Penyakit gondongan merupakan salah satu penyakit yang rentan menyebar di musim hujan. Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Selatan (Sumsel) Trisnawarman menyebut penyebaran gondongan harus diwaspadai.
"Harus diwaspadai juga sekarang yang sedang mewabah, penyakit gondongan. Baik dewasa maupun anak-anak bisa terkena," katanya dalam acara peringatan HKN di Griya Agung Palembang pada Rabu (4/12/2024).
Trisnawarman mengimbau masyarakat untuk berhati-hati karena penyakit gondongan mudah menular melalui udara, seperti percikan air liur. Apabila terkena gondongan, kata dia, sebaiknya beristirahat di rumah atau menggunakan masker agar tidak menularkan kepada orang lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Makanya itu, anak-anak sekolah kalau ada satu orang yang kena, pasti itu sekelas ada juga yang kena," ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Sumsel, per November 2024 ada 395 kasus gondongan. Kasus ini terjadi di daerah-daerah Sumsel, yakni Muara Enim, Lubuklinggau, dan Palembang.
Trisnawarman menjelaskan penyakit gondongan menular pada orang-orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah akibat perubahan cuaca dan kondisi lingkungan. Oleh karena itu, ia menyarankan untuk tidak dekat-dekat dengan penderita gondongan.
"Dia awalnya itu batuk-pilek, nanti kemudian demam, dan muncullah gondongan ini. Penderita kemudian harus diisolasi paling tidak seminggu," jelasnya.
Meskipun tidak menyebabkan kematian dan dapat sembuh dengan sendirinya, Trisnawarman tetap menyarankan untuk memeriksa dan melakukan pengobatan lebih lanjut apabila terkena gondongan.
Trisnawarman juga menyebut dalam rangkaian Hari Kesehatan Nasional ini pihaknya berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Ia mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat.
"Melalui HKN ini kita menekankan bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati, melalui gerakan bersama, olahraga teratur, makan teratur, dan mengecek kesehatan secara rutin," tutupnya.
Artikel ini ditulis oleh Putri Fadyla, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(dai/dai)