Warga Gayam, Banyuroto, Kapanewon Nanggulan, Kulon Progo, memperbaiki Jalan Sambiroto-Tawang dengan kocek pribadi. Hal ini dilakukan lantaran jalan yang sebelumnya berstatus kabupaten kemudian turun jadi jalan desa itu mengalami kerusakan parah, tapi tak kunjung diperbaiki.
Perbaikan dilakukan menggunakan anggaran sebesar Rp 8 juta. Dana tersebut berasal dari kocek pribadi warga yang prihatin dengan rusaknya Jalan Sambiroto-Tawang.
"Iya, untuk dananya itu sebesar Rp 8 juta. Ini dari uang warga yang difokuskan buat memperbaiki jalan ini," ucap salah satu warga, Isdiarto saat ditemui di lokasi, Rabu (26/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Isdiarto menerangkan perbaikan dilakukan dengan cara kerja bakti sejak pekan lalu. Hasilnya warga sudah bisa merehab sementara jalan sepanjang kurang lebih 26 meter.
"Nantinya secara bertahap akan dilakukan perbaikan lagi secara menyeluruh," ujarnya.
Isdiarto mengatakan rehab swadaya ini dilakukan karena Jalan Sambiroto-Tawang sudah rusak selama 10 tahun terakhir. Sebelumnya warga sudah beberapa kali mengajukan protes kepada pemerintah setempat tapi tak ada tindak lanjut.
Protes dilakukan sejak jalan tersebut berstatus kabupaten hingga sekarang sudah turun statusnya jadi jalan desa. Adapun penurunan status berlangsung pada 2024.
"Sebelumnya saat masih jadi kewenangan kabupaten sudah melakukan demo dan audiensi, tapi sampai sekarang tak segera ditindaklanjuti," ujarnya.
![]() |
Isdiarto menyebut jalan ini merupakan akses vital bagi warga Gayam dan sekitarnya menuju fasilitas publik seperti pasar dan sekolah. Pada musim lebaran, jalan ini juga jadi jalur utama pemudik. Di sisi lain, kerusakan jalan kerap menyebabkan kecelakaan sehingga warga berinisiatif melakukan perbaikan mandiri.
"Kekhawatiran kami, karena menjelang Lebaran biasanya digunakan sebagai jalur alternatif pemudik," ucapnya.
Sementara itu, tokoh masyarakat Kalurahan Banyuroto, Bambang Nurcahyo membenarkan aksi warga Gayam yang melakukan perbaikan Jalan Sambiroto-Tawang pakai duit pribadi. Menurutnya aksi tersebut merupakan buntut dari kekhawatiran warga terhadap kerusakan jalan yang kerap menimbulkan kecelakaan.
"Iya benar. Ini juga karena banyak kejadian kecelakaan, saat lebaran semakin ramai kendaraan," ujarnya.
Bambang pun berharap agar pemerintah bisa turun tangan membantu warga Gayam. Ini mengingat Jalan Sambiroto-Tawang merupakan jalan umum yang dibangun oleh pemerintah.
"Harapan dari warga agar ada perbaikan juga dari pemerintah," ucapnya.
Respons Kalurahan
Terpisah, Lurah Banyuroto, Sudalja mengatakan pihaknya sudah beberapa kali mengajukan permohonan bantuan kepada pemerintah terkait perbaikan Jalan Sambiroto-Tawang. Namun, belum ada realisasi hingga akhirnya status jalan diturunkan jadi kewenangan desa pada 2024 lalu.
Di sisi lain, anggaran dari Dana Desa sudah dialokasikan untuk keperluan lain. Sehingga Jalan Sambiroto-Tawang belum dapat diperbaiki sampai sekarang.
"Itu dulu kan jalan kabupaten, terus kami sudah berusaha mengajukan bantuan ke kabupaten, karena kalau kami kalurahan bukan kewenangannya. Karena sudah tiap tahun nagih terus belum ada pembangunan padahal jalan sudah rusak, pada tahun 2024 kemarin diturunkan jalannya menjadi jalan lingkungan. Sementara kami dari belum bisa merencanakan pembangunan, karena yang namanya pembangunan harus ada perencanaan," jelasnya.
Sudalja mengatakan kondisi ini tak membuat pihaknya lepas tangan. Beragam cara sudah dilakukan agar dapat pendanaan untuk perbaikan Jalan Sambiroto-Tawang, seperti lewat bantuan CSR dan aspirasi dewan. Ini ditempuh sembari menunggu perencanaan perbaikan menggunakan Dana Desa di tahun anggaran ke depan.
"Kami sebenarnya sudah mengajukan proposal CSR dan aspirasi dewan. Namun Karena ruas itu terlalu panjang, baru bisa spot-spot kecil. Sementara warga ingin pembangunan masif. Sehingga dari desa tetap berupaya agar jalan ini bisa diperbaiki. Untuk saat ini dananya sudah dialokasikan ke yang lain. Kami berusaha bisa dari dana desa memungkinkan untuk pembangunan itu," ucapnya.
(rih/apu)
Komentar Terbanyak
Kanal YouTube Masjid Jogokariyan Diblokir Usai Bahas Konflik Palestina
Israel Ternyata Luncurkan Serangan dari Dalam Wilayah Iran
BPN soal Kemungkinan Tanah Mbah Tupon Kembali: Tunggu Putusan Pengadilan