Surat Al-Fatihah Wajib Dibaca Saat Sholat: Bacaan, Tafsir dan Keutamaannya

Surat Al-Fatihah Wajib Dibaca Saat Sholat: Bacaan, Tafsir dan Keutamaannya

Devi Setya - detikHikmah
Sabtu, 12 Apr 2025 11:00 WIB
al-quran hikmah
ilustrasi surat Al-Fatihah dalam Al-Qur'an Foto: Getty Images/iStockphoto/karammiri
Jakarta -

Surat Al-Fatihah adalah surat pertama dalam Al-Qur'an yang memiliki posisi istimewa. Al-Fatihah sendiri berarti "pembuka", karena surat ini memang membuka mushaf Al-Qur'an dan menjadi bagian tak terpisahkan dari sholat umat Islam.

Al-Fatihah termasuk surat pendek karena hanya terdiri dari 7 ayat. Meskipun pendek, surat ini menjadi surat yang paling banyak dibaca umat Islam. Dalam sehari, minimal seorang muslim membaca Al-Fatihah sebanyak 5 kali dalam sholat fardhu.

Mengutip buku Hidup Di Pusaran Al-Fatihah karya Muhammad Muhyidin, surat Al-Fatihah diturunkan di Makkah dan menjadi surat yang pertama-tama diturunkan dengan lengkap di antara surat-surat yang ada di dalam Al-Qur'an dan termasuk golongan surat Makkiyah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saking istimewanya, Surat Al-Fatihah dinamakan Ummul Qur'an yang artinya induk Al-Qur'an atau Ummul Kitab (induk Al-Kitab). Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda,

"Alhamdulillah (Al-Fatihah) adalah Ummul Qur'an, Ummul Kitab, Al-Sab'ul Matsani dan Al-Quranul Azhim." (HR Al-Tirmidzi dengan sanad sahih)

ADVERTISEMENT

Surat Al-Fatihah

Berikut bacaan lengkap surat Al-Fatihah ayat 1-7 dalam tulisan Arab, latin dan artinya.

Ayat 1

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Latin: bismillâhir-raḫmânir-raḫîm

Artinya: Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Ayat 2

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ

Latin: al-ḫamdu lillâhi rabbil-'âlamîn

Artinya: Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam

Ayat 3

الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ

Latin: ar-raḫmânir-raḫîm

Artinya: Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,

Ayat 4

مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ

Latin: mâliki yaumid-dîn

Artinya: Pemilik hari Pembalasan.

Ayat 5

اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ

Latin: iyyâka na'budu wa iyyâka nasta'în

Artinya: Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan.

Ayat 6

اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ

Latin: ihdinash-shirâthal-mustaqîm

Artinya: Bimbinglah kami ke jalan yang lurus,

Ayat 7

صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَࣖ

Latin: shirâthalladzîna an'amta 'alaihim ghairil-maghdlûbi 'alaihim wa ladl-dlâllîn

Artinya: (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat.

Tafsir Surat Al-Fatihah

Merujuk kitab Tafsir Al-Qur'an al-Azhim karya Ibnu Katsir, Al-Fatihah adalah surat yang paling agung dalam Al-Qur'an, sebagaimana ditegaskan dalam hadits-hadits shahih.

Ibnu Katsir menyimpulkan bahwa Surat Al-Fatihah mencakup seluruh isi Al-Qur'an: tentang tauhid, ibadah, doa, hari akhir, dan permohonan hidayah.

Ayat pertama surat Al-Fatihah berbunyi Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm yang artinya, "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang." Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Bismillah adalah permulaan segala hal yang baik. Para Nabi memulai dengan nama Allah, dan ini menunjukkan kebergantungan hamba kepada Allah dalam setiap aktivitas.

Ar-Rahman dan Ar-Rahim adalah dua nama Allah yang mengandung makna kasih sayang, tetapi dengan cakupan yang berbeda. Ar-Rahman menunjukkan kasih sayang Allah yang meliputi semua makhluk dan Ar-Rahim menunjukkan kasih sayang khusus kepada orang-orang beriman.

Kemudian pada ayat kedua berbunyi firman Allah SWT, Al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn yang artinya Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Ibnu Katsir berpendapat al-hamdu berarti pujian atas segala sifat kesempurnaan Allah. Pujian ini meliputi zat-Nya, nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya, dan perbuatan-perbuatan-Nya.

Ayat Rabb al-'Alamin bermakna Tuhan seluruh makhluk, yaitu seluruh ciptaan yang ada selain Allah. Kata Rabb berarti pencipta, pemilik, dan pengatur. Ibnu Katsir mengutip perkataan Mujahid bahwa 'alamīn berarti semua makhluk, termasuk jin dan manusia.

Ayat ke-empat berisi firman Allah SWT, Māliki yaumid-dīn artinya "Yang menguasai hari pembalasan." Ibnu Katsir menyebutkan bahwa kedua bacaan ini shahih dan mutawatir. Keduanya menunjukkan bahwa hanya Allah yang berkuasa pada Hari Kiamat, ketika segala bentuk kekuasaan dunia telah lenyap.

Yaumid-dīn adalah hari pembalasan, yaitu Hari Kiamat ketika amal manusia dibalas.

Ayat selanjutnya, Iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn yang artinya "Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami mohon pertolongan." Ibnu Katsir berpendapat, ayat ini mengandung dua prinsip utama dalam Islam: ibadah dan tawakal. Hanya kepada Allah kita beribadah, dan hanya kepada-Nya kita meminta pertolongan.

Ibnu Katsir juga menegaskan bahwa ayat ini adalah dalil keharusan berikhlas dalam ibadah dan menjauhi syirik.

Ayat Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm, artinya "Tunjukilah kami jalan yang lurus."

Ibnu Katsir menyebut bahwa doa ini adalah permintaan terbesar seorang hamba. Hidayah (petunjuk) merupakan anugerah terbesar. Beliau mengutip pendapat ulama salaf seperti Abu Al-'Aliyah, Hasan Al-Bashri, dan Mujahid yang menjelaskan bahwa jalan lurus ini adalah Islam dan petunjuk Allah yang menyelamatkan.

Pada ayat terakhir Ṣirāṭal-lażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍūbi 'alaihim wa laḍ-ḍāllīn, Ibnu Katsir menjelaskan bahwa orang yang diberi nikmat adalah para Nabi, shiddiqin, syuhada, dan orang-orang shalih, sebagaimana dijelaskan dalam QS. An-Nisa: 69.

Keutamaan Surat Al-Fatihah

1. Wajib dalam Setiap Rakaat Sholat

Surat ini dibaca minimal 17 kali sehari dalam sholat wajib. Ini menunjukkan bahwa Al-Fatihah adalah dzikir dan doa yang sangat penting dan mendasar dalam kehidupan Muslim.

2. Menjadi Ruqyah atau Penyembuh

Dalam sebuah riwayat, salah satu sahabat Rasulullah membaca Al-Fatihah kepada seorang kepala suku yang terkena sengatan binatang berbisa. Setelah dibacakan Al-Fatihah, orang itu sembuh.

Rasulullah bersabda:

"Dari mana kamu tahu bahwa Al-Fatihah adalah ruqyah?" (HR. Bukhari)

3. Tidak Ada Tandingannya

Allah menyebutnya sebagai As-Sab'ul Matsani dan Al-Qur'anul Azhim"

Dalam surat Al-Hijr ayat 87,

وَلَقَدْ ءَاتَيْنَٰكَ سَبْعًا مِّنَ ٱلْمَثَانِى وَٱلْقُرْءَانَ ٱلْعَظِيمَ

Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al Quran yang agung.

Imam Al-Ghazali menyatakan bahwa Al-Fatihah mengandung rahasia besar yang menjadi inti dari keseluruhan Al-Qur'an. Ia membaginya menjadi pujian kepada Allah (tiga ayat pertama), penghambaan (satu ayat), dan doa (tiga ayat terakhir).

Ibnul Qayyim dalam Zadul Ma'ad mengatakan bahwa seluruh ilmu agama kembali kepada makna-makna yang terkandung dalam Al-Fatihah. Mulai dari mengenal Allah, sifat-sifat-Nya, hari akhir, tauhid, hingga pentingnya doa.




(dvs/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads