Kabupaten Sragen menjadi salah satu kandidat penilaian Innovative Government Award (IGA) 2024 untuk kategori kabupaten terinovatif. Bupati Sragen, dr Kusdinar Untung Yuni Sukowati memperkenalkan dua inovasi unggulan Sragen yakni Desa Tumis atau Desa Tuntas Kemiskinan dan Si Petarung atau Sistem Informasi Perizinan Tata Ruang.
Dua inovasi unggulan itu disampaikan Bupati Yuni dalam presentasi Kepala Daerah dalam rangka penilaian IGA 2024 yang diselenggarakan oleh Kemendagri secara virtual pada Selasa, (29/10/2024).
Dalam presentasinya, Bupati Yuni menjelaskan total inovasi di Kabupaten Sragen ada 817 inovasi. Mengalami peningkatan dari tahun lalu, untuk tahun ini ada 211 inovasi yang dikirim ke IGA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah Kabupaten Sragen kembali masuk nominator 22 besar kategori kabupaten untuk IGA 2024. Tahun ini ada 2 inovasi unggulan kita yang Ibu paparkan untuk dinilai dewan juri, ada Desa Tumis (nondigital) dan SIPETARUNG (digital)," terang Bupati.
Program unggulan Desa Tumis hadir untuk upaya penanganan kemiskinan sekaligus kesejahteraan masyarakat Sragen yang dilakukan secara gotong royong antara OPD terkait bersama Forum Usaha Daerah, Baznas, PMI, Matra, CSR dan lembaga filantropi lainnya.
"Bentuk dukungan yang diberikan Pemkab Sragen dalam program Desa Tumis di antaranya, bantuan RTLH (Rumah Tidak Layak Huni), bantuan Pendidikan, penempatan kerja, jambanisasi, usaha ekonomi produktif, PBI JKN, sambungan listrik, pelatihan kerja dan jaminan hidup," urai Yuni.
Adanya program Desa Tumis tersebut, ditambahkan Bupati juga mampu untuk menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Sragen secara signifikan. Puncak penurunan tersebut terjadi pada bulan Maret 2024 dimana persentase penduduk miskin berhasil turun menjadi 12,41% dari 12,87% pada tahun 2023 lalu. Itu merupakan penurunan kemiskinan tertinggi se-Solo Raya.
Sedangkan, aplikasi Si Petarung (Sistem Informasi Perizinan Tata Ruang) ini digunakan untuk mempercepat penerbitan rekomendasi Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) di Kabupaten Sragen
"Keuntungannya setelah kami menggunakan Si Petarung ini besar, masyarakat tidak harus datang sekarang cukup via online. Pembahasan kajian KKPR bisa dilakukan anywhere dan anytime dan efisien," lanjutnya.
Yuni berharap di masa akhir jabatannya ini, Kabupaten Sragen bisa naik peringkat ketiga atau menjadi peringkat pertama pada Innovative Government Award 2024.
Menurutnya dengan munculnya inovasi akan membawa perubahan positif dengan meningkatkan kualitas pelayanan publik, efisiensi pemerintahan dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
"Semoga inovasi Sragen kali ini bisa mendapatkan penghargaan yang lebih baik lagi dan terus meningkat. Karena, prestasi yang kita raih merupakan wujud pengakuan objektif dari sebuah lembaga yang kompeten. Namun sejatinya penghargaan yang sesungguhnya yang kita dapatkan adalah kemanfaatannya dalam kehidupan masyarakat," tegasnya.
Atas dasar itulah, Pemkab Sragen terus berkomitmen untuk membangun iklim inovasi dan penguatan inovasi daerah. Terlebih, dengan komitmen satu OPD satu inovasi, yang juga ditetapkan dalam Perbup Nomor 87 Tahun 2021, menjadi pemantik bagi seluruh ASN di Kabupaten Sragen.
(anl/ega)