Kasus Gondongan di Jogja Ngegas, Siswa Bergejala Diimbau Tak Masuk Sekolah

Kasus Gondongan di Jogja Ngegas, Siswa Bergejala Diimbau Tak Masuk Sekolah

Adji G Rinepta - detikJogja
Jumat, 01 Nov 2024 16:02 WIB
gondongan
Ilustrasi gondongan. Foto: iStock
Jogja -

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja merilis data kasus penyakit gondongan atau parotitis di Kota Jogja yang mencapai ratusan kasus hingga akhir Oktober 2024. Dari temuan Dinkes Jogja, sebagian besar penderitanya adalah siswa Sekolah Dasar (SD).

Epidemiolog di Dinkes Kota Jogja Solikhin Dwi menyebutkan penyakit parotitis atau gondongan termasuk dalam kategori kejadian luar biasa secara epidemiologis.

Menurutnya, kasus gondongan di Kota Jogja meningkat pesat dibandingkan tahun lalu, dimana pada 2023 tidak ada kasus ditemukan. Sementara, di tahun 2024 sampai dengan tanggal 30 Oktober 2024 ditemukan 169 kasus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Periode akhir September hingga minggu ketiga Oktober 2024 tidak terdeteksi kasus. Namun, pekan ini naik lagi dan jumlah penderitanya 169 orang yang rata-rata diderita oleh anak SD," ujar Solikhin dikutip dari laman resmi Pemkot Jogja, warta.jogjakota.go.id, Jumat (1/11/2024).

Saat dimintai konfirmasi, Kasi Pengendalian Penyakit Menular (P2M) dan Imunisasi Dinkes Kota Jogja, Endang Sri Rahayu pun membenarkan hal ini. Pihaknya pun mengimbau kepada siswa bergejala untuk tak masuk sekolah.

ADVERTISEMENT

Selain itu Dinkes Kota Jogja juga melakukan edukasi kepada penderita agar tidak keluar rumah untuk mencegah penyebaran serta mengedukasi warga menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

"Jika terjadi di sekolah, saran untuk yang sakit tidak boleh masuk sekolah," jelas Endang saat dihubungi wartawan, hari ini.

"Hindari orang yang terkena gondongan, memakai masker, dan usahakan yang sakit untuk tidak keluar rumah," sambungnya.

Lebih lanjut, Endang menyampaikan pihaknya juga telah berkoordinasi kepada sekolah-sekolah agar lebih peka terhadap penyakit parotitis mengingat penyebarannya sangat mudah. Selain itu ia juga meminta masyarakat agar melakukan vaksinasi Measles, Mumps, Rubella (MMR).

"Imbauan untuk vaksin di faskes (fasilitas kesehatan) swasta, karena vaksin untuk gondongan belum disiapkan pemerintah," ungkapnya.

Gejala dan Penularan Gondongan

Endang menjelaskan gondongan merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus, terutama menyerang pada anak-anak. Gondongan ditandai dengan pembengkakan di sekitar rahang atau leher akibat peradangan kelenjar parotis.

"Penyakit ini sangat mudah menular, terutama di lingkungan sekolah, melalui percikan air liur atau kontak dengan benda yang terkontaminasi," jelas Endang.

Sedangkan untuk gejala awal yang muncul, diterangkan Endang, antara lain demam, sakit kepala, nyeri saat mengunyah atau menelan, dan nyeri otot.

"Penderita cenderung pada kurangnya kebersihan dan penyakit ini sangat mudah menular. Karena itu, himbauan kami untuk yang sakit, sebaiknya tidak masuk sekolah," pungkasnya.




(afn/ams)

Hide Ads