Balas Ade Armando, Sultan: Kalimat Dinasti Tidak Ada di UU Keistimewaan!

Balas Ade Armando, Sultan: Kalimat Dinasti Tidak Ada di UU Keistimewaan!

Tim detikJogja - detikJogja
Senin, 04 Des 2023 13:43 WIB
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X ditemui di Kompleks Kepatihan, Jogja, Kamis (15/6/2023).
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X (Foto: Adji G Rinepta/detikJateng)
Jogja -

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X merespons pernyataan politikus PSI Ade Armando soal politik dinasti di DIY. Sultan menyebut tak ada kalimat dinasti yang tertuang dalam Undang-undang Keistimewaan.

Sultan menyebut Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah diakui Keistimewaanya dalam undang-undang. Sultan pun mempersilakan masyarakat untuk menilai tentang dinasti di Jogja.

"Dinasti atau tidak terserah dari sisi mana masyarakat melihatnya, yang penting bagi kita di DIY itu Daerah Istimewa diakui keistimewaannya dari asal usulnya dan menghargai sejarah itu, itu aja. Bunyi Undang-Undang Keistimewaannya itu," kata Sultan saat ditemui wartawan di kantornya, Senin (4/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sultan pun menegaskan dalam UU Keistimewaan itu tak ada menyinggung soal dinasti.

"Kalimat dinasti atau nggak di situ (Undang-Undang) juga nggak ada, yang penting kita bagian dari Republik dan melaksanakan keputusan Undang-Undang yang ada. Kalau dianggap dinasti ya diubah aja Undang-Undang Dasar," ujar Sultan.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, Sultan juga menyinggung soal Pasal 18B Ayat 1 UUD 1945. Dalam Bab VI tentang Pemerintahan Daerah disebutkan Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang.

Mengacu pada UU tersebut, Negara menghormati asal usul tradisi di DIY. Selain itu, dalam di UU Keistimewaan mengamanatkan jika Gubernur DIY dijabat Sultan dan Wakil Gubernur dijabat Paku Alam.

"Sehingga bunyi Undang-undang keistimewaan itu juga mengamanatkan Gubernur Sultan dan Wakil Gubernur Paku Alam, ya melaksanakan itu saja ya kan," terang Sultan.

Ade Armando Kini Minta Maaf

Setelah pernyataannya yang menyinggung soal politik dinasti di DIY membuat gaduh, Ade Armando menyampaikan permintaan maaf. Hal itu disampaikan Ade melalui video yang diunggah di akun X miliknya, @adearmando61, Senin (4/12).

"Saya ingin ajukan permohonan maaf sebesar-besarnya seandainya video saya terakhir tentang politik dinasti telah menimbulkan ketersinggungan dan kegaduhan terutama di Daerah Istimewa Yogyakarta," kata Ade Armando yang sudah mengizinkan video untuk dikutip, dilansir detikNews.

Dosen FISIP Universitas Indonesia itu berujar, dirinya mendengar kabar akan ada aksi tangkap dirinya di Jogja. Selain itu, muncul juga kabar bahwa kantor DPW PSI di Jogja bakal digeruduk massa.

Ade Armando menekankan bahwa apa yang disampaikannya merupakan sikap politik pribadinya. Saat dimintai konfirmasi secara langsung, Ade mengaku menyayangkan rencana massa menggeruduk kantor DPP PSI Jogja.

"Saya menyayangkan kenapa ada rencana aksi geruduk kantor PSI di Yogya. Isi video yang diributkan itu sepenuhnya opini saya, sama sekali tidak mewakili PSI," ujar Ade Armando.




(ams/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads