Ternak di Lokasi Antraks Gunungkidul Divaksin hingga 10 Tahun, Ini Alasannya

Ternak di Lokasi Antraks Gunungkidul Divaksin hingga 10 Tahun, Ini Alasannya

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJogja
Kamis, 28 Mar 2024 13:00 WIB
Penyuntikan vaksin ternak di Pedukuhan Jati, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semanu, Gunungkidul, buntut kasus antraks di wilayah tersebut. Foto diunggah pada Senin (10/7/2023).
Penyuntikan vaksin ternak di Pedukuhan Jati, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semanu, Gunungkidul, buntut kasus antraks di wilayah tersebut. Foto diunggah pada Senin (10/7/2023). (Foto: dok. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul)
Gunungkidul -

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Gunungkidul memberikan vaksinasi antraks kepada 897 hewan ternak di Padukuhan Kayoman dan Wangon, Kalurahan Serut, Kapanewon Gedangsari. Vaksinasi ini akan terus dilakukan selama 10 tahun mendatang untuk memastikan ternak tak terpapar antraks.

"Vaksinasi kita lakukan di tanggal 25 dan 26, Senin dan Selasa. Hari pertama di Kayoman dan hari kedua di Wangon," jelas Kepala DPKH Gunungkidul Wibawanti Wulandari kepada detikJogja melalui telepon, Rabu (28/3/2024).

Wibawanti menyebutkan pihaknya memvaksin 158 ekor sapi, 304 ekor kambing dan dua ekor domba di Padukuhan Wangon. Di Padukuhan Kayoman ada 134 ekor sapi dan 299 ekor kambing yang mendapatkan vaksinasi. Total hewan ternak yang divaksin sejumlah 897 ekor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Timnya (yang memvaksin hewan di dua padukuhan tersebut) ada beberapa tim yang tidak hanya Puskeswan di situ, tapi juga Puskeswan yang lain juga bantu. Di Wangon 158 sapi, 304 kambing, 2 domba. Kayoman 134 sapi dan 299 kambing" terangnya.

Vaksinasi tersebut dilakukan hingga 10 tahun ke depan setiap enam bulan sekali. Hal ini dilakukan untuk memastikan hewan tak terpapar antraks.

ADVERTISEMENT

"Itu nanti kita ulangi setiap enam bulan sekali (selama) 10 tahun. Di lokasi tersebut harus dilakukan vaksinasi secara terus-menerus untuk menimbulkan imunitas," kata Wibawanti.

Wibawanti menyebut hewan ternak di Padukuhan Wangon divaksin karena wilayah tersebut bersebelahan dengan Padukuhan Kayoman.

"Karena Wangon itu kan masuk zona kuning dan Kayoman zona merah," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, terdapat 2 ekor kambing dan seekor sapi yang mati akibat terjangkit antraks di Padukuhan Kayoman.

"Benar dua kambing yang mati kemarin itu positif antraks," jelas Wibawanti kepada wartawan saat ditemui di kantornya, Kamis (14/3).

Wibawanti menerangkan pihaknya telah memberikan antibiotik dan vitamin kepada 89 sapi dan 175 kambing di Padukuhan Kayoman. Pihaknya juga melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi kepada 50 warga setempat.




(aku/apl)

Hide Ads