Sebuah guci kuno dan batu pecahan cembung ditemukan di Dusun Kropakan, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Klaten. Hal itu menambah panjang temuan sebelumnya sehingga menarik perhatian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
"Kami sudah dapat informasinya. Kamis besok insyaallah akan ke Kropakan," kata peneliti Pusat Riset Arkeologi Sejarah dan Pra Sejarah BRIN, Sugeng Riyanto kepada detikJateng, Selasa (1/8/2023).
Menurut Sugeng, temuan-temuan di Kropakan mengindikasikan ada hunian kuno. Namun terkait indikasi itu, pihaknya belum bisa menjelaskan lebih lanjut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya ada indikasi hunian kuno di sana. Tapi belum bisa dijelaskan lebih lanjut," ujar Sugeng.
Sementara itu, Ketua Pemuda RW 14 Dusun Kropakan, Pupun Prasetyo mengatakan temuan guci dan batu yang terbaru merupakan temuan yang ke-70 di dusunnya. Sebelumnya berbagai benda telah ditemukan di kawasan itu.
"Ini temuan yang ke lebih dari 70, karena sebelumnya ada berbagai jenis. Ada periuk, kendi, guci, logam, emas, perak, tembaga, gerabah, dan lainnya yang tidak bisa disebutkan," kata Pupun kepada detikJateng.
Temuan guci dan kendi, kata Pupun, sudah cukup banyak. Dua jenis itu sudah ditemukan sekitar 80 kali.
"Kalau dihitung dengan yang pecah, remuk sudah sekitar 80-an. Kalau yang utuh ini yang ke enam, bentuknya sama hanya besar kecilnya yang beda," jelas Pupun.
Sebelumnya diberitakan, sebuah guci ditemukan di dekat sumur kuno abad 8-9 Masehi di Dusun Kropakan, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Klaten. Guci tanah liat tersebut ditemukan penggali tanah liat untuk bahan batu bata.
"Saya pas mencangkul untuk membuat tanah liat batu bata. Pertama yang kena cangkul bagian bawah guci yang posisinya miring," kata penemunya, Sardi (56) warga Dusun Kropakan kepada detikJateng, Senin (31/7).
Guci itu ditemukan Sardi sekitar pukul 09.30 WIB di kedalaman sekitar dua meter. Setelah 'bokong' guci terlihat, dia mengeruk tanah dengan tangan agar tidak pecah.
"Saya keruk pelan-pelan. Di dalam guci tidak ada isinya, isinya cuma tanah agak gembur," lanjut Sardi.
Lokasi temuan itu di utara sumur kuno yang ditemukan beberapa bulan lalu. Jaraknya sekitar 100 meter dari lokasi temuan sumur.
"Jaraknya sekitar 100 meter di utara sumur. Di dekatnya ada batu hitam tapi tidak tahu batu apa, seperti patah," ujar Sardi.
(aku/rih)