Hewan Invertebrata: Pengertian, Ciri, Klasifikasi, dan Contohnya

Hewan Invertebrata: Pengertian, Ciri, Klasifikasi, dan Contohnya

Ridwan Luhur Pambudi - detikJogja
Kamis, 22 Agu 2024 09:01 WIB
Bintang laut
Ilustrasi bintang laut salah satu hewan invertebrata Foto: Unsplash/Pedro Lastra
Jogja -

Kekayaan spesies hewan yang hidup di muka bumi terbilang luar biasa. Banyaknya hewan tersebut membuat pengelompokannya dibedakan atas berbagai hal, misalnya ada berbagai hewan yang masuk ke dalam kelompok invertebrata, apa itu?

Dikutip dari jurnal berjudul Kelimpahan Invertebrata di Pulau Sempu sebagai Indeks Bioindikator, Ekonomis Penting Konsumsi, dan Komoditas Koleksi Akuarium oleh Oktiyas Muzaky Luthfi dkk, keberadaan hewan invertebrata mencakup 95% dari semua jenis hewan yang telah teridentifikasi. Hewan ini memiliki persebaran yang paling luas dengan keunikan pada setiap ekosistemnya.

Di Indonesia, ada sekitar 1.800 spesies hewan yang termasuk kelompok filum invertebrata. Dari data ini, besar kemungkinan hewan invertebrata ada di sekitar kita. Berikut pengertian, ciri, klasifikasi filum, dan contoh hewan invertebrata.

Pengertian Hewan Invertebrata

Merujuk buku Taksonomi Hewan Invertebrata Berbasis Riset karya Rahmadina, M.Pd., hewan invertebrata atau avertebrata adalah kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Dalam artian lain, hewan ini tidak memiliki tulang punggung antar ruas-ruas tulang belakangnya.

Hewan invertebrata biasa menempati hampir setiap habitat di bumi, mulai dari air mendidih yang dilepas oleh lubang sembur hidrotermal laut hingga hidup di Antartika yang berbatu dan beku. Hewan ini juga dikenal memiliki kemampuan adaptasi yang bervariasi, membuat bentuk spesies-spesiesnya sangat beranekaragam.

Ciri Hewan Invertebrata

Berikut ciri-ciri spesies hewan yang masuk dalam kelompok invertebrata:

  1. Tidak memiliki tulang belakang dan tulang punggung.
  2. Susunan sarafnya berada di perut.
  3. Beberapa hewan invertebrata cenderung lambat dan berukuran kecil karena kurangnya sistem tulang yang kompleks.
  4. Memiliki rangka luar dan otaknya tidak terlindungi oleh rangka.
  5. Tubuh hewan invertebrata terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kepala, dada, dan perut.
  6. Tidak memiliki paru-paru untuk respirasi sehingga respirasinya melalui kulit.

Klasifikasi Filum Invertebrata dan Contohnya

Didasarkan pada perbedaan simetri tubuh dan lapisan penyusun tubuhnya, berikut klasifikasi filum beserta contoh hewan invertebrata:

1. Filum Porifera

Porifera merupakan kelompok hewan yang menetap di dasar perairan. Hewan ini memiliki pori atau lubang-lubang kecil yang disebut ostium. Filum porifera termasuk dalam hewan diploblastik dan tersusun atas dua lapisan sel.

Filum porifera terbagi menjadi tiga kelas, yaitu kelas Calcarea, Hexactinellida, dan Demospongia. Ada beberapa contoh spesies filum porifera, seperti Scypa sp., Euplec tell asp., dan Euspongia sp.

2. Filum Coelenterata

Coelenterata merupakan hewan berongga dengan bentuk tubuh simetri radial. Sebagian hewan ini hidup secara koloni di laut, sementara ada pula yang hidup soliter. Hewan ini memiliki sel jelatang bernama knidoblas yang mengandung nematokis berisi racun.

Filum coelenterata terbagi menjadi dua kelas, yaitu kelas Ctenophora dan Cnidaria. Ada beberapa contoh spesies filum coelenterata, seperti ubur-ubur, anemon, dan hydra.

3. Filum Platyhelminthes

Platyhelminthes mempunyai bentuk simetri bilateral dan tidak mempunyai rongga tubuh. Spesies filum ini memiliki tubuh yang tersusun atas tiga lapisan (triploblastik) yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Kelompok hewan ini hidup secara parasit, tetapi ada juga yang hidup bebas di perairan.

Filum platyhelminthes terbagi menjadi tiga kelas, yaitu kelas Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda. Ada beberapa contoh spesies filum platyhelminthes, seperti Planaria sp., cacing hati, dan cacing pita.

4. Filum Nemathelminthes

Nemathelminthes mempunyai bentuk tubuh silindris dan bulat panjang dengan permukaan tubuhnya tidak bersegmen, tetapi ditutupi oleh kutikula. Tubuh hewan ini tersusun triploblastik dan sudah mempunyai rongga badan yang disebut pseudocoelom. Spesies filum ini dapat ditemukan di darat, air tawar dan air laut, serta beberapa anggotanya hidup parasit hingga merugikan manusia.

Filum nemathelminthes terbagi menjadi dua kelas, yaitu kelas Nematoda dan Nematophora. Ada beberapa contoh spesies filum nemathelminthes, seperti cacing filaria dan cacing kremi.

5. Filum Annelida

Annelida mempunyai rongga (coelom) dengan tubuhnya dilapisi kutikula dan termasuk triploblastik. Annelida melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Spesies ini hidup di berbagai tempat, mulai dari air laut, air tawar, hingga daratan.

Filum annelida terbagi menjadi tiga kelas, yaitu kelas Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea. Ada beberapa contoh spesies filum annelida, seperti cacing palolo, pheretima, pacet, dan lintah.

6. Filum Mollusca

Mollusca mempunyai tubuh lunak dengan bentuk simetri bilateral dan lapisan tubuhnya termasuk dalam triploblastik. Beberapa hewan filum ini memiliki cangkang yang terbuat dari kalsium karbonat dan berfungsi melindungi tubuhnya. Mollusca bisa dijumpai di laut, air tawar, dan di daratan.

Filum mollusca terbagi menjadi lima kelas, yaitu kelas Polyplacophora, Scaphopoda, Gastropoda, Cephalopoda, dan Pelecypoda. Ada beberapa contoh spesies filum mollusca, seperti siput, cumi-cumi, dan kerang.

7. Filum Echinodermata

Echinodermata merupakan kelompok hewan berkulit duri. Lapisan tubuhnya triploblastik dan berbentuk bilateral simetris saat masih larva dan menjadi simetris radial ketika dewasa. Hewan ini bergerak menggunakan kaki pembuluh.

Filum echinodermata terbagi menjadi lima kelas, yaitu kelas Asteroidean, Ophiuroidea, Echinoidea, Holothuroidea, dan Crinoidea. Ada beberapa contoh spesies filum echinodermata, seperti bintang laut, mentimun laut, dan bulu babi.

8. Filum Arthropoda

Arthropoda terbuat dari bahan kitin (zat tanduk) dan tubuhnya terbagi atas ruas kepala (cephala), ruas dada (thorax), dan perut (abdomen). Sebagian hewan Arthropoda mengalami metamorfosis,baik metamorfosis sempurna (holometabola) ataupun metamorfosis tidak sempurna (metabola). Sementara itu, arthropoda yang tidak mengalami metamorfosis disebut ametabola.

Filum arthropoda terbagi menjadi empat kelas, yaitu kelas Hexapoda, Arachnida, Myriapoda, dan Crustacea. Ada beberapa contoh spesies filum arthropoda, yaitu kepiting, kupu-kupu, dan kelabang.

Itu dia penjelasan terkait hewan invertebrata, lengkap dengan ciri, klasifikasi filum, dan contohnya. Semoga bermanfaat!

Artikel ini ditulis oleh Ridwan Luhur Pambudi, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(sto/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads