Warga di sekitar Jalan Gayam, penghubung Kapanewon Pengasih, Nanggulan dan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, menggelar doa bersama dan menanam pohon pisang di tengah jalan Aksi ini merupakan wujud protes atas kerusakan jalan yang sudah terjadi sejak belasan tahun lalu.
Aksi ini diikuti oleh warga Dusun Gayam, Kalurahan Banyuroto, Nanggulan dan warga daerah lain yang tinggal di sekitar Jalan Gayam. Sejak pagi, ratusan warga telah berkumpul di lokasi untuk memanjatkan doa bersama agar pemerintah setempat segera menindaklanjuti kerusakan Jalan Gayam.
"Semoga pihak berwenang dapat membangun atau memperbaiki jalan ini yang rusak sudah beberapa tahun," ucap Isdiarto (61), tokoh masyarakat yang ditunjuk memimpin doa, di lokasi Minggu (3/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peserta aksi juga menanam sebuah pohon pisang tepat di tengah Jalan Gayam. Sebelumnya warga juga sudah memasang sejumlah spanduk yang berisi keluh kesah terkait kerusakan jalan tersebut.
Salah satu warga Gayam, Yulianto (46) mengatakan doa dan penanaman pohon pisang di Jalan Gayam merupakan bentuk penyampaian ekspresi warga Gayam yang sudah jengah dengan kondisi jalan tersebut. Dijelaskan bahwa jalan ini telah mengalami kerusakan parah sejak 2013 dan belum pernah diperbaiki sampai sekarang.
"Jadi ini ya dari kami warga khususnya warga Gayam dan sekitarnya sudah beberapa tahun ini mengeluhkan akses jalan ini yang menuju Girimulyo itu nggak ada perbaikan. Kami sudah beberapa kali mengajukan (perbaikan), nggak ada respon atau enggak ada tindakan," ucapnya.
Yulianto menerangkan kerusakan jalan Gayam terlihat sepanjang 10 km dari kawasan Gayam sampai dengan Kapanewon Girimulyo. Akibatnya, akses warga menjadi terganggu.
"Panjang jalan kurang lebih kalau nyampai Girimulyo sekitar 10 km, dan kerusakannya sepanjang itu. Dampaknya akses jalan untuk antar jemput sekolah, ke pasar, buat transportasi itu terganggu. Apalagi yang sebelah sana lebih parah," jelasnya.
Warga lanjut Yulianto sebenarnya sudah beberapa kali mengusulkan perbaikan jalan Gayam kepada Pemerintah Kabupaten Kulon Progo. Namun, belum ada tindak lanjut. Menurutnya, justru kemudian status jalan diturunkan dari jalan kabupaten menjadi lingkungan atau di bawah pengelolaan desa.
"Jadi dulu ini dari kabupaten dialihkan ke jalan desa," ujarnya.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan (LMPK) Banyuroto, Bambang Nurcahyo membenarkan kondisi jalan Gayam yang rusak parah serta statusnya beralih dari pengelola kabupaten menjadi desa. Terkait kerusakan jalan, Bambang menyebut sudah berlangsung sejak 2013, dan sudah coba diusulkan perbaikan ke Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUPESDM) DIY
"Dari 2013 jalan ini sudah rusak seperti ini, kemudian 2023-2024 kita sudah mengajukan proposal ke PUPR provinsi," ujarnya.
Bambang mengatakan akan memfasilitasi warga yang protes untuk bisa melakukan audiensi kembali dengan PJ Bupati Kulon Progo. Diharapkan Pemerintah Kulon Progo bisa turun tangan mengatasi persoalan ini.
"Sebagian dari masyarakat yang istilahnya protes terhadap jalan rusak ini nanti diteruskan untuk ikut audiensi dengan PJ Bupati, nanti agar jelas masyarakat kita ini bukan menolak pembangunan atau anarkis, tapi ini bentuk dari warga masyarakat yang apa adanya. Melihat jalan seperti ini yang merupakan jalan utama, dulunya penghubung Girimulyo, Nanggulan, Pengasih, nah ini puncak dari warga masyarakat semoga nanti kita ajukan audiensi, bisa diterima dengan baik," ucapnya.
"Dan dari warga masyarakat menyampaikan ke pemerintah kalurahan agar bisa didampingi dan untuk proposal sudah dibuat. tapi tahun ini belum ada. Semoga 2025-2026 ada pekerjaan fisik," tutupnya.
(ahr/ahr)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas