Ubur-ubur adalah makhluk air yang memiliki bentuk fisik unik. Tidak hanya penampilannya, cara ubur-ubur berkembang biak juga tidak seperti ikan. Hewan yang bisa menyengat ini memiliki proses berkembang biak yang sangat panjang.
Dikutip dari laman National Ocean Service, ubur-ubur adalah makhluk laut sederhana yang terdiri dari 95 persen air dan tidak memiliki otak, darah, atau hati. Tubuh mereka terdiri dari tiga lapisan, yaitu epidermis, mesoglea, dan gastrodermis. Mereka memiliki sistem saraf dasar yang memungkinkan mereka merespons rangsangan dan menyengat dengan tentakelnya.
Penasaran seperti apa cara ubur-ubur berkembang biak, Dab? Mari simak informasi lengkap berikut ini yang dihimpun dari laman US National Science Foundation dan Virginia Institute of Marine Science!
Cara Ubur-ubur Berkembang Biak
Ubur-ubur memiliki cara berkembang biak yang unik dan kompleks, dengan melibatkan dua metode reproduksi, yaitu seksual dan aseksual.
1. Reproduksi Seksual
Reproduksi seksual pada ubur-ubur terjadi pada medusa dewasa, yang merupakan bentuk ubur-ubur yang kita kenal. Pada tahap ini, ubur-ubur melepaskan telur dan sperma ke dalam air, biasanya selama musim panas. Telur dan sperma ini bertemu dan terjadi pembuahan yang menghasilkan zigot.
Zigot yang terbentuk kemudian berkembang menjadi larva kecil yang disebut planula. Planula ini memiliki bentuk mirip dengan bola kecil yang bisa berenang. Planula bergerak di dalam air hingga menemukan permukaan keras seperti batu atau cangkang tiram. Setelah menemukan tempat yang sesuai, planula menempel pada permukaan tersebut.
Setelah menempel, planula akan berubah menjadi polip kecil yang disebut scyphistoma. Polip ini adalah tahap sessile (tidak bergerak) dalam siklus hidup ubur-ubur. Pada tahap ini, polip akan menetap di tempatnya dan mulai mempersiapkan diri untuk fase berikutnya dalam siklus hidupnya. Reproduksi seksual ini memungkinkan terbentuknya individu baru dengan variasi genetik yang penting untuk kelangsungan hidup spesies ubur-ubur.
2. Reproduksi Aseksual
Setelah polip scyphistoma terbentuk, ia mulai memperbanyak diri secara aseksual. Polip ini dapat berkembang biak dengan cara membentuk salinan dirinya sendiri melalui proses yang disebut strobilasi. Dalam proses ini, polip akan memanjang dan mulai membentuk rantai ubur-ubur muda yang disebut strobila.
Strobila ini terbentuk dalam susunan seperti tumpukan, dan secara berkala, bagian teratas dari tumpukan ini akan terlepas. Setiap bagian yang terlepas ini dikenal sebagai ephyra, yang merupakan bentuk muda dari ubur-ubur. Ephyra ini kemudian mulai berenang bebas di laut dan mulai mencari makanan untuk mendukung pertumbuhannya.
Seiring waktu, ephyra tumbuh menjadi medusa dewasa, melengkapi siklus hidup ubur-ubur. Reproduksi aseksual ini memungkinkan ubur-ubur untuk memperbanyak jumlahnya dengan cepat ketika kondisi lingkungan mendukung, seperti suhu air yang sesuai atau ketersediaan makanan yang cukup. Proses ini memastikan bahwa populasi ubur-ubur dapat berkembang biak dalam jumlah besar dalam waktu singkat.
Itulah penjelasan lengkap mengenai cara ubur-ubur berkembang biak. Semoga bermanfaat, detikers!
(sto/apu)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
Sekjen PDIP Hasto Divonis 3,5 Tahun Bui