Sejarah Kemiskinan Terendah Sragen Jadi Kado di Ujung Era Bupati Yuni

Sejarah Kemiskinan Terendah Sragen Jadi Kado di Ujung Era Bupati Yuni

Tara Wahyu NV - detikJateng
Kamis, 14 Nov 2024 17:32 WIB
Pemkab Sragen
Foto: Dok. Pemkab Sragen
Sragen -

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, kemiskinan di Kabupaten Sragen turun hingga angka 12,41 persen. Pemkab Sragen menyebut angka ini menjadi capaian kemiskinan terendah sepanjang sejarah Sragen.

"Penurunan angka kemiskinan di tahun 2024 ini terbaik sepanjang masa yakni 12,41 persen. Dulu angka kemiskinan Sragen tahun 1996 nomor 2 dari bawah di Jawa Tengah," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Riset Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bapperida dan Litbang) Kabupaten Sragen, Aris Tri Hartanto, dihubungi detikJateng, Kamis (14/11/2024).

Aris juga mengatakan bahwa angka penurunan kemiskinan ini lebih baik dibanding dengan penurunan se-kabupaten/kota di wilayah Solo Raya. Bahkan, penurunan di angka 12,87 persen di tahun 2023 ke 12,41 persen di tahun 2024 menjadi capaian terbaik, bahkan lebih baik dibanding Kota Solo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penurunan ini merupakan penurunan terbaik di Solo Raya antara kabupaten/kota se-Solo Raya. Penurunan 0.46, penurunan dari sebelumnya 12,87 persen ke 12,41 persen kan turun 0,46 persen, ini adalah terbaik di Solo Raya, lebih baik dibandingkan Kota Surakarta juga," jelasnya.

Kemiskinan Terus Turun 3 Tahun Terakhir

ADVERTISEMENT

Dilihat detikJateng di laman BPS Sragen, jumlah penduduk miskin di Sragen pada tahun 2022 sebanyak 115.140 jiwa atau 12,94 persen. Angka tersebut menurun pada tahun 2023 di jumlah 114.620 jiwa. Penurunan angka kemiskinan konsisten terjadi hingga tahun 2024 di jumlah 110.650 jiwa penduduk miskin di Sragen.

Lebih lanjut, Aris mengungkapkan, penurunan angka kemiskinan di Sragen lebih tinggi 0,30 persen daripada di Jawa Tengah.

"Selain menempati urutan ke-8, penurunan angka kemiskinan Kabupaten Sragen juga lebih besar dibandingkan rata-rata penurunan angka kemiskinan Provinsi Jawa Tengah sebesar 0,30 persen. Rata-rata penurunan angka kemiskinan Kabupaten / Kota se-Solo Raya mengalami penurunan sebesar 0,22%," jelasnya.

Menurut Aris, salah satu upaya dari Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati yakni dengan program Desa Tumis. Di mana program tersebut bisa mengentaskan kemiskinan ekstrem sebanyak 4 ribu jiwa.

"Kita dengan Desa Tumis ini harapan nanti juga akan bisa menurut angka kemiskinan di daerah mendatang. Sebelumnya ada sekira 114 ribu jiwa yang tergolong miskin ekstrem. Desa Tumis sejak 2022 yang diinisiasi oleh Bupati Yuni, Tumis harus tepat sasaran, waktu dan manfaat," jelasnya.

Aris menyebut, Desa Tumis merupakan konvergensi dari 4 strategi penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan di desa terpilih, dengan anggaran dari berbagai pihak yakni APBN, APBD Prov, APBD Kab, CSR dan filantropi.

"Anggaran untuk Desa Tumis Rp 16,8 miliar, dibagi untuk RTLH, Jambanisasi, Air Bersih, UEP, bantuan ternak, listrik gratis, beasiswa miskin, PBI," pungkasnya.

Persentase Penduduk Miskin Sragen di Era Bupati Yuni:

  • 2016 : 14,38 persen
  • 2017 : 14.02 persen
  • 2018 : 13,12 persen
  • 2019 : 12,79 persen
  • 2020 : 13,38 persen
  • 2021 : 13,83 persen
  • 2022 : 12,94 persen
  • 2023 : 12,87 persen
  • 2024 : 12,41 persen
(akn/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads