Ngerinya Lisus Rusak Puluhan Rumah-Robohkan Pabrik Briket di Klaten

Ngerinya Lisus Rusak Puluhan Rumah-Robohkan Pabrik Briket di Klaten

Achmad Husein Syauqi - detikJateng
Selasa, 25 Feb 2025 10:13 WIB
Gotong royong di lokasi bencana puting beliung Desa Jambu Kulon, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Selasa (25/2/2025) pagi.
Gotong royong di lokasi bencana puting beliung Desa Jambu Kulon, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Selasa (25/2/2025) pagi. (Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng)
Klaten -

Puluhan rumah rusak dan satu pabrik briket ambruk saat hujan deras serta puting beliung menerjang Dusun Jenon dan Penggung, Desa Jambu Kulon, Kecamatan Ceper, Klaten, kemarin. Begini kesaksian warga setempat saat bencana itu terjadi.

"Saya lihat galvalum penutup jalan dan teras masjid terangkat. Saya langsung lari masuk rumah," kata warga setempat, Nuryanti kepada detikJateng, Selasa (25/2/2025) pagi.

Diceritakan Nuryanti, puting beliung terjadi sekitar pukul 14.00 WIB, Senin (24/2). Siang itu hujan deras. Angin dari barat berputar menerjang apa saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Angin dari sana (barat) berputar balik lagi, suaranya gemuruh. Sekitar 10 menit ada, galvalum masjid terbang entah ke mana," ujar dia.

Salah seorang karyawan pabrik briket, Diky Fajar, mengatakan dirinya berada di dalam pabrik saat angin kencang datang. Dia bilang angin itu masuk ke pabrik dan mengangkat atap. Saat itu Diky bersama tiga karyawan lain di dalam pabrik.

ADVERTISEMENT

"Jadi anginnya masuk ke pabrik, tiga gunungan (konstruksi baja) seperti terangkat-angkat. Saya lari ke depan bersama tiga orang lainnya," kata Diky.

Saat Diky lari sampai pintu gerbang, pabrik mulai ambruk. Atap pabrik roboh berurutan dari belakang.

"Setelah terangkat angin, ambruk berurutan bruk, bruk, bruk. Saya tertimpa di kepala dan dijahit," ujar Diky.

Warga setempat lainnya, Dina mengatakan angin berputar sampai jarak pandangnya terbatas.

"Saya tidak sempat lari, cuma pegangan tiang teras. Ternyata bagian belakang rusak, kebun rusak," kata dia kepada detikJateng.

Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Syahruna menyatakan kerusakan akibat angin kencang itu masih terus didata.

"Ada 60 bangunan rusak, termasuk sekolah SD, tetapi tetap digunakan belajar. Pembersihan dengan gotong royong mulai dilakukan lagi hari ini," kata Syahruna kepada detikJateng.

Pantauan detikJateng pagi ini, sejumlah anggota TNI, Polri, BPBD, relawan, dan masyarakat bergotong royong membersihkan lokasi.

Diberitakan sebelumnya, hujan deras disertai angin puting beliung menerjang Dusun Jenon dan Penggung, Desa Jambu Kulon, Kecamatan Ceper, Klaten, Senin (24/2) siang. Puluhan rumah rusak dan satu pabrik briket ambruk rata dengan tanah.

Camat Ceper, Sumardiyono kemarin menyatakan jumlah bangunan yang rusak masih didata. Kerusakan mayoritas terjadi pada atap rumah.

"Mayoritas atap, juga teras yang atapnya beterbangan. Pohon juga ada yang roboh, ini baru kita instruksikan RT RW untuk mendata," kata Sumardiyono di lokasi kejadian, kemarin.

"Untuk pabrik ambruk, alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Hanya dua karyawan luka," imbuhnya.

Pantauan detikJateng kemarin, kerusakan di dua dusun itu cukup parah. Puluhan rumah atapnya terbang atau rontok dan beberapa pohon tumbang. Beberapa bangunan gasebo ambruk menimpa mobil. Pabrik briket seluas sekitar 500 meter persegi dengan atap galvalum ambruk.




(dil/aku)


Hide Ads