Niat Sholat Idul Adha Sendiri dan Berjamaah Lengkap untuk Imam dan Makmum

Niat Sholat Idul Adha Sendiri dan Berjamaah Lengkap untuk Imam dan Makmum

Nur Umar Akashi - detikJogja
Kamis, 05 Jun 2025 13:03 WIB
Umat islam melaksanakan shalat Idul Adha di Lapangan Sepak Bola Al-Azhar Pusat, Jakarta, Sabtu (4/10). Sebagian Umat Islam di Indonesia sudah melakukan shalat Idul Adha di sejumlah provinsi, meskipun pemerintah telah menetapkan Hari Raya Idul Adha 1435 Hijriah jatuh pada Minggu 5 Oktober 2014.
Ilustrasi sholat Idul Adha. Foto: Hasan Alhabshy
Jogja -

Sholat Idul Adha umumnya dikerjakan secara berjamaah. Meskipun begitu, sholat ini boleh-boleh saja dikerjakan sendirian. Baik berjamaah maupun sendiri, seorang muslim wajib berniat terlebih dahulu.

Disadur dari buku Shalatlah Sebagaimana Melihatku Shalat! oleh Yulian Purnama, ulama-ulama telah sepakat bahwasanya niat sholat tidak wajib dilafalkan. Adapun mengenai disyariatkan atau tidaknya melafalkan niat, para ulama berlainan pendapat.

Ulama-ulama Syafi'iyyah, begitu pula salah satu pendapat dalam Mazhab Hanafi dan Hambali, menyebut bahwasanya pelafalan niat itu dianjurkan. Sementara itu, ulama Malikiyyah, pendapat Imam Ahmad, salah satu pendapat ulama Hanafiyyah, berpendapat sebaliknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun bacaan niat juga dapat dibaca dalam hati saja. Terkait redaksi bacaan niatnya dapat dilihat di bawah ini.

Niat Sholat Idul Adha

Diambil dari buku Membentuk Akhlakul Karimah Peserta Didik oleh Titi Suwarni, niat sholat Idul Adha berjamaah dibedakan menjadi dua, yakni untuk imam dan makmum. Redaksi masing-masingnya adalah:

ADVERTISEMENT

1. Niat Sholat Idul Adha Berjamaah sebagai Imam

أصَلَّى سُنَّةً عِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Ushalli sunnatan 'iidil-adhaa rak'ataini mustaqbilal-qiblati imaaman lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat sholat sunnah Idul Adha 2 rakaat menghadap kiblat menjadi imam karena Allah ta'ala."

2. Niat Sholat Idul Adha Berjamaah sebagai Makmum

أصَلَّى سُنَّةً عِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Ushalli sunnatan 'iidil-adhaa rak'ataini mustaqbilal-qiblati ma'muuman lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat sholat sunnah Idul Adha 2 rakaat menghadap kiblat menjadi makmum karena Allah ta'ala."

3. Niat Sholat Idul Adha Sendiri

أصَلَّى سُنَّةً عِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Ushalli sunnatan 'iidil-adhaa rak'ataini mustaqbilal-qiblati lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat sholat sunnah Idul Adha 2 rakaat menghadap kiblat karena Allah ta'ala."

Sebagai catatan, menurut keterangan dari laman Muhammadiyah, Nabi Muhammad SAW tidak pernah memberi tuntunan mengucapkan niat sholat, baik sholat Idul Adha maupun yang lain. Juga tidak ada riwayat yang menunjukkan bahwa Nabi SAW pernah melafalkannya. Wallahu a'lam bish-shawab.

Dalil Kebolehan Sholat Idul Adha Sendiri

Disadur dari buku Fikih Sholat Hari Raya tulisan Sofyan Chalid bin Idham Ruray, mayoritas ulama membolehkan sholat Id sendiri di rumah untuk yang memiliki udzur. Pendapat ini dipedomani kebanyakan ulama Malikiyyah, Syafi'iyyah, dan Hanabilah.

Imam Bukhari dalam kitab shahihnya menulis penjelasan yang senada dengan mayoritas ulama mazhab:

بَابٌ : إِذَا فَاتَهُ العِيدُ يُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ، وَكَذَلِكَ النِّسَاءُ، وَمَنْ كَانَ فِي الْبُيُوتِ وَالْقُرَى لِقَوْلِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «هَذَا عِيدُنَا أَهْلَ الْإِسْلَامِ

Artinya: "Bab apabila seseorang luput dari sholat Id, hendaklah sholat dua rakaat, demikian pula wanita dan orang-orang yang di rumah dan di kampung-kampung berdasar sabda Nabi SAW: 'Ini adalah hari raya kita kaum muslimin.'" (Shahih al-Bukhari)

Apabila detikers melewatkan sholat Id karena satu dan lain hal, disunnahkan untuk melakukan qadha atau pengganti. Lembaga fatwa Arab Saudi, Al-Lajnah ad-Daimah, dalam salah satu fatwanya menjelaskan:

ومن فاتته وأحب قضاءها استحب له ذلك، فيصليها على صفتها من دون خطبة بعدها، وبهذا قال الإمام مالك والشافعي وأحمد والنخعي وغيرهم من أهل العلم

Artinya: "Barang siapa yang terluput sholat Id dan ingin mengqadha, maka disunnahkan baginya untuk melakukannya, yaitu ia sholat sesuai tata cara sholat Id, namun tanpa khutbah setelahnya. Ini adalah pendapat Imam Malik, Syafi'i, Ahmad, an-Nakha'i, dan para ulama yang lainnya." (Fatawa al-Lajnah ad-Daimah, 8/306 nomor 2328)

Tata Cara Sholat Idul Adha

Dirujuk dari buku Fikih Muyassar terjemahan Fathul Mujib, tata cara sholat Idul Adha adalah:

  • Niat.
  • Takbiratul ihram.
  • Membaca doa iftitah.
  • Takbir tambahan (takbir zawaid) sebanyak 7 kali.
  • Membaca surat al-Fatihah.
  • Membaca surat Qaf atau al-A'la.
  • Rukuk.
  • Iktidal.
  • Sujud.
  • Duduk di antara dua sujud.
  • Sujud kedua.
  • Bangkit dari rakaat pertama, lalu takbir intiqal (takbir perpindahan).
  • Takbir tambahan sebanyak 5 kali.
  • Membaca surat al-Fatihah.
  • Membaca surat al-Qamar atau al-Ghasyiyah.
  • Lakukan seperti rakaat kedua sampai sujud kedua.
  • Duduk tahiyat.
  • Salam.

Bacaan di Sela Takbir Sholat Idul Adha

Di antara gerakan sholat yang membedakan sholat Idul Adha dengan sholat lain adalah takbir zawaid atau tambahan. Sejatinya, jumlah takbir ini masih diperselisihkan ulama. Namun, di Indonesia, yang lazim adalah 7 takbir tambahan pada rakaat pertama dan 5 takbir pada rakaat kedua.

Pernahkah detikers terpikir, apa yang harus dibaca pada sela-sela takbir? Atau cukup diam saja? Sebenarnya, tidak ada bacaan khusus yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Namun, dari sejumlah sahabat, diriwayatkan sejumlah bacaan.

Sebagai contoh, Ibnu Mas'ud RA berkata:

يَحْمَدُ اللهَ وَيُغْنِي عَلَيْهِ وَيُصَلِّي عَلَى النَّبِيِّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Artinya: "Di antara takbir hendaklah seseorang memuji Allah dan menyanjung-Nya serta bersholawat kepada Nabi SAW." (HR ath-Thabrani dalam al-Kabir)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah memberi contoh bacaan:

سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي

Arab Latin: Subhaanallaah walhamdulillah walaa ilaaha illallah wallaahu akbar. Allaahumma shalli 'ala Muhammad wa 'ala aali Muhammad. Allaahummaghfirliy warhamniy." (Majmu' al-Fatawa, 24/219)

Demikian penjelasan lengkap mengenai niat sholat Idul Adha, baik berjamaah maupun sendiri. Semoga bisa detikers jadikan panduan menyambut ibadah tahunan satu ini.




(par/ams)

Hide Ads