Pasar tradisional menjadi salah satu fokus pemerintahan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati. Di masa pemerintahannya selama 8 tahun, Bupati Yuni telah melakukan 20 kali revitalisasi pasar tradisional.
Revitalisasi pasar memang menjadi prioritas Yuni sejak dilantik pada tahun 2016. Revitalisasi tersebut membuat pasar di Kabupaten Sragen naik kelas.
"Dari tahun 2016-2023 ada 20 pasar yg direvitalisasi, cuma dari 20 pasar ada 4 pasar yg mendapat anggaran 2 kali di tahun berbeda, sehingga yg dibangun ada 16 pasar," kata Kepala Bidang Sarana Distribusi Perdagangan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sragen, Aan Suyitno dihubungi detikJateng, Minggu (10/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, saat ini ada satu pasar yang sudah menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI). Satu pasar tersebut yakni Pasar Bunder.
"Jumlah pasar yang dikelola Pemkab Sragen ada 45 pasar, saat ini baru ada 1 pasar yg ber-SNI yaitu Pasar Bunder," ujarnya.
Aan mengatakan, Pasar Bunder mendapatkan sertifikat SNI 8152:2015 Pasar Rakyat tanggal 30 Oktober 2018 dan berlaku selama 4 tahun sampai tahun 2022. Kemudian berlanjut dengan SNI periode II hingga 2027 nanti.
"Lalu tanggal 30 Oktober 2022 Pasar Bunder mendapatkan sertifikat SNI untuk periode II SNI 8152:2021 Pasar Rakyat yang berlaku sampai dengan 29 Oktober 2027," jelasnya.
Ia mengungkapkan Pasar Bunder memenuhi standar yang ditetapkan. Dengan demikian pasar rakyat diharapkan dapat menjadi tempat yang nyaman, bersih, sehat dan aman bagi pedagang maupun pengunjung pasar.
"Penerapan SNI merupakan upaya yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas pasar rakyat dan daya saing produk lokal," bebenya.
Perbaikan ringan juga terus dilakukan untuk menjaga kenyamanan pasar tradisional. Pemkab Sragen sadar betul pentingnya pasar tradisional bagi perekonomian masyarakat.
"Dengan perbaikan ringan pasar yang tiap tahun dianggarkan sesuai usulan pedagang kepada pengelola pasar disesuaikan dengan kemampuan anggaran," bebernya.
Aan menyebut, selama 8 tahun menjabat, anggaran terbanyak untuk revitalisasi pasar dikucurkan pada tahun 2022 yakni sebesar Rp 37 miliar dari APBD.
"Karena untuk revitalisasi pasar kita tidak hanya dari dari APBD saja, namun juga dari dana lainnya ada dana alokasi khusus dan juga dana alokasi umum," pungkasnya.
Salah satu pasar yang menjadi prioritas Bupati Yuni, kata Aan yakni revitalisasi Pasar Sukowati.
"Iya pasar tersebut direvitalisasi pada tahun 2022 untuk fisiknya, penataan lingkungan untuk pembuatan pagar tahun 2023," pungkasnya.
Pasar Sukowati ini menampung semua pedagang Pasar Nglangon, Pasar Joko Tingkir dan Kios Renteng yang berjumlah 887 orang. Pasar dibangun lengkap dengan sejumlah fasilitas seperti kantor Pengelola Pasar, musala, ruang pertemuan pedagang, ruang menyusui, fasilitas MCK, ruang tera dan tempat pembuangan sampah (TPS).
Setelah diresmikan pada awal 2024, Pasar Sukowati Sragen semakin ramai pengunjung. Melihat kondisi itu, Pasar Sukowati menerapkan pengelolaan parkir berbasis elektronik atau e-parkir.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) Sragen, Cosmas Edwi Yunanto, mengatakan Pasar Sukowati Sragen merupakan satu-satunya pasar tradisional di Sragen yang menerapkan pengelolaan parkir berbasis elektronik atau e-parkir. Inovasi penerapan e-Parkir di Pasar Sukowati bertujuan meningkatkan keamanan dan kenyamanan pedagang serta pengunjung Pasar Sukowati Sragen.
"Area parkir Pasar Sukowati luas dan merupakan satu-satunya pasar tradisional di Sragen yang menerapkan pengelolaan parkir berbasis e-parkir. Dengan adanya e-parkir ini, pendapatan parkir setiap hari otomatis tercatat," ujarnya.
(ega/ega)