6 Adab Ziarah Kubur Sesuai Sunnah yang Benar

6 Adab Ziarah Kubur Sesuai Sunnah yang Benar

Hanif Hawari - detikHikmah
Selasa, 25 Feb 2025 18:30 WIB
Umat Muslim berdoa di makam keluarganya di kawasan TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Sabtu (22/2/2025).
Ilustrasi adab ziarah kubur yang salah. (Foto: Pradita Utama)
Jakarta -

Ziarah kubur adalah kegiatan yang dilakukan untuk memberikan doa bagi mereka yang telah mendahului kita. Selain menjadi momen untuk mengingat kematian dan kehidupan akhirat, ziarah kubur juga harus dilakukan dengan memperhatikan adab sesuai sunnah Rasulullah SAW.

Menurut buku Fiqih Lengkap Mengurus Jenazah karya M. Nashiruddin al-Albani, ziarah kubur merupakan amalan yang dianjurkan dalam Islam dan disunnahkan oleh Rasulullah SAW.

Sebagai umat Islam, penting untuk mengetahui dan mengamalkan adab ziarah kubur agar ibadah ini semakin bernilai dan membawa kebaikan. Dengan mengikuti tuntunan Rasulullah, ziarah kubur tidak hanya menjadi sarana mendoakan orang yang telah tiada, tetapi juga menjadi pengingat akan kehidupan setelah mati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adab Ziarah Kubur

Ada beberapa adab yang harus diperhatikan ketika berziarah kubur. Dikutip dari Buku Pintar 50 Adab Islam oleh Arfiani, berikut ini adalah adab ziarah kubur yang sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.

1. Mengucap Salam

Adab pertama dalam ziarah kubur adalah mengucapkan salam. Peziarah dianjurkan untuk menyampaikan salam kepada penghuni kuburan yang beragama Islam. Saat mengucapkan salam, sebaiknya menghadap ke arah makam.

ADVERTISEMENT

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ أَسْأَلُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُمْ الْعَافِيَة

Assalaamu 'alaikum ahlad diyaari minal mu`miniina wal muslimiina wa innaa insyaa Allaahu bikum Laahiquun. As`alullaaha lanaa wa lakumul 'aafiyah.

Artinya: "Keselamatan kepada penghuni kubur dari kaum mukminin dan muslimin, kami insyaallah akan menyusul kalian semua. Aku memohon keselamatan kepada Allah untuk kami dan dan kalian semua." (HR Muslim)

2. Tidak Mengenakan Alas Kaki di Kuburan

Ketika berziarah, disarankan untuk melepas alas kaki saat melangkah di atas kuburan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada penghuni makam, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits.

يَا صَاحِبَ السِّبْتِيَّتَيْنِ، أَلْقِ سِبْتِيَّتَكَ! فَنَظَرَ الرَّجُلُ فَلَمَّا عَرَفَ رَسُوْلَ اللهِ، خَلَعَهُمَا فَرَمَى بِهِمَا

Artinya: "Wahai orang yang memakai sendal, celaka engkau, lepaslah sandalmu! Lalu orang itu melihat dan tatkala dia mengetahui (bahwa yang menegurnya adalah) Rasulullah SAW maka dia melepas dan melempar sandalnya." (HR Abu Daud)

3. Membaca Surat Pendek

Membaca surat pendek termasuk salah satu anjuran Rasulullah SAW saat berziarah kubur. Amalan ini memberikan pahala bagi peziarah yang membacanya dengan ikhlas.

Selain itu, bacaan surat pendek diharapkan dapat mendatangkan rahmat bagi mayit yang dikunjungi. Dengan demikian, ziarah kubur tidak hanya bermanfaat bagi yang hidup, tetapi juga bagi mereka yang telah meninggal.

4. Mendoakan Mayat

Rasulullah SAW mengunjungi makam para sahabatnya untuk mendoakan mereka serta memohon ampunan bagi mereka. Saat berdoa, dianjurkan untuk menghadap kiblat dan diperbolehkan mengangkat tangan.

Menangis ketika berziarah kubur tidak dilarang, sebagaimana Rasulullah SAW juga pernah menangis saat mengunjungi makam ibunya. Namun, kesedihan tersebut sebaiknya tidak berlebihan hingga berubah menjadi ratapan atau tangisan yang berlarut-larut.

5. Tidak Duduk dan Berjalan di Atas Kuburan

Salah satu adab yang harus diperhatikan saat berziarah kubur adalah menghindari duduk atau berdiri di atas makam. Namun, diperbolehkan berjalan di sisi atau di antara makam-makam yang ada.

Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Muslim.

لأنْ يَجْلِسَ أحَدُكُمْ عَلَى جَمْرَةٍ، فَتُحْرِقَ ثِيَابَهُ فَتَخْلُصَ إِلَى جِلْدِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أنْ يَجْلِسَ عَلَى قَبْرٍ

Artinya: "Sungguh jika salah seorang dari kalian duduk di atas bara api sehingga membakar bajunya dan menembus kulitnya, itu lebih baik daripada duduk di atas kubur." (HR Muslim)

6. Menyiram Air

Menyiram air di atas makam saat berziarah diperbolehkan dalam Islam. Hal ini didasarkan pada salah satu hadits yang menyebutkan praktik tersebut.

أن النبي ( صلى الله عليه وسلم ) رش على قبر ابراهيم ابنه ووضع عليه حصباء

Artinya: "Sesungguhnya Rasulullah SAW menyiram (air) di atas kubur Ibrahim, anaknya, dan meletakkan kerikil di atasnya." (HR Abu Daud)

Doa Ziarah Kubur

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, berdoa ketika ziarah adalah salah satu adab yang sebaiknya dilakukan. Dikutip dari buku Pintar Doa untuk Anak karya Abu Ezza, berikut ini adalah doa ziarah kubur.

السَّلامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيار منَ الْمُؤْمِنِينَ والمُسلمين وإنا إن شاء الله بكم لاحقون تَسْأَلُ الله لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِية

Arab latin: Assalaamu'alaikum ahlad diyaari minal mu'miniina wal muslimiin, wa innaa in syaa allaahu bikum laahiquun, nas'alullaaha lanaa wa lakumul'aafiyah

Artinya: "Keselamatan semoga tetap tercurahkan kepada para penghuni kubur dari golongan orang-orang mukmin dan orang-orang muslim, dan sesungguhnya insyaallah kami akan menyusul kalian. Kami memohon kepada Allah keselamatan untuk kamu dan untuk kalian semua." (HR Ibnu Majah)

Selain doa ziarah kubur pendek di atas, terdapat doa dengan versi yang lebih panjang. Berikut ini adalah doanya.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ،

وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ

Arab latin: Allahummaghfìrlahu war hamhu wa 'aafìhìì wa'fu anhu, wa akrìm nuzuulahu wawassì' madholahu, waghsìlhu bìl maa'ì watssaljì walbaradì, wa naqqìhì, mìnaddzzunubì wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu mìnad danasì.

Wabdìlhu daaran khaìran mìn daarìhì wa zaujan khaìran mìn zaujìhì. Wa adkhìlhul jannata wa aìdzhu mìn adzabìl qabrì wa mìn adzabìnnaarì wafsah lahu fì qabrìhì wa nawwìr lahu fìhì.

Artinya: "Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran.

Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, istri yang lebih baik dari istrinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya." (HR Muslim)




(hnh/kri)
Panduan Ziarah Kubur

Panduan Ziarah Kubur

78 konten
Ziarah kubur adalah amalan sunah yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW selama sesuai dengan syariat dan tidak mengandung syirik atau kemusyrikan. Tujuan pengerjaan ziarah kubur sendiri sebagai pengingat akan kematian dan akhirat.

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads