Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, kasus gondongan tercatat sebanyak 2.001 kasus hingga September 2024.
Sementara itu, berdasarkan data RSUD Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pasien anak yang mengalami gondongan sebanyak tiga anak di bulan September dan satu anak di bulan Oktober.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang dr Nur Syamsu Dhuha mengatakan, penyakit gondongan mayoritas menyerang anak anak-anak sampai remaja, dengan rentang usia 5 sampai 14 tahun.
"Sekitar 81,9 persen atau 1.639 kasus dialami oleh anak-anak hingga September," kata Nur Syamsu kepada wartawan, Selasa (5/11/2024).
Syamsu menyebut penyakit gondongan rentan menyerang anak-anak karena disebabkan faktor lemahnya daya tahan tubuh anak, sekaligus didukung kondisi cuaca panas, serta perubahan suhu yang relatif naik saat ini.
Ditambah aktivitas di sekolah yang cukup lama, semakin menambah risiko penularan cukup besar.
Menurut Syamsu, ada beberapa langkah untuk mencegah agar tidak tertular gondongan. Salah satunya, orang tua cukup memberikan asupan anak dengan makanan sehat dan bergizi.
"Kemudian, rutin cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir dan menggunakan masker apabila ada gangguan kesehatan," tegasnya.
Selama ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Malang telah melakukan beberapa upaya untuk mencegah penyakit gondongan. Di antaranya sosialisasi dan edukasi tentang parotitis atau gondongan di sekolah, dan melakukan surveilans aktif di sekolah melalui jejaring UKS.
Lalu, membatasi interaksi siswa, pendidik dan tenaga kependidikan yang dinyatakan sakit parotitis atau gondongan di sekolah.
"Dengan cara meliburkan sekurang-kurang dalam 7 hari sejak munculnya gejala klinis," ujarnya.
Untuk diketahui, gondongan adalah pembengkakan kelenjar parotis yang disebabkan infeksi virus paramyxovirus.
Kelenjar parotis merupakan kelenjar terbesar dari tiga kelenjar ludah utama. Penyakit ini ditandai dengan pembengkakan pada area wajah, tepatnya pada area di bawah telinga.
Karena disebabkan oleh infeksi virus paramyxovirus, penyakit gondongan dapat menular. Proses penularannya pun sama dengan penularan flu, yaitu melalui percikan air liur atau ludah, batuk, dan bersin. Gondongan rentan pada anak usia 2 sampai 14 tahun.
Anak yang mengidap penyakit ini dapat menyebarkan virusnya ke orang lain dalam kurun waktu 1-7 hari sebelum gejala muncul, namun tetap ada risiko menular dalam kurun waktu 5-9 hari setelahnya.
(hil/iwd)