Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Playen, Gunungkidul, membuka unit usaha penjualan sembako, dan untuk melayani pembelian minyak goreng menggunakan alat menyerupai pom mini. Nantinya masyarakat harus membawa wadah sendiri untuk mengurangi timbulan sampah.
Lurah Playen, Surahno, menjelaskan bahwa ide menggunakan pom mini untuk melayani penjualan minyak goreng muncul saat salah satu perusahaan menawarkan kerja sama. Selanjutnya, kerja sama itu berupa pengadaan pom minyak goreng.
"Akhirnya pom minyak goreng digunakan untuk koperasi desa merah putih ini, jadi tidak perlu pakai timbangan. Kalau tujuannya ya untuk melayani masyarakat agar lebih praktis saja," katanya kepada wartawan, Senin (21/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teknisnya, pembeli wajib membawa wadah minyak goreng sendiri. Bukan tanpa alasan, semua itu untuk mengurangi sampah.
"Jadi yang mau beli harus bawa wadah sendiri. Biar apa? Biar mengurangi produksi sampah," ujarnya.
Menyoal harga, Surahno mengaku, masyarakat bisa membelinya mulai harga Rp 5 ribu. Menurutnya, saat ini sudah banyak masyarakat yang beralih membeli minyak goreng di KDMP Playen.
"Untuk pembelian mulai dilayani dari harga Rp 5 ribu, kalau harga per liternya Rp 15,5 ribu. Terus untuk antusias warga bagus ya, karena dari pedagang kaki lima sampai ibu rumah tangga sudah banyak yang beli di sini," ucapnya.
Sementara itu, Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, menilai semua KDMP memang harus memiliki ciri khas yang menjadi daya tarik, salah satunya di Kalurahan Playen ini. Sehingga nanti tinggal mengembangkan lagi agar lebih maju sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.
"Seperti Playen ini, salah satu unit bisnis koperasi merah putih di bidang sembako dan pakai pom untuk melayani jualan minyak goreng," katanya.
"Nah, ke depannya mungkin nanti bisa dikembangkan dengan memanfaatkan hasil pertanian dari KWT (kelompok wanita tani) yang menanam sayur. Jadi koperasi bisa membeli dan menjual kembali kepada masyarakat," lanjut Endah.
Endah berharap, peluncuran KDMP benar-benar menjadi awal baru bagi kemandirian ekonomi desa. Di mana hasil akhirnya adalah pemerataan kesejahteraan untuk rakyat.
"Koperasi ini adalah milik kalurahan dan warganya. Jadi kalau dikelola dengan baik dan benar, sisa hasil usaha akan kembali lagi ke masyarakat. Apalagi kalau kita punya keyakinan teguh, Tuhan dan semesta raya akan mewujudkannya," ujarnya.
Sebagai informasi, Presiden Prabowo bersama jajaran menteri dan pimpinan BUMN bersama 8.000 kepala desa se-Jawa Tengah hadir di peluncuran kelembagaan 80.000 koperasi desa/ kelurahan Merah Putih di KDMP Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Klaten. Sebanyak 103 mock-up Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih akan hadir secara virtual.
Peluncuran kelembagaan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih menjadi tonggak penting dalam mewujudkan kemandirian ekonomi rakyat, sebuah inisiatif besar yang diinisiasi langsung oleh Presiden Republik Indonesia.
Capaian ini tak lepas dari kerja serius dan kolaborasi solid Tim Satgas Percepatan Pembentukan Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih yang terdiri dari unsur lintas kementerian dan pemerintah daerah, di antaranya Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Kementerian Koperasi, Kementerian Desa & Pembangunan Daerah Tertinggal, Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertanian, Kementerian Hukum, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Nasional, Kementerian Sosial, Kementerian BUMN, Kementerian Komunikasi dan Digital, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional, Kementerian Kehutanan, Badan Pangan Nasional, Badan Gizi Nasional, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan, Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia, serta Pemerintah Kota dan Kabupaten Seluruh Indonesia.
Serta kolaborasi bersama di antaranya: PT Pupuk Indonesia (Persero), β PT Pertamina (Persero), Mandiri, Bank BRI, PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., Bank Syariah Indonesia, Pos Indonesia, PT Telkom Indonesia, InJourney, ID FOOD, Bulog, PLN, Biofarma, Kimia Farma, PTPN III Holding, Agranis, Dekopin, dan Bank Jateng.
(apu/apl)
Komentar Terbanyak
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Cerita Warga Jogja Korban TPPO di Kamboja, Dipaksa Tipu WNI Rp 300 Juta/Bulan
Jokowi Diadukan Rismon ke Polda DIY Terkait Dugaan Penyebaran Berita Bohong