Makmum Masbuk (Terlambat) ketika Sholat Berjamaah? Begini Cara Mengikuti Imam

#RamadanJadiMudah by BSI

Makmum Masbuk (Terlambat) ketika Sholat Berjamaah? Begini Cara Mengikuti Imam

Hanif Hawari - detikHikmah
Kamis, 06 Mar 2025 12:45 WIB
Ilustrasi Sholat.
Ilustrasi makmum masbuk dalam sholat berjamaah (Foto: Rawpixel/Freepik)
Jakarta -

Makmum masbuk adalah sebuah istilah yang dikenal dalam sholat berjamaah. Seseorang dikatakan makmum masbuk apabila ia mendirikan sholat berjamaah akan tetapi tidak dapat melakukan takbiratul ihram secara bersamaan dengan imam.

Sederhananya, makmum masbuk adalah orang yang tertinggal atau terlambat untuk mengerjakan sholat berjamaah. Oleh karena itu, hendaklah ia segera berniat sholat sebagai makmum dan mengikuti imam dalam keadaan apapun juga.

Pengertian Makmum Masbuk

Menukil Fikih Madrasah Tsanawiyah Kelas Kelas VII karya H. Ahmad Ahyar, dan Ahmad Najibullah, masbuk artinya tertinggal atau makmum yang datang ke tempat sholat berjamaah dan mendapatkan imam telah berada di dalam sholat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal senada juga dijelaskan Imam Syafi'i dalam bukunya Fiqhul Islam yang diterjemahkan Faris Husnan, makmum masbuk adalah makmum yang tidak memperoleh waktu dalam mengikuti imam dan waktu tersebut tidak cukup untuk membaca Al-Fatihah. Apabila masbuk mendapatkan sholat berjamaah, dia mengikuti imam dalam semua perbuatan sholat, lalu menyempurnakan yang terlewat.

Perlu diketahui bahwa sebaiknya makmum sudah hadir di tempat sholat sebelum dibacakan iqamah. Namun, karena kendala tertentu bisa saja menimbulkan keterlambatan. Bila itu terjadi, tetaplah mengikuti sholat berjamaah sesuai gerakan imam, lalu menyempurnakan yang terlewat.

ADVERTISEMENT

Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW berikut:

Ψ₯ِذَا Ψ³ΩŽΩ…ΩΨΉΩ’Ψͺُمُ Ψ§Ω„Ψ₯ΩΩ‚ΩŽΨ§Ω…ΩŽΨ©ΩŽ ΩΩŽΨ§Ω…Ω’Ψ΄ΩΩˆΨ§ Ψ₯ΩΩ„ΩŽΩ‰ Ψ§Ω„Ψ΅ΩŽΩ‘Ω„Ψ§ΩŽΨ©Ω ، ΩˆΩŽΨΉΩŽΩ„ΩŽΩŠΩ’ΩƒΩΩ…Ω’ Ψ¨ΩΨ§Ω„Ψ³ΩŽΩ‘ΩƒΩΩŠΩ†ΩŽΨ©Ω ΩˆΩŽΨ§Ω„Ω’ΩˆΩŽΩ‚ΩŽΨ§Ψ±Ω ΩˆΩŽΩ„Ψ§ΩŽ ΨͺΩΨ³Ω’Ψ±ΩΨΉΩΩˆΨ§ ، ΩΩŽΩ…ΩŽΨ§ Ψ£ΩŽΨ―Ω’Ψ±ΩŽΩƒΩ’Ψͺُمْ ΩΩŽΨ΅ΩŽΩ„ΩΩ‘ΩˆΨ§ ΩˆΩŽΩ…ΩŽΨ§ فَاΨͺΩŽΩƒΩΩ…Ω’ فَأَΨͺΩΩ…ΩΩ‘ΩˆΨ§

Artinya: Jika kalian mendengar iqomah, maka berjalanlah menuju shalat. Namun bersikap tenang dan khusyu'lah. Gerakan imam yang kalian dapati, ikutilah. Sedangkan yang luput dari kalian, sempurnakanlah. (HR. Bukhari no. 636 dan Muslim no. 602)

Hukum-Hukum Makmum Masbuk

Kembali mengutip pernyataan Imam Syafi'i dalam bukunya Fiqhul Islam, adapun hukum-hukum yang terkait makmum masbuk adalah sebagai berikut:

1. Apabila makmum masbuk mendapati imam sedang rukuk, ia harus mengikuti rukuk imam. Kewajiban membaca Al-Fatihah gugur, dan rakaat tersebut dihitung jika ia sempat tuma'ninah bersama imam.

2. Jika makmum masbuk mendapati imam sedang berdiri, tetapi imam itu lalu rukuk, sedangkan imam tersebut belum sempat menyempurnakan bacaan Al-Fatihah, makmum hendaklah mengikuti rukuk apabila makmum itu tidak menyempurnakan bacaan iftitah atau taawuz. Makmum yang demikian telah gugur dari dirinya yang tertinggal dari bacaan Al-Fatihah dan sudah dapat dianggap memperoleh satu rakaat.

3. Jika makmum masbuk itu mendapatkan imam dalam keadaan masih berdiri sedangkan makmum tadi masih sibuk dengan bacaan iftitah atau taawuz, tiba-tiba imam rukuk, sedangkan makmum tadi belum sempat menyempurnakan Al-Fatihah, makmum hendaklah sedikit menangguhkan waktu yang cukup untuk membaca doa iftitah atau taawuz. Jika dengan penangguhan itu makmum memperoleh kesempatan untuk menyertai rukuk bersama imam, makmum tadi dianggap dapat memperoleh satu rakaat.

Akan tetapi bila imamnya berdiri untuk beriktidal sebelum makmum itu sempat rukuk, maka makmum itu tertinggal satu rakaat. Seterusnya apabila imam itu lalu sujud dan makmum masih belum dapat menyelesaikannya, batallah sholat makmum masbuk itu, jika dia tidak dengan segera niatkan mufaraqah (berpisah dari imam).

Cara Mengikuti Imam saat Masbuk

Makmum masbuk tidak dapat sembarangan dalam mengikuti imam. Berikut ini cara mengikuti imam yang dikutip dari buku Panduan Lengkap Belajar Sholat untuk Anak karya Nurul Ihsan:

  1. Jika makmum datang terlambat (masbuk), segera bergabung dalam barisan jemaah dan lakukan takbiratul ihram.
  2. Ikuti langsung gerakan imam, baik saat berdiri, rukuk, sujud, atau duduk.
  3. Tidak perlu menyelesaikan bacaan sendiri agar bisa mengikuti gerakan imam.
  4. Jika ada beberapa makmum masbuk dan barisan makmum sudah ada di belakang imam, langsung bergabung dalam barisan tersebut. Jika hanya satu makmum masbuk, imamnya ditarik ke belakang atau makmumnya maju ke depan. Jika makmum mendapati imam sedang sholat sendirian, langsung berdiri di sebelah kanan imam.
  5. Biasakan merapikan barisan makmum jika bertambah. Jika shaf depan penuh, tarik satu orang ke belakang untuk membuat shaf baru, jangan biarkan ada yang berdiri sendiri.
  6. Jika bacaan Al-Fatihah atau surat Al-Qur'an belum selesai, hentikan dan segera ikuti gerakan rukuk imam.

Cara Menghitung Rakaat

Kembali mengutip dari buku yang sama dengan sebelumnya, berikut ini adalah cara menghitung rakaat bagi makmum masbuk:

1. Baru dihitung satu rakaat jika makmum yang masbuk bisa mengikuti bacaan Al-Fatihah bersama imam dari awal. Jika tidak dari awal, tidak dihitung satu rakaat. Pendapat ini sebagai tafsiran dari sebuah hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim dari Ubadah bin Samit:

Nabi SAW bersabda, "Tidak sah sholat yang tidak membaca Al-Fatihah."

2. Pendapat kedua menyatakan bahwa perhitungan satu rakaat apabila makmumnya yang masbuk bisa mengikuti rukuk bersama imam dengan sempurna. Demikian yang disabdakan Rasulullah SAW:

"Jika kamu datang untuk sholat dan nabi sedang sujud, maka sujudlah tetapi jangan dimasukkan dalam hitungan rakaat sholat. Tetapi barang siapa yang mendapati imam sedang rukuk, maka ia telah mendapat sholat satu rakaat." (HR. Ahmad, Ibnu Khujaimah)

Wallahu a'lam.




(hnh/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads