MCP KPK Tertinggi Jadi Bukti Komitmen Pemkab Sragen Jaga Pemerintahan Bersih

MCP KPK Tertinggi Jadi Bukti Komitmen Pemkab Sragen Jaga Pemerintahan Bersih

Tara Wahyu NV - detikJateng
Sabtu, 16 Nov 2024 09:37 WIB
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati.
Foto: dok. Pemkab Sragen
Sragen -

Kabupaten Sragen menorehkan prestasi dengan perolehan skor Indeks Pencegahan Korupsi atau Monitoring Center for Prevention (MCP) KPK tahun 2024 tertinggi se-Indonesia. Capaian itu menjadi bukti komitmen Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati untuk menciptakan kinerja pemerintah daerah yang bersih.

Ada delapan area intervensi yang dinilai oleh KPK yakni perencanaan, penganggaran, pengadaan barang dan jasa, pelayanan publik, pengawasan APIP, manajemen ASN, pengelolaan barang milik daerah dan optimalisasi pajak.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan, Agus Winarno mengatakan, komitmen Yuni itu juga diwujudkan dalam manajemen ASN di organisasi perangkat daerah (OPD). Yuni menekankan tidak ada pernah ada jual beli jabatan di lingkungan pemerintah Kabupaten Sragen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, kata Agus, setiap adanya prosesi pelantikan pejabat struktural, Bupati Yuni selalu menanyakan kepada ASN apakah mendapat tarikan uang atau tidak.

"Ketika prosesi pelantikan itu selalu dimintakan testimoni kepada yang hadir apakah ada pihak-pihak tertentu yang menarik sejumlah uang atau ini dan itu," katanya dihubungi detikJateng, Jumat (15/11/2024).

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Agus menyebut hal itu dilakukan saat pelantikan pejabat struktural mulai dari eselon 3,2, dan 4.

"Itu selalu ditekankan dan dilakukan oleh Bupati, jadi selama ini tidak pernah terjadi, selama kepemimpinan Bu Yuni tidak ada jual beli jabatan," tegasnya.

Sementara itu, Inspektur Kabupaten Sragen, Badrus Samsu Darusi mengatakan, Bupati Yuni memberikan instruksi langsung mengenai penanganan korupsi di Kabupaten Sragen.

"Ibu (Yuni) menekankan agar tidak ada jual beli jabatan. Memang komitmen di hal tersebut dan kita di daerah melaksanakan. Manajemen ASN merupakan salah satu intervensi yang mencakup MCP kemarin," bebernya.

Dirinya mengatakan, capaian MCP ini bukanlah tujuan akhir melainkan sebagai alat untuk menciptakan pemerintahan yang baik.

"Capaian ini bukan sebagai tujuan, melainkan alat untuk menciptakan pemerintahan yang baik dan bersih," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar rapat evaluasi capaian Monitoring Center for Prevention (MCP) KPK tahun 2024 di Ruang Sragen Command Center (SCC) Setda Sragen. Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Hargiyanto menyebutkan, skor Indeks Pencegahan Korupsi Sragen tertinggi se-Indonesia di angka 89.

Rapat tersebut digelar melalui Zoom meeting dan diikuti oleh 14 kabupaten se-Indonesia pada Selasa (15/10). Hargiyanto menerangkan, Indeks Pencegahan Korupsi di Sragen mencapai skor 89 dari skor 100.

"Hari ini kita Rapat Evaluasi dengan 14 Kabupaten dan rencana aksi SPI (Survei Penilaian Integritas) tahun 2023. Capaian MCP kita sudah mencapai 89 poin dari angka sempurna 100. Perolehan ini tertinggi di seluruh Indonesia. Diharapkan menjadi contoh bagi kabupaten lainnya dan menjadi nomor satu di Indonesia." kata Hargiyanto dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng, Rabu (16/10).

Pada tahun 2023, Pemkab Sragen berada di peringkat ke-2 nasional penilaian MCP KPK dengan nilai 94,58. Saat ini, Hargiyanto menerangkan, pihaknya akan melengkapi beberapa dokumen yang belum selesai sebelum akhir penilaian pada November 2024.

"Saat ini ada capaian-capaian nilai yang belum sempurna. Semuanya akan kita cukupi sampai dengan hari ini. Seperti anggaran penetapan APBD tahun 2025 yang masih berjalan programnya. Jika akhir November selesai, akan mempengaruhi nilainya sempurna," jelasnya.




(prf/ega)


Hide Ads