Menilik Deretan Program Unggulan Pemkab Sragen Era Bupati Yuni

Menilik Deretan Program Unggulan Pemkab Sragen Era Bupati Yuni

Tara Wahyu NV - detikJateng
Rabu, 20 Nov 2024 11:03 WIB
Alun-alun Sragen
Foto: Nur Umar Akashi/detikJateng
Sragen - Delapan tahun menjabat sebagai Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni telah membuat berbagai program unggulan. Mulai dari kesehatan, pariwisata, pengentasan kemiskinan hingga infrastruktur.

Beberapa program unggulan Bupati Yuni yakni pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sukowati di Tangen, revitalisasi Gunung Kemukus hingga puluhan puskesmas yang terakreditasi paripurna.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen, Udayanti mengatakan selama menjabat sebagai Bupati, Yuni sangat konsen terhadap kesehatan masyarakat. Salah satunya dengan reakreditasi 25 Puskesmas di Sragen.

Sektor Kesehatan

"Iya memang ibu (Yuni) sangat memperhatikan di sektor Kesehatan. Untuk 25 Puskesmas dilakukan reakreditasi pada tahun 2023," katanya dihubungi detikJateng, Selasa (19/11/2024

Lebih lanjut, Udayanti mengatakan seluruh puskesmas di Sragen telah terakreditasi paripurna oleh Lembaga penyelenggara akreditasi. Dengan predikat ini, peningkatan pelayanan di masyarakat terus ditingkatkan.

"Dampaknya ke masyarakat tentunya bisa memberikan pelayanan yang terbaik, lalu SOP dalam melayani, kemudian pelayanan publik juga meningkat," ucapnya.

Selain puskesmas, Bupati Sragen juga membangun RSUD Sukowati yang berada di Kecamatan Tangen dengan anggaran sebesar Rp 33 miliar. Hal tersebut untuk pemerataan kesehatan di wilayah Sragen.

"Ya salah satu membangun RSUD Tangen salah satu visi dan misi ibu Bupati, secara lokasi kebutuhan bisa menjadi prioritas masyarakat lebih dekat, timur dan Utara sehingga rujukan tidak jauh," ucapnya.

Dirinya mengatakan, selama ini masyarakat yang berada di bagian Timur Sragen, harus jauh ke RSUD Soehadi yang berada di Kecamatan Sragen. Dengan berdirinya RSUD Tangen, bisa mengakomodir masyarakat di tujuh Kecamatan.

"Tujuh kecamatan, yakni Jenar, Tangen, Gesi, Mondokan, Sukodono, Ngrampal dan Sambungmacan itu bisa kesana, di Sragen ada 20 kecamatan, dan 7 Kecamatan ini bisa terpenuhi dan fokus. Sragen wilayah Barat dan Utara bisa di RSUD Gemolong, bagian Selatan RSUD Soehadi," jelasnya.

Genjot Pariwisata

Di segi pariwisata, Bupati Yuni berhasil merubah citra Gunung Kemukus. Di mana Pemerintah Kabupaten Sragen telah berhasil melakukan transformasi besar terhadap citra Obyek Wisata Gunung Kemukus, yang sebelumnya dikenal dengan reputasi negatif terkait praktik-praktik yang tidak sesuai dengan norma sosial dan agama.

"Berbagai langkah strategis telah diambil untuk mengubah citra tersebut, menjadikan Gunung Kemukus sebagai destinasi wisata yang lebih positif dan bernilai bagi masyarakat," kata Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sragen, Joko Hendang Murdono.

Joko mengatakan peningkatan infrastruktur menjadi fokus utama Bupati Yuni, termasuk pembangunan jalan yang lebih baik, penyediaan fasilitas pendukung seperti ruang public area, parkir, toilet, dan tempat ibadah, serta memperbaiki aksesibilitas agar wisatawan merasa nyaman saat berkunjung.

"Serta dengan adanya bantuan dana dari Pemerintah Pusat guna merombak dan membangun pada beberapa titik lokasi Gunung Kemukus berubah dan berkembang dengan wajah baru dan suasana yang sangat bagus, berbeda sehingga menarik minat bagi pengunjung wisatawan," bebernya.

Pembangunan Infrastruktur

Selama 8 tahun, Pemkab Sragen menggelontorkan total Rp 1,2 triliun anggaran untuk pembangunan jalan dan jembatan di Kabupaten Sragen.

Kabid Bina Marga DPU Kabupaten Sragen Aribowo Sulistyo menjelaskan, pembangunan itu pun sudah diusahakan agar merata antara wilayah di utara maupun selatan Bengawan Solo selama delapan tahun ini.

Ia menjelaskan wilayah utara Bengawan Solo yang meliputi lebih banyak kecamatan itu juga memiliki anggaran untuk pembangunan jalan dan jembatan yang lebih banyak dibanding wilayah selatan.

"Dari 2016-2024, anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan jalan di wilayah utara itu Rp 555 miliar lebih. Sementara untuk wilayah selatan sebanyak Rp 521 miliar," ungkap Ari.

"Untuk pembangunan 33 jembatan di wilayah utara, pagu anggaran mencapai Rp 73 miliar, sedangkan di wilayah selatan pagu anggaran mencapai Rp 62 miliar," lanjutnya.

Tahun ini, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sragen, Joko Hendang Murdono, menyebut Pemkab Sragen telah membangun Gelanggang Olahraga (GOR) khusus bola basket.

"Sudah selesai per tanggal 12 November lalu, pekerjaannya sekira 120 hari. Jadi, untuk GOR Diponegoro sudah ada dan beberapa cabor yang menempati satu lapangan, seperti voli, futsal dan basket satu lapangan," ungkapnya.

GOR yang dibangun dengan anggaran Rp 5 miliar itu, menjadi prioritas Bupati Yuni di bidang Olahraga.

"Harapannya itu untuk keleluasaan atlet bisa mempunyai lapangan sendiri-sendiri," pungkasnya.

Penuntasan Kemiskinan

Selain itu, selain pada infrastruktur, Bupati Yuni juga mempunyai program unggulan dalam pengentasan kemiskinan di Bumi Sukowati. Program tersebut yakni Desa Tumis yang dinilai bisa menurunkan angka kemiskinan.

"Langkah konkret pemerintah Kabupaten Sragen dalam menurunkan jumlah penduduk miskin melalui berbagai program penanggulangan kemiskinan, baik program secara nasional maupun daerah salah satunya dengan program Desa Tumis dengan anggaran Rp 16,8 Miliar," ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Riset Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bapperida dan Litbang) Kabupaten Sragen, Aris Tri Hartanto.

Aris mengatakan sebelum pandemi COVID-19, angka kemiskinan di Kabupaten Sragen terendahnya 12,78 persen. Namun saat pandemi COVID-19, angka kemiskinan sempat naik 13,38 persen, dan puncaknya pada 2021 sebesar 13,38 persen.

"Jadi, posisi angka 12,41 merupakan angka terbaik penemuan kemiskinan sampai dengan tahun ini, dengan tahun sebelumnya termasuk sebelum pandemi COVID-19," tuturnya.

Kemudahan Investasi

Selain itu, program unggulan Bupati Yuni yakni Sistem Informasi Perizinan Tata Ruang atau biasa disebut Sipetarung. Dengan sistem tersebut, memudahkan para investor untuk berinvestasi di Sragen dan membuka lapangan pekerjaan.

"Untuk setiap investor yang akan masuk di Kabupaten Sragen itu mereka mendapatkan kemudahan akses atau kepastian dari lokasi tanahnya," ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sragen, Dwi Agus Prasetyo.

Dari data DPMPTSP Kabupaten Sragen jumlah investor yang masuk di Kabupaten Sragen sejak 2022 terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2022, investasi penanaman modal asing (PMA) di Kabupaten Sragen sebesar Rp 60 miliar. Sedangkan di tahun 2023 investasi PMA sebesar Rp 191 miliar.

Di tahun 2024, kata Dwi ada dua investor dari luar negeri yang saat ini sedang membangun pabrik nya di Sragen, Dua investor tersebut yakni PT Mitra Rubber Industri dan PT Donglong Textile Semarang.


(prf/ega)


Hide Ads