Politisi PSI Ade Armando meminta maaf usai menyebut politik dinasti sesungguhnya ada di Jogja. Ia meminta maaf jika video kritik tersebut menimbulkan kegaduhan. Permintaan maaf tersebut ia sampaikan lewat unggahan video dalam akun X (sebelumnya Twitter) @adearmando61 pada Minggu, 3 Desember 2023.
"Saya ingin ajukan permohonan maaf sebesar-besarnya seandainya video saya terakhir tentang politik dinasti telah menimbulkan ketersinggungan dan kegaduhan terutama di Daerah Istimewa Yogyakarta," kata Ade Armando.
Sosok Ade Armando kembali jadi sorotan setelah pernyataannya tentang politik dinasti di Jogja menuai protes dari sejumlah pihak. Diketahui bahwa buntut dari pernyataan Ade Armando tersebut, kantor DPW PSI digeruduk massa.
Ade Armando sendiri merupakan sosok yang kerap menjadi sorotan karena beberapa pernyataan kontroversialnya. Untuk tahu lebih jelasnya, simak profil dan rekam jejak Ade Armando berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Profil Ade Armando
Pada April 2023, Ade Armando memutuskan bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Tidak hanya itu, ia pun mencalonkan diri sebagai kandidat Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari daerah pemilihan DKI Jakarta II dalam Pileg 2024.
Sebelum menjadi kader PSI, Ade Armando merupakan sosok yang aktif bersuara di media sosial. Selain itu, ia juga sempat berstatus dosen di Universitas Indonesia. Diketahui bahwa Ade telah mengurus permohonan pensiun dini dari profesinya sebagai dosen sejak sebulan sebelum bergabung dengan PSI.
Dikutip dari laman resmi PD Dikti, Ade Armando sempat tercatat sebagai dosen tetap di Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI).
Riwayat Pendidikan Ade Armando
Pria kelahiran Jakarta, 24 September 1961 itu juga pernah mengenyam pendidikan di Universitas Indonesia hingga di Amerika Serikat. Berikut ini riwayat pendidikan Ade Armando:
- S1 Universitas Indonesia (lulus 1988)
- S2 Florida State University, Amerika Serikat (lulus 1991)
- S3 Universitas Indonesia (lulus 2006)
Sebelum menjadi dosen di FISIP UI, Ade Armando juga sempat berkarier sebagai jurnalis. Bahkan, ia juga pernah menjadi anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
Riwayat Karier Ade Armando
Mengutip laman resmi Departemen Komunikasi FISIP UI, berikut ini riwayat karier Ade Armando:
- Anggota Redaksi Jurnal Prisma (1988-1991)
- Redaktur Penerbitan Buku LP3ES (1991-1993)
- Redaktur Harian Republika (1993-1998)
- Manajer Riset Media di perusahaan riset pemasaran transnasional, Taylor Nelson Sofres (1998-1999)
- Direktur Media Watch & Consumer Center (2000-2001)
- Anggota Kelompok Kerja Tim Antar-Departemen RUU Penyiaran, Kementerian Komunikasi dan Informasi (2001)
- Ketua Program Studi S1 Ilmu Komunikasi FISIP UI (2001-2003)
- Direktur Pengembangan Program Pelatihan Jurnalistik Televisi-Internews (2001-2002)
- Anggota Komisi Penyiaran Indonesia (2004-2007)
- Anggota tim asistensi bagi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dalam penyiapan naskah Rancangan Undang-undang Pornografi (2007-2008)
- Pemimpin Redaksi Madina-online.net, versi daring dari majalah Madina yang dipimpinnya (2008-2009)
- Direktur Komunikasi, Saiful Mujani Research and Consulting (2014-sekarang).
Kontroversi Ade Armando
Ade Armando lebih dikenal publik karena komentar-komentarnya yang kontroversial di media sosial. Tidak sedikit masyarakat yang geram dengan pernyataan atau unggahan yang kerap menyudutkan pihak tertentu.
Dilansir detikNews, Ade sempat dikeroyok oleh sejumlah orang yang tidak senang dengan pernyataannya, ketika aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR pada April 2022. Diberitakan bahwa ia mengalami penganiayaan oleh sesama peserta demonstrasi.
Buntut dari aksi penganiayaan ini, enam orang ditetapkan sebagai tersangka. Berkas perkara tersangka dan barang bukti telah diserahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat pada 25 Mei 2022 lalu.
Ade Armando Kritik BEM UI-UGM soal Politik Dinasti
Terakhir, Ade Armando kembali menjadi sorotan. Pada Minggu (3/12) politisi PSI itu menyampaikan kritik kepada para mahasiswa, khususnya BEM Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gadjah Mada (UGM), yang menggelar aksi protes terkait politik dinasti. Ade Armando menyebut sikap BEM UI dan BEM UGM ironi lantaran, menurut Ade Armando, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) lah yang sebetulnya mempraktikkan politik dinasti.
Hal itu disampaikan Ade Armando lewat akun X-nya, @adearmando61. Dia mulanya menyoroti aksi BEM UI dan BEM UGM yang sempat digelar di Jogja berkaitan dengan politik dinasti.
Demikianlah informasi profil Ade Armando yang jadi sorotan karena pernyataannya tentang politik dinasti di Jogja.
(ams/sip)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi