Banser Se-Jogja Desak Polisi Serius Tangani Peredaran Miras: Jangan Main-main!

Banser Se-Jogja Desak Polisi Serius Tangani Peredaran Miras: Jangan Main-main!

Dwi Agus - detikJogja
Minggu, 03 Nov 2024 12:22 WIB
Apel Akbar Banser DIY di Ponpes Gus Muwafiq di Minggir, Sleman, Minggu (3/11/2024).
Apel Akbar Banser DIY di Ponpes Gus Muwafiq di Minggir, Sleman, Minggu (3/11/2024). Foto: Dwi Agus/detikJogja
Sleman -

Banser Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar apel akbar di Lapangan Pondok Pesantren (Ponpes) Minggir Gus Muwafiq, Sleman. Mereka mendesak polisi serius menangani masalah peredaran miras yang meresahkan.

Ketua GP Ansor DIY Abdul Muiz menyebut dalam apel tersebut mereka membentuk Satuan Tugas Khusus Banser Bebas Miras. Hal itu merespons peredaran miras di DIY yang semakin marak.

"Kami izin ke Banser pusat untuk mendirikan Satgas Khusus Banser Bebas Miras. Sehingga kami betul-betul bisa memastikan generasi muda kita bisa selamat dari bahaya miras itu," kata Abdul Muiz, Minggu (3/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peran satgas, lanjutnya, mengawal Perda dan mengawasi peredaran minuman beralkohol. Lebih jauh menyelamatkan generasi muda dari bahaya minuman beralkohol. Terutama yang berimbas pada aksi kriminalitas.

Dia menjamin satgas tersebut tidak akan bertindak melampaui kewenangan kepolisian. Ini karena pihaknya masih mempercayakan tindakan tegas kepada aparat berwenang.

ADVERTISEMENT

"Upaya amar ma'ruf dalam pemberantasan belum sampai nahi mungkar karena itu domainnya kepolisian," kata dia.

Meski demikian, dia berharap kepolisian benar-benar tegas dalam menjalankan kepercayaan dari masyarakat ini. Pihaknya akan mengambil langkah lain jika peredaran miras tidak segera teratasi.

"Satgas ini lebih ke ruang-ruang Amar ma'ruf tapi kalau nanti kepolisian lamban dan tidak bisa menjalankan, ya kami akan masuk ke ruang lainnya. Tegaskan bahwa jangan main-main," katanya.

Diketahui, desakan pemberantasan miras di Jogja mengemuka beberapa waktu terakhir. Gerakan ini merespons menjamurnya outlet penjualan miras di Kota Pelajar ini.

Puncaknya, beberapa pemabuk yang keluar dari outlet penjual minuman keras menganiaya beberapa orang yang sedang membeli sate ayam di Prawirotaman Jogja, beberapa hari lalu. Peristiwa ini memicu gerakan GP Ansor lantaran beberapa santri Ponpes Krapyak menjadi korban dalam penganiayaan ini.




(ahr/ahr)

Hide Ads