Uji laboratorium forensik (labfor) kepolisian terkait kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), ADP (39), sudah rampung. Apa hasilnya?
"Untuk hasil labfor sudah keluar," kata Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak kepada wartawan, Jumat (25/7/2025), dilansir detikNews.
Reonald menyebut saat ini penyelidik masih harus melakukan sinkronisasi hasil laboratorium forensik tersebut. Dia mengatakan hasilnya akan segera diungkap ke publik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk kasus diplomat untuk hasil labfor sudah, sekarang masih dalam sinkronisasi, kemudian mengumpulkan semua alat bukti untuk menemukan fakta sebenarnya bagaimana. Nanti akan disampaikan oleh Direktorat Kriminal Umum," jelasnya.
Ponsel Korban Belum Ditemukan
Polisi mengatakan ponsel korban belum ditemukan. Ponsel korban kini masih dicari untuk didalami terkait kasus ini.
"(Ponsel korban) Belum ditemukan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Jumat (25/7).
Hal tersebut juga disampaikan komisioner Kompolnas Choirul Anam. Kompolnas juga mendapatkan informasi ponsel korban hilang dan belum ditemukan.
"Kemarin kami mendapat penjelasan soal HP. HP ini belum ditemukan. Oleh karenanya, masih ada PR soal jejak digital itu. Penting untuk peristiwanya, tapi apakah ini menentukan penyebab kematian, saya kira penyebab kematiannya tidak di situ," ujar Anam secara terpisah.
Untuk diketahui, jasad korban ditemukan oleh penjaga kos pada Selasa (8/7) pukul 08.30 WIB. Korban ditemukan dengan wajah terbungkus plastik dan dililit lakban kuning.
Pada Senin (7/7) malam, korban sempat pergi ke rooftop gedung Kemlu sebelum ditemukan tewas di tempat kosnya di Menteng, Jakpus.
Polda Metro Jaya menjamin bakal mengusut tuntas kasus ini. Kepolisian menggunakan metode penyelidikan kriminal berbasis ilmiah atau scientific investigation.
(rih/afn)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu