Wajibkah Makmum Membaca Surat Al-Fatihah Saat Sholat Berjamaah? Ini Hukumnya

Wajibkah Makmum Membaca Surat Al-Fatihah Saat Sholat Berjamaah? Ini Hukumnya

Agnest Aprillia - detikJogja
Senin, 04 Mar 2024 19:33 WIB
Ilustrasi salat
Ilustrasi salat berjamaah Foto: Getty Images/iStockphoto/Fatanfilm
Jogja - Sholat merupakan ibadah yang wajib dilakukan oleh umat muslim. Dalam rukun sholat yang keempat disebutkan untuk membaca Al-Fatihah.

Namun, tak sedikit umat Islam yang masih bertanya-tanya mengenai hukum membaca surat Al-Fatihah ketika menjadi makmum sholat berjamaah. Ada sebagian orang yang membaca dengan pelan dan ada juga yang tidak membaca sama sekali.

Kewajiban membaca surat Al-Fatihah bagi makmum saat sholat berjamaah terdapat dalam banyak pendapat dan dalil. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut ini.

Hukum Makmum Membaca Al-Fatihah Saat Sholat Berjamaah

Dikutip dari laman Kementerian Agama Republik Indonesia, hal ini sebagaimana diterangkan dalam Kitab Kasyifah as-Saja Syarah Safinah an-Naja karya Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani al-Jawi, berikut ini hukum membaca surat Al-Fatihah bagi makmum:

وَتَجِبُ فِيْ كُلِّ رَكْعَةٍ سَوَاءٌ الصَّلاَةُ السِّرِّيَّةُ وَالْجَهْرِيَّةُ وَسَوَاءٌ اْلإِمَامُ وَالْمَأْمُوْمُ وَالْمُنْفَرِدُ لِخَبَرِ الصَّحِيْحَيْنِ: لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ

"(Membaca Al-Fatihah) wajib di setiap rakaat, baik sholat dengan bacaan pelan (Zuhur dan Ashar) ataupun keras (Maghrib, Isya', Subuh, dan Jum'at). Sebagai imam, makmum, ataupun sendirian, sesuai dengan hadist Riwayat Bukhari Muslim: Tidak sah sholat orang yang tidak membaca Al-Fatihah:"

Pendapat Mazhab Maliki dan Hambali

Menurut pernyataan Mazhab Maliki dan Hambali, makmum harus membaca surat Al-Fatihah jika suara imam tidak terdengar atau kurang jelas. Akan tetapi, jika bacaannya terdengar jelas, maka makmum tidak wajib membaca Al-Fatihah.

Pendapat Mazhab Abu Hanifah

Sedangkan, menurut Mazhab Abu Hanifah, beliau menyatakan tidak wajib untuk makmum membaca surat Al-Fatihah ketika sholat berjamaah.

Dalam buku Muzakarah Pemikiran Ulama Aceh karya Muliadi, Abu Hanifah berpendapat tidak ada kewajiban bagi makmum untuk membaca surat al-Fatihah dalam shalat haji, baik shalat sir (sholat dalam hati) maupun shalat jahar (sholat dengan penyaringan suara). Mereka membantah dengan sabda Rasulullah yang berbunyi: "Barangsiapa menjadi imam, maka bacaan shalat imam adalah bacaan shalatnya."

Hukum Membaca Al-Fatihah bagi Makmum yang Terlambat

Ketika sholat berjamaah di masjid, pasti masbuk atau ada sejumlah makmum yang telat datang ke masjid untuk melaksanakan sholat berjamaah. Lalu, apakah masbuk masih perlu membaca surat Al-Fatihah?

Mengutip dari laman Kementerian Agama Republik Indonesia, bagi makmum yang telat (masbuk) datang shalat, dan tidak bisa menyelesaikan bacaan Al-Fatihah pada rakaat pertama, tindakan itu bisa dimaklumi. Artinya, ketika makmum telat itu tidak memiliki waktu yang cukup untuk membaca al-Fatihah dikarenakan imam sudah rukuk sehingga harus segera menyesuaikan dengan apa yang dilakukan imam, dalam kondisi ini dimaafkan tidak menyelesaikan al-Fatihahnya. Sebab kewajiban makmum sudah dalam tanggungan imam.

Perlu detikers ketahui juga, bahwa ada sejumlah kriteria makmum yang masuk dalam kategori masbuk saat sholat berjamaah, di antaranya:

  • Makmum yang tertinggal sebagian surat Al-Fatihah
  • Makmum yang tertinggal keseluruhan surat Al-Fatihah
  • Makmum yang tertinggal Sebagian surat-surat Al-Qur'an keseluruhan
  • Makmum yang tertinggal rukuknya bersama imam
  • Makmum yang mendapati imam sedang rukuk, i'tidal, sujud, atau sedang duduk di antara dua sujud

Nah, itu dia detikers penjelasan mengenai wajib atau tidak makmum membaca surat Al-Fatihah saat sholat berjamaah, semoga membantu!

Artikel ini ditulis oleh Agnest Aprillia, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.


(par/dil)

Hide Ads