Profil Ade Irma Suryani, Putri AH Nasution yang Jadi Korban G30S/PKI

Profil Ade Irma Suryani, Putri AH Nasution yang Jadi Korban G30S/PKI

Rheina Meuthia Ashari - detikJateng
Senin, 30 Sep 2024 19:48 WIB
Anak Jenderal yang Tertembak G30S PKI: Sosok Ade Irma Suryani
Ilustrasi Ade Irma Suryani tertembak saat peristiwa G30S/PKI. Foto: detikcom/Ari Saputra
Solo -

Siapa yang tidak mengenal tragedi G30S/PKI yang terjadi pada tahun 1965? Peristiwa kelam ini menjadi salah satu dari rentetan sejarah bangsa Indonesia. Di balik kisah tersebut ada sederet nama jenderal yang menjadi korban serta nyawa gadis kecil tak berdosa, yaitu Ade Irma Suryani.

Dalam upaya untuk menculik AH Nasution, pasukan Cakrabirawa melakukan tindakan yang merenggut nyawa Ade Irma. Kisah terbunuhnya Ade Irma Suryani menjadi cerita dampak dari konflik pemberontakan pada masa itu.

Lantas, bagaimana kisah Ade Irma Suryani hingga menjadi korban penembakan saat peristiwa G30S/PKI? Simak kisah dan profil Ade Irma berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Profil Ade Irma Suryani

Dikutip dari buku Dendam & Cinta Keluarga Marxis yang ditulis oleh Edy Van Keling, Ade Irma Suryani Nasution lahir pada 19 Februari 1960 di Jakarta, Indonesia. Ia adalah putri bungsu Jenderal Besar Abdul Haris Nasution dan Johanna Sunarti.

Ade tertembak dalam peristiwa Gerakan 30 September yang berusaha menculik ayahnya. Meskipun baru berumur lima tahun, Ade mengalami nasib tragis saat peristiwa tersebut.

ADVERTISEMENT

Setelah tertembak, Ade segera dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto untuk mendapatkan perawatan. Selama lima hari dirawat, ia menjalani empat kali operasi untuk mengangkat serpihan peluru dari tubuhnya, tetapi sayangnya, perjuangannya berakhir tragis.

Ade Irma Suryani menghembuskan napas terakhirnya pada 6 Oktober 1965. Meski sudah terbaring lemah, ia menunjukkan ketegaran yang luar biasa, tidak mengeluh meski dalam keadaan kritis.

"Kakak jangan menangis, Ade sehat," ucapnya kepada kakaknya, Hendrianti Sahara Nasution, menunjukkan semangatnya yang tak tergoyahkan di saat-saat terakhir hidupnya.

Pemerintah Indonesia menghormati Ade dengan mendirikan monumen di tempat peristirahatan terakhirnya di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Nama Ade Irma Suryani juga diabadikan dalam berbagai nama jalan, sekolah taman kanak-kanak, dan panti asuhan di beberapa daerah di Indonesia, termasuk taman bermain di Kota Cirebon yang dikenal sebagai Taman Ade Irma Suryani Nasution.

Marilah kita terus mengingat dan menghormati mereka yang telah menjadi korban dari sejarah kelam ini. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan detikers ya!

Artikel ini ditulis oleh Rheina Meuthia Ashari, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom




(par/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads