Ular adalah binatang melata yang ditemukan hampir di seluruh penjuru dunia. Biarpun terkesan menyeramkan bagi sebagian orang, seluk-beluk kehidupan ular mengundang banyak pertanyaan. Salah satunya adalah mengenai cara ular berkembang biak.
Dirujuk dari buku Ilmu Pengetahuan Alam tulisan Yanti Herlanti dkk, hewan bisa berkembang biak secara vegetatif (tanpa perkawinan) dan generatif (melalui perkawinan). Contoh hewan yang berkembang biak tanpa perkawinan adalah hydra dan anemon laut.
Di sisi lain, metode berkembang biak secara generatif dibagi lagi menjadi tiga macam. Ketiganya adalah ovipar (bertelur), vivipar (melahirkan), dan ovovivipar (bertelur dan melahirkan). Bagaimana dengan ular? Apakah ular bertelur atau melahirkan?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Guna menjawab tanda tanya tersebut, detikers dapat membaca penjelasan lengkap yang telah detikJateng siapkan di bawah ini. Baca sampai tuntas dan menyeluruh agar pemahamanmu terhadap perkembangbiakan ular komplet, ya, Lur!
Cara Ular Berkembang Biak
Menurut informasi dari AZ Animals, saat ini, tidak kurang dari 4.000 spesies ular hidup di Bumi. Beruntungnya, hanya sekitar 600 spesies saja yang berbisa. Pun, yang bisanya mampu melukai atau membunuh manusia hanya berjumlah 200 spesies kurang lebih.
Sayangnya, jumlah pasti spesies ular di dunia tidak dapat diketahui secara presisi. Mengingat, binatang melata satu ini cenderung senang menyendiri di tempat-tempat yang sulit dijangkau. Oleh karena itu, jumlahnya dapat meningkat seiring berjalannya waktu.
Lebih lanjut, disadur dari laman Wildlife QLD, kebanyakan ular, sekitar 70% dari keseluruhan spesies yang diketahui, berkembang biak secara ovipar. Artinya, mereka akan bertelur dan dari telur-telur itulah, anak-anak ular berhamburan keluar ketika waktunya sudah tiba.
Sebagaimana hewan lain yang berkembang biak dengan cara ovipar, ular jantan akan membuahi telur yang ada di dalam tubuh ular betina. Telur tersebut kemudian berkembang sampai punya cangkang pelindung dan berukuran cukup. Setelah itu, ular betina mengeluarkan telur dari dalam tubuhnya.
Namun, ada juga jenis ular yang berkembang biak secara ovovivipar. Dengan demikian, alih-alih bertelur, ular bakal 'melahirkan' anaknya. Spesies ular jantan yang bereproduksi secara ovovivipar juga akan membuahi telur yang ada di dalam tubuh induk betina.
Bedanya dengan ular ovipar, ular ovovivipar betina menjaga telur-telurnya dalam tubuh. Nah, baru setelah telur-telur tersebut menetas, induk ular mengeluarkan mereka ke Bumi, dalam kondisi berbentuk anakan ular.
Kembali disadur dari AZ Animals, beberapa jenis ular yang tergolong tipe ovovivipar adalah:
- Death adder (Acanthophis antarcticus)
- Anaconda Hijau/Green anaconda (Eunectes murinus)
- Ular garter timur (Thamnophis sirtalis sirtalis)
- Ular laut perut kuning (Hydrophis platurus)
- Boa (Boa constrictor)
Bagaimana Cara Ular Berhubungan Intim?
Usai mengetahui cara ular berkembang biak, detikers mungkin jadi penasaran mengenai bagaimana ular berhubungan intim? Apakah sama seperti manusia? Disadur dari How Stuff Works, lidah ular adalah awal mula semua proses dimulai.
Lidah ular yang bergetar keluar masuk mulutnya berfungsi menangkap jejak feromon dari ular betina di wilayah tersebut. Ketika berhasil mendeteksi jejak, ular jantan akan mengikuti aromanya sampai menemukan ular betina yang mengeluarkannya.
Ketika keduanya berjumpa, proses perkawinan dimulai. Menurut penjelasan dari situs Discover Wildlife, ular jantan bakal melakukan sejumlah sentakan atau 'belaian' untuk merangsang betina. Bila terangsang, ular betina akan mengangkat ekor sehingga kloakanya terekspos.
Sebagai informasi, kloaka adalah lubang serba guna yang dipunyai banyak hewan, termasuk hewan. Kloaka berguna untuk ekskresi (baik urine maupun feses), tempat reproduksi, maupun tempat mengeluarkan telur atau anak.
Nah, jika kloaka ular betina sudah tampak, ular pejantan segera memakai penisnya, yang bernama hemipenis, untuk menyalurkan sperma. Ritual perkawinan ular berbeda-beda dan sering kali memakan waktu berjam-jam.
Di samping cara biasa, ular juga punya metode berhubungan intim 'ekstrim'. Beberapa tipe ular diketahui membentuk bola perkawinan/mating ball saat musim kawin. Sesuai namanya, bola kawin berisi banyak ular jantan yang coba mengawini satu betina. Jumlah pejantannya sendiri bervariasi, mulai dari selusin hingga puluhan ekor!
Ada Ular yang Bisa Berkembang Biak Secara Mandiri, Bagaimana Caranya?
Ada satu fakta unik terkait cara ular berkembang biak, yakni sesuatu yang disebut partenogenesis. Apa itu? Dirangkum dari National Geographic, partenogenesis bisa diartikan sebagai kelahiran perawan alias virgin birth. Maksudnya, ular betina bisa melahirkan anak tanpa kehadiran sang ayah.
Biarpun langka, partenogenesis mungkin terjadi dan sejauh ini, ditemukan pada hiu, reptil dan burung. Adapun mamalia, dianggap tidak mampu melakukan partenogenesis karena mereka tidak butuh salinan gen kedua induk kala bereproduksi.
Mudahnya, dalam kondisi normal, ular betina butuh sperma dari ular jantan guna membuahi sel telur yang dikandungnya. Namun, dalam partenogenesis, sel telur dari ular betina berkembang menjadi embrio tanpa dibuahi.
Memangnya, kenapa beberapa jenis ular berkembang biak secara partenogenesis? Apakah karena kekurangan pejantan di wilayah tersebut? Realitanya, ular betina bisa tetap melakukan partenogenesis dalam kondisi ada ular pejantan.
Para ilmuwan menghadirkan dua teori terkait hal ini. Pertama, bisa jadi, partenogenesis jadi satu-satunya cara ular betina tersebut bereproduksi. Kondisi ini dimungkinkan jika si betina tidak masuk saringan para pejantan karena ukurannya lebih kecil dibandingkan ular-ular betina lain.
Kedua, ada juga ilmuwan yang berpendapat bahwasanya partenogenesis adalah kesalahan reproduksi acak. Penyebabnya sendiri masih ditelaah lebih lanjut sehingga penelitian ke depan diharap dapat menyingkap misteri ini.
Demikian pembahasan lengkap mengenai cara ular berkembang biak. Semoga bisa menambah wawasan detikers, ya!
(sto/ahr)