Kabid Bina Marga DPU Kabupaten Sragen Aribowo Sulistyo mengatakan selama 8 tahun masa kepemimpinan Bupati Kusdinar Untung Yuni, Pemkab Sragen telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 1,2 triliun. Hal itu menegaskan berkomitmen Pemkab Sragen dalam pemerataan pembangunan di Bumi Sukowati.
"Pembangunan diusahakan agar merata antara wilayah utara dan selatan Bengawan Solo selama delapan tahun ini. Di wilayah utara 11 kecamatan dan 9 kecamatan di daerah selatan," katanya, Rabu (20/11/2024).
Lebih lanjut, Ari mengatakan untuk anggaran yang digelontorkan di wilayah utara Rp 555 miliar, sedangkan wilayah selatan sebanyak Rp 521 miliar.
Ia mengatakan untuk wilayah Sragen utara meliputi Kecamatan Gemolong, Gesi, Jenar, Kalijambe, Miri, Mondokan, Plupuh, Sukodono, Sumberlawang, Tangen, dan Tanon.
"Daerah selatan meliputi Gondang, Karangmalang, Kedawung, Masaran, Ngrampal, Sambirejo, Sambungmacan, Sidoharjo, dan Sragen," ungkapnya.
Ari mengatakan selama 8 tahun terakhir, perbaikan jalan di Sragen mencapai 321,12 kilometer di wilayah utara. Sedangkan wilayah Selatan mencapai 323,35 kilometer.
Selain fokus pada perbaikan jalan, Bupati Yuni juga konsen pada perbaikan Jembatan dan Talud.
"Selama 2016 hingga tahun 2024 ada 491 ruas jalan diperbaiki, 75 jembatan dan 55 talud," ucapnya.
Di tahun 2024 sendiri, Ari menyebut ada 17 tender yang sudah berkontrak dengan pengerjaan. Menurutnya, 17 pengerjaan itu hampir tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Sragen.
"Ada di Jenar, Plupuh Sragen, Sidoharjo, Masaran, Gemolong, Kalijambe, Miri, Tangen, Gondang, Sambungmacan. Ada yang perbaikan jembatan di Ngrampal dan Masaran," bebernya.
Dengan demikian, kondisi jalan mantap di Kabupaten mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Di awal kepemimpinan Yuni tahun 2016 kondisi jalan mantap di Sragen baru sepanjang 546,63 kilometer atau 53,58 persen. Sedangkan di tahun 2023, kondisi jalan mantap di Kabupaten Sragen mencapai 897,21 kilometer atau 87,94 persen.
Ari mengakui, bertambahnya jalan mantap itu menghilangkan citra 'wisata jeglongan sewu' di Kabupaten Sragen. Ari menyebut salah satu wilayah yang sering disebut wisata jeglongan sewu yakni ring road selatan.
"Iya betul kalau dulu (disebut wisata jeglongan sewu). Yang paling parah itu di ring road selatan, akhirnya Ibu (Bupati) meminjam ke Bank Jateng untuk memperbaiki jalan. Salah satu program yang bisa menyelesaikan persoalan jalan yakni pintas pinggiran. Di mana, di tahun ini sudah ada 20 ruas jalan pinggiran yang terselesaikan," pungkasnya.
(prf/ega)