Seekor sapi di Kabupaten Gunungkidul mati akibat antraks. Saat ini Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul tengah melakukan vaksinasi terhadap ternak di sekitar lokasi matinya sapi tersebut.
Kepala DPKH Gunungkidul, Wibawanti Wulandari menjelaskan sapi mati mendadak di Kapanewon Girisubo itu terjadi pada Rabu (5/2) dua pekan lalu. Selanjutnya, pemilik sapi menghubungi petugas dan berlanjut dengan pengambilan sampel darah sapi tersebut, Kamis (13/2/2025).
"Berdasarkan pengujian hasilnya positif antraks," katanya kepada wartawan di Gunungkidul, Senin (17/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Wibawanti menyebut bangkai sapi itu sempat dibuang oleh pedagang ternak. Beruntung sapi tersebut bisa ditemukan dan langsung ditangani dengan ketentuan yang berlaku.
Terkait kejadian tersebut, DPKH telah melakukan disinfeksi di lokasi matinya sapi. DPKH juga telah melakukan pengambilan sampel tanah dan feses sisa di kandang oleh BBVet Wates.
"Dan tadi juga telah dilakukan penyiraman ulang atau disinfeksi. Selain itu juga vaksinasi antraks terhadap ternak yang masih tersisa di sekitar kandang," ucapnya.
Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Gunungkidul, Sri Suhartanta menyebut telah mengambil langkah pengendalian antraks dengan cepat.
"Karena sudah ada Perda tentang antraks sehingga penanganannya bisa cepat," katanya.
(dil/apl)
Komentar Terbanyak
Kanal YouTube Masjid Jogokariyan Diblokir Usai Bahas Konflik Palestina
Israel Ternyata Luncurkan Serangan dari Dalam Wilayah Iran
BPN soal Kemungkinan Tanah Mbah Tupon Kembali: Tunggu Putusan Pengadilan