Ditemukan Mati Terdampar di Kulon Progo, Ini Fakta Seputar Penyu Lekang

Ditemukan Mati Terdampar di Kulon Progo, Ini Fakta Seputar Penyu Lekang

Rayza Teguh Prastiyo - detikJogja
Selasa, 14 Mei 2024 18:16 WIB
Kondisi penyu lekang yang ditemukan mati terdampar di Pantai Glagah, Temon, Kulon Progo, Selasa (14/5/2024).
Ilustrasi penyu lekang ditemukan mati terdampar di KP Foto: Dok SRI Wilayah 5 Kulon Progo
Jogja - Seekor penyu lekang ditemukan mati terdampar di Pantai Glagah, Kulon Progo, Jogja hari ini. Lantas, apa itu penyu lekang? Simak informasi berikut ini.

Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa wilayah V Kulon Progo, Aris Widyatmoko mengatakan penyu tersebut pertama kali ditemukan oleh warga yang sedang memancing di kawasan Labuhan Pantai Glagah, pada Selasa (14/5) dini hari tadi. Melihat kondisi penyu yang sudah lemas, warga berinisiatif memindahkan reptil laut itu ke daratan untuk selanjutnya melapor kepada tim SAR.

"Jadi itu sudah menepi malam tadi dan ditemukan warga sekitar yang lagi mancing, kemudian diamankan ke darat. Lalu paginya ketika petugas lagi patroli dapat laporan dari warga soal temuan tersebut," ucap Aris, kepada wartawan, Selasa (14/5/2024).

Namun, apakah detikers sudah tahu apa itu penyu lekang? Apa saja fakta menarik tentang penyu lekang? Agar detikers lebih mengetahui tentang spesies penyu lekang, berikut detikJogja sajikan fakta menarik seputar penyu lekang.

Morfologi Penyu Lekang

Memiliki nama latin lepidochelys olivacea, penyu jenis lekang dapat dijumpai di daerah pantai dan perairan selatan Pulau Jawa. Selain itu, penyu lekang biasanya bertelur di pantai pulau-pulau besar di Indonesia.

Dirangkum dari laman Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Buleleng, secara morfologi penyu termasuk hewan yang memiliki keunikan tersendiri dibanding hewan lain. Zat tanduk yang terdapat pada tempurung atau karapas keras membungkus tubuh penyu. Tempurung itu berfungsi sebagai pelindung dari ancaman predator.

Pada bagian perut dan dada penyu terdapat penutup yang biasa disebut dengan plastron, di sana juga terdapat flipper atau alat penggerak. Flipper di bagian depan memiliki fungsi alat dayung, sedangkan di bagian samping berfungsi sebagai alat kemudi.

Penyu yang ada di Indonesia termasuk penyu lekang, mempunyai ciri khusus yang dapat dikenali melalui warna tubuh, bentuk karapas, serta jumlah dan posisi sisik di badan dan kepala penyu.

Karakteristik penyu lekang hampir menyerupai penyu hijau tetapi jika dibandingkan kepalanya relatif lebih besar dan bentuk tempurungnya lebih langsing dan bersudut. Warna tubuhnya hijau pudar, mempunyai lima atau lebih sisik di samping dan merupakan spesies penyu terkecil di antara yang lain.

Klasifikasi Penyu Lekang

Masih mengutip dari sumber yang sama, penyu lekang diklasifikasikan dalam beberapa aspek, di antaranya:

  • Kingdom : Animalia
  • Phylum : Chordata
  • Class : Sauropsida
  • Ordo : Testudines
  • Sub Ordo : Cryptodira
  • Superfamily : Cheloniidea (Bauer, 1893)
  • Family : Cheloniidae (Oppel, 1811)
  • Spesies : Lepidochelys olivacea
  • Nama lokal : Penyu lekang

Habitat Penyu Lekang

Dikutip dari laman Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, penyu lekang termasuk spesies penyu yang hidup di perairan tropis dan subtropis yang memiliki perairan dangkal. Penyu lekang ditemukan bertelur di Samudra Hindia, Samudra Pasifik dan pantai di pulau-pulau besar. Selain itu, penyu lekang banyak ditemui di perairan selatan Jawa.

Makanan Penyu Lekang

Penyu lekang merupakan pemakan daging atau karnivora, biasanya mereka memakan kepiting, kerang, udang, dan kerang remis yang ada di sekitar habitat mereka. Namun, beberapa kasus ditemukan jika penyu lekang juga memakan alga dan lamun (tumbuhan laut).

Perilaku Penyu Lekang

Masih dari sumber yang sama, saat musim bertelur telah tiba penyu lekang akan berenang menepi ke pantai untuk membuat sarang. Dalam satu kali bertelur, penyu lekang dapat menghasilkan kurang lebih 1.000 telur.

Ketika telur telah menetas, tukik/anak penyu akan berjalan menuju laut dan bertahan hidup hingga dewasa. Ketika waktu inilah, predator seperti kepiting, hiu, burung laut dan lainnya akan memangsa tukik. Hal ini mengakibatkan keberlangsungan hidup penyu sampai usia dewasa sangat rendah. Diperkirakan hanya sekitar 1-2 persen dari jumlah telur yang dihasilkan.

Peraturan Tentang Perlindungan Penyu Lekang

Keberadaan penyu lekang kian menurun, pasalnya banyak pemburu liar yang mencari telur, daging, hingga kulitnya untuk keperluan tertentu. Oleh sebab itu berbagai peraturan diberlakukan untuk menekan perburuan liar penyu lekang.

Dikutip dari laman Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, pemerintah telah memberlakukan peraturan tentang perlindungan penyu dan makhluk hidup lainnya, seperti : Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa Liar. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/ 12/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Yang Dilindungi. Demikian juga dengan Surat Edaran Kementerian Kelautan dan Perikanan Nomor: SE.526 Tahun 2015 mengatur tentang Pelaksanaan Perlindungan Penyu, Telur, Bagian Tubuh dan/atau Produk Turunannya.

Hingga saat ini, berbagai Dinas Perikanan dan Kelautan serta komunitas peduli penyu di berbagai wilayah Indonesia secara giat melakukan penangkaran hewan penyu supaya selalu terawat dan menjaga ekosistemnya agar tidak punah.

Itulah informasi fakta tentang penyu lekang, semoga artikel ini bermanfaat ya, Dab!

Artikel ini ditulis oleh Rayza Teguh Prastiyo peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.


(par/apl)

Hide Ads