Tim arkeolog dan geolog Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan data baru soal keterkaitan benda kuno yang ditemukan di Dusun Kropakan, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Klaten, dengan letusan Gunung Samalas atau Rinjani tua di Lombok, NTB, pada tahun 1257 Masehi.
Diduga, letusan Gunung Rinjani tua pada masa itu itu memengaruhi kehidupan di Dusun Kropakan zaman dulu, meskipun jaraknya jauh.
"Betul (ada keterkaitan Kropakan sejak abad 8-9 Masehi dan letusan Gunung Rinjani). Setelan lapisan tanah di Dusun Kropakan yang diduga hasil erupsi Gunung Samalas kan tidak ditemukan lagi artefak atau sisa-sisa aktivitas manusia," ujar arkeolog dari Pusat Riset Arkeologi Sejarah dan pra Sejarah BRIN, Retno Purwanti kepada detikJateng, Senin (21/8/2023).
Retno mengatakan, tidak ada artefak atau sisa kegiatan manusia yang ditemukan di atas lapisan tanah yang menyerupai abu letusan Gunung Rinjani di Dusun Kropakan. Ada kemungkinan setelah abu Gunung Rinjani turun, tidak ada lagi masyarakat di Kropakan.
"Artinya ada kemungkinan karena erupsi, masyarakat yang awalnya berdomisili di Dusun Kropakan pada mengungsi ke lokasi lain. Dusun tersebut ditinggalkan," jelas Retno.
Dengan demikian, Retno berujar, bukan erupsi Gunung Merapi yang membuat Kropakan ditinggalkan masyarakatnya.
"Tipe erupsi Gunung Merapi tidak pernah ke atas dan jauh jangkauannya. Hanya sebatas daerah-daerah sekitarnya saja," terang Retno.
Maka itu, timnya berfokus mengambil sampel tanah di dekat sumur kuno yang ditemukan di Dusun Kropakan. Sebab, informasi dari ahli vulkanologi Pusat Kajian Bencana Alam UGM menyebut jenis tanah itu menyerupai sisa letusan Gunung Rinjani tua atau Gunung Samalas.
"Saat mengamati hasil foto lapisan tanah di situs temuan sumur kuno Kropakan, ternyata ada lapisan tanah berwarna putih terang. Tanah ini teridentifikasi sebagai hasil erupsi Gunung Samalas," papar Retno.
Hari ini sampel tanah dari Dusun Kropakan dibawa ke Pusat Studi Bencana Alam UGM untuk diteliti.
Dari catatan detikJateng, di Dusun Kropakan telah ditemukan berbagai benda kuno. Mulai dari sumur batu bata, struktur bangunan, guci dari masa Dinasti Tang, pecahan gerabah, logam, kowi (tempat peleburan logam), lingga patok, emas, manik-manik, dan lainnya.
Benda-benda tersebut ditemukan di kedalaman sekitar tiga meter oleh warga yang menggali tanah untuk produksi batu bata merah.
Sebelumnya diberitakan, tim arkeolog dan geolog BRIN kembali meneliti Dusun Kropakan, Desa Mranggen, Jatinom, Klaten. Kemarin, tim mengambil sampel tanah di dekat sumur kuno abad 8-9 Masehi yang ditemukan warga.
(dil/sip)