Kasus kematian penyu lekang kembali terjadi di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kali ini di kawasan Pantai Trisik, Kalurahan Banaran, Kapanewon Galur.
"Iya, benar kejadiannya pada pukul 08.00 WIB, kami ditelepon petugas pelelangan ikan, yang melaporkan ada penyu mati di selatan tempat pelelangan ikan Pantai Trisik," ungkap anggota Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah V Kulon Progo, Marsudi saat dimintai konfirmasi wartawan, Selasa (3/9/2024).
Marsudi mengatakan laporan tersebut sudah ditindaklanjuti oleh petugas SAR. Dari pemeriksaan, diketahui penyu ini berjenis kelamin betina dengan bobot mencapai 30 kg.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasil pengukuran tadi, untuk total panjang dari kepala sampai ekor mencapai 80 cm, sedangkan lebarnya kisaran 55 cm," terangnya.
Sementara itu koordinator SRI Wilayah V Kulon Progo, Aris Widyatmoko menyebut kondisi penyu saat pertama kali ditemukan terdapat kerusakan pada bagian tempurung. Diketahui tempurung penyu itu pecah, hingga organ dalamnya keluar.
"Selain itu juga sudah mengeluarkan bau," ujarnya.
Hingga berita ini ditulis, belum diketahui penyebab kematian penyu tersebut. Bangkai penyu sudah dikuburkan tak jauh dari lokasi awal penemuan.
Diberitakan sebelumnya, seekor penyu jenis lekang ditemukan terdampar di sekitar Pantai Glagah, Kapanewon Temon, Kulon Progo, Senin (2/9) lalu. Satwa berstatus rentan punah ini ditemukan sudah dalam kondisi mati.
"Saat ditemukan kondisinya sudah kaya gitu, bahkan sudah membusuk," ungkap Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa wilayah V Kulon Progo, Aris Widyatmoko saat dimintai konfirmasi wartawan, Senin (2/9).
Aris mengatakan bangkai penyu ini ditemukan di area pantai sisi selatan bandara YIA, pada Senin sekitar pukul 08.00 WIB. Penemunya adalah seorang pemancing yang kebetulan sedang berada di sekitar lokasi tersebut.
Temuan ini, selanjutnya dilaporkan ke personil SRI Wilayah V Kulon Progo. Berdasarkan hasil pemeriksaan, diketahui penyu ini berjenis kelamin betina dengan panjang sekitar 80 cm dan lebar 55 cm.
"Untuk kondisinya, cangkang sudah membusuk. Kemudian bangkai mengeluarkan semacam jeroan. Berkaitan penyebab kematian belum diketahui secara pasti," ucap Aris.
Aris mengatakan pihaknya telah mengubur bangkai tersebut di sekitar lokasi awal penemuan. Penguburan dilakukan untuk mengantisipasi timbulnya bau yang muncul akibat bangkai penyu tersebut.
"Iya, tadi setelah selesai diukur langsung kami kubur," ucapnya.
(rih/apu)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan