Jalan Srikayangan, Kulon Progo, yang rusak parah hingga ditanami puluhan pohon pisang oleh warga kini mulai diperbaiki. Lubang-lubang di jalan tersebut telah diuruk material pasir bercampur batu untuk penanganan sementara.
Pengurukan jalan alternatif penghubung Srikayangan-Sentolo itu dilangsungkan pada Rabu (18/6) kemarin atau selang tiga hari sejak aksi penanaman pohon pisang oleh warga setempat pada Minggu (15/6).
"Iya sudah didatangkan ada 11 rit. Jalannya sudah diratakan bersama dengan warga Koramil, Polsek, hingga Brimob. Jadi jalan sudah bisa dilewati lagi oleh kendaraan baik roda doa maupun empat," kata Dukuh Karangasem Kulon, Srikayangan, Tujana saat dimintai konfirmasi wartawan, Kamis (19/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tujana mengatakan, bersamaan dengan pengurukan ini, warga juga telah mencabuti pohon pisang yang sebelumnya ditanam di sepanjang jalan rusak tersebut.
Sedangkan spanduk protes tetap dipasang sesuai permintaan Wakil Bupati Kulon Progo, Ambar Purwoko. Spanduk itu dijadikan pengingat pemerintah agar bisa merealisasikan pengaspalan jalan yang direncanakan pada 2026.
"Ya untuk pohon pisang yang jumlahnya sekitar 25 sampai 30 batang itu juga sudah kami cabuti pada malam sebelum pengurukan. Nah kalau spanduk masih terpasang, karena kemarin dari Wabup minta agar spanduknya dipasang dulu sebagai pengingat kita bahwasanya masih dalam proses pengajuan penganggaran di 2026 untuk proses aspal," terangnya.
Tujana mengatakan, Wabup Kulon Progo bersama Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo sudah mendatangi lokasi jalan rusak tersebut setelah video warga menanam pohon pisang di jalan Srikayangan viral. Pemkab Kulon Progo menjanjikan perbaikan bisa terlaksana tahun depan.
"Memang tuntutan awal kita uruk dulu terus diratakan, nanti yang program pengerasan jalan kita minta di tahun 2026 karena kemarin dari Pak Didik selaku kepala PU juga menyampaikan kalau di 2025 karena anggaran ataupun kegiatan sudah diketok maka tidak bisa untuk melaksanakan pengerasan di area itu," ujarnya.
"Pak Wabup dan Kepala PU menjanjikan di tahun 2026 akan dilakukan proses pengerasan secara cor ataupun aspal. Nanti pilih salah satu, kalau saya pilihnya cor tulangan besi, biar kuat," sambung Tujana.
Kepala DPUPKP Kulon Progo, Didik Wijanarto membenarkan adanya pengurukan di jalan Srikayangan. Dia menjelaskan pengurukan dilakukan menggunakan alat baby roller milik DPUPKP. Sedangkan material uruknya bantuan dari Polsek Sentolo dan Polres Kulon Progo.
"DPUPKP hanya bantu pemadatan dengan alat baby roller. Material uruk bukan dari kami karena memang mboten kagungan (tidak punya)," ujar Didik.
Kasi Humas Polres Kulon Progo, Iptu Sarjoko juga membenarkan hal tersebut. Dijelaskan bahwa material diperoleh Polsek Sentolo lewat sumber CSR. Hal ini juga jadi bagian dari peringatan Hari Bhayangkara.
"Kami cari solusi terbaik kebetulan menyongsong hari Bhayangkara 2025 kami tepatkan dengan giat bhakti sosial Bhayangkara dengan melibatkan 3 pilar," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, warga dari sejumlah padukuhan di Kalurahan Srikayangan, Sentolo, Kulon Progo, menggelar aksi menanami pohon pisang di ruas jalan Srikayangan-Sentolo yang rusak. Aksi ini dilakukan karena jalan itu tak kunjung diperbaiki pemerintah.
Salah satu warga yang juga koordinator aksi, Sunardi, mengatakan jalan yang disebut warga Jalan Srikayangan itu sudah mulai rusak tiga tahun terakhir. Masyarakat setempat menggelar aksinya pada Minggu (15/6) pagi.
"(Jalan rusak) Kira-kira 1 kilometer, tapi yang parah 500-an meter ada. Sudah tiga tahunan, cuma akhir-akhir ini semakin parah karena hujan itu to, banyak genangan," jelas Sunardi saat dihubungi, Senin (16/5/2025).
Sunardi menjelaskan, jalan itu banyak digunakan warga karena menghubungkan dua kapanewon, Lendah dan Sentolo. Akses ini juga cukup memangkas waktu. Rusaknya jalan ini, menurutnya juga beberapa kali memakan korban.
"Ya (kedalaman lubang) 30-40 cm lah. Kalau roda dua sering terjadi kecelakaan, terutama ibu-ibu yang jualan mau ke pasar yang berangkat subuh itu, jalannya gelap berlubang habis hujan itu," paparnya.
(dil/ahr)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Akhir Nasib Mobil Vitara Parkir 2,5 Tahun di Jalan Tunjung Baru Jogja