Kasus Gondongan Ngegas, Siswa Sakit di Bantul Dizinkan Libur Sekolah Seminggu

Kasus Gondongan Ngegas, Siswa Sakit di Bantul Dizinkan Libur Sekolah Seminggu

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Kamis, 07 Nov 2024 14:32 WIB
Kepala Dinkes Bantul Agus Tri Widiyantara. Foto diunggah Kamis (7/11/2024).
Kepala Dinkes Bantul Agus Tri Widiyantara (Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja)
Bantul -

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul mengeluarkan surat edaran (SE) waspada gondongan usai meningkatnya kasus di Bumi Projotamansari. Para siswa sekolah pun diberi izin untuk tidak masuk selama seminggu.

Kepala Dinkes Bantul, Agus Tri Widiyantara, mengatakan SE itu tentang kewaspadaan parotitis/gondongan/mumps. SE itu merekomendasikan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul agar memberikan izin istirahat kepada murid yang terkena gondongan selama 7 hari.

"Kepada Kepala Disdikpora Bantul kami beri rekomendasi untuk membatasi interaksi siswa, pendidik dan tenaga kependidikan yang dinyatakan sakit gondongan di sekolah sekurang-kurang dalam 7 hari sejak munculnya gejala sakit (gejala klinis) agar kasus tidak semakin meluas," kata Agus kepada wartawan, Kamis (7/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus memerinci jumlah kasus gondongan di Bantul sejak Januari-Oktober mencapai 1.587 kasus. Dia menyebut ada tren kenaikan kasus hingga menjelang akhir tahun 2024 ini.

"Dan trennya naik terus sejak Agustus hingga Oktober. Rinciannya Agustus 2024 ada 216 kasus, terus naik jadi 393 kasus di bulan September dan naik lagi jadi 522 kasus di bulan Oktober," ujar dia.

ADVERTISEMENT

Dari data tersebut, kata Agus, mayoritas kasus gondongan ditemukan pada usia 0-15 tahun. Sedangkan sebarannya paling banyak tersebar di tiga kapanewon.

"Untuk Kapanewon Kasihan 171 kasus, Kapanewon Sewon 244 kasus, dan Kapanewon Banguntapan 305 kasus," ucapnya.

Agus mengaku sudah memerintahkan kepala puskesmas se-Bantul untuk meningkatkan kewaspadaan, melakukan pencegahan dan pengendalian penularan gondongan. Salah satu caranya menggandeng lembaga sekolah dengan kelompok siswa rentan seperti TK, SD hingga SMP untuk melakukan pencegahan dan pengendalian gondongan.

Dia menyebut gondongan merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus. Infeksi virus ini biasanya menyerang kelenjar parotis (kelenjar yang memproduksi air liur) sehingga memicu pembengkakan.

"Gejala gondongan itu pipi bengkak, bisa hanya satu sisi atau kedua sisi, nyeri saat mengunyah atau menelan makanan, demam hingga 39Β° Celcius, mulut kering, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri perut, mudah lelah hingga hilang nafsu makan," urainya.

Cara Penularan dan Pencegahan Gondongan

Agus menyebut cara penularan virus ini melalui percikan lendir saat penderita batuk, bersin, atau berbicara. Ada juga peluang penularan karena menyentuh benda-benda yang sudah terkontaminasi droplet dari penderita, lalu menyentuh hidung dan mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu dan berbagi alat makan dan minum dengan penderita.

Terkait pencegahan gondongan, Agus mengimbau warga rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta tidak berbagi peralatan mandi atau makan dengan penderita. Selain itu, menerapkan etika batuk, seperti menutup mulut dan hidung dengan tisu ketika batuk dan bersin serta menggunakan masker.

"Untuk penanganan gondongan itu mencukupkan waktu tidur dan istirahat, banyak minum air putih, mengompres area yang bengkak dengan air hangat atau air dingin guna meredakan rasa sakit. Lalu mengonsumsi makanan sehat dan bergizi dalam bentuk lunak agar tidak perlu mengunyah terlalu banyak dan segera periksakan ke dokter apabila keluhan tidak kunjung membaik," imbau dia.

Sementara itu, Kepala Disdikpora Bantul, Nugroho Eko Setyanto, mengaku telah mengirimkan SE dari Dinkes ke seluruh sekolah. Hal ini merupakan upaya menekan jumlah kasus gondongan di Bantul.

"Kami sudah sebarkan ke seluruh sekolah dan aalam surat pengatar kami meminta agar siswa yang terkena penyakit kasus gondongan untuk sementara istirahat dan tidak masuk sekolah," ujar Nugroho.




(ams/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads