Selain di Depo Pengok, Kota Jogja, gunungan sampah juga tampak di Depo Mandala Krida. Saking banyaknya sampah, pagar sisi barat depo sampai roboh. Sampah-sampah pun harus ditutupi terpal agar tak meluber.
Pantauan detikJogja di lokasi, Senin (13/5/2024), gunungan sampah terlihat memenuhi seluruh badan bangunan hingga pagar depan. Sampah menggunung setinggi 4 sampai 5 meter di dalam depo dan mentok hingga ke pagar.
Pagar di sisi barat depo bahkan sampai roboh karena tak mampu menampung gunungan sampah itu. Sampah-sampah itu terlihat ditutup terpal biru agar tak meluber keluar depo. Sampah-sampah juga tampak berserakan di bagian belakang depo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin kami kerja bakti dengan sedulur-sedulur penggerobak menaikkan sampah (agar tidak meluber)," terang petugas depo, Pratikto kepada wartawan, Senin (13/5/2024).
Baca juga: Sampah di Depo Pengok Jogja Luber! |
Terpisah, Kabid Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja, Ahmad Haryoko menjelaskan penyebab menggunungnya sampah di Depo Mandala Krida. Menurutnya, biang kerok gunungan sampah ini karena adanya long weekend atau libur panjang kemarin.
![]() |
Ia mengatakan usai penetapan desentralisasi sampah Pemkot Jogja bekerja sama dengan swasta sembari menunggu tiga TPST siap digunakan. Namun, pihak swasta ternyata libur saat long weekend kemarin.
"Itu mereka menyampaikan dadakan, tanggal 8 (Mei) mereka baru menyampaikan. Itu yang membuat gelagapan, tahu gitu kan kami segera oper-oper, di mana depo yang over kami akan oper ke depo yang lain," jelas Haryoko saat dihubungi.
Haryoko melanjutkan, kerja sama antara Pemkot Jogja dengan pihak swasta yakni dengan mengolah sampah sebanyak 30 ton per hari. Dengan adanya libur panjang kemarin, efeknya pun terasa di depo-depo sampah.
"Makanya kami tidak bisa menyelesaikan 30 ton yang mestinya ke swasta, harus tertahan di depo-depo semua. Artinya 30 ton kali 3 (hari libur) ada 90 ton yang ngendon di semua depo," ungkapnya.
Untuk bisa segera menyelesaikan sampah di Depo Mandala Krida dan lainnya, Haryoko mengatakan pihaknya sedang berusaha bernegosiasi dengan pihak swasta untuk menambah kuota pengolahan sampah untuk sementara waktu.
"Kami sedang bernego dari pihak swasta apakah dari yang tertunda kemarin itu bisa ndak di-up-kan 2 kali lipat. Artinya bisa 40-50 ton lah untuk nanti bisa normal kembali ke angka 30 ton," terangnya.
"Kami butuh waktu 3 sampai 5 hari lah untuk bisa menormalkan kembali," pungkas Haryoko.
(ams/rih)
Komentar Terbanyak
Pengakuan Pacar-pacar Eks Dirut Taspen Kosasih, Dikado Mobil-Dibelikan Tas LV
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Siapa yang Menentukan Gaji dan Tunjangan DPR? Ini Pihak yang Berwenang