Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, menyampaikan kebanggaannya atas keberhasilan para santri dalam ajang penutupan Final Musabaqoh Qiraatil Kutub Nasional (MQKN). Ia menyebut para peserta sebagai calon ulama dan fuqaha masa depan yang akan menjaga tradisi keilmuan Islam Ahlussunnah wal Jamaah di Indonesia.
"Pemenangnya calon ulama dari Aceh, juara-juaranya tersebar dari berbagai daerah. Ini membuktikan bahwa Indonesia masih gudangnya ulama, masih memiliki tradisi keilmuan agama yang kuat," ucapnya saat menghadiri penutupan Final Musabaqoh Qiraatil Kutub Nasional (MQKN) di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Minggu (9/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ke depan, Cak Imin mendorong agar sistem pendidikan pesantren bisa lebih adaptif dengan perkembangan zaman. Termasuk percepatan dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Agenda berikutnya adalah bagaimana caranya agar belajar agama cepat, tak usah lama-lama, sehingga segera bisa menguasai kemajuan sains, ilmu pengetahuan, dan teknologi," katanya.
Namun, ia juga menyoroti lemahnya posisi politik sebagian pesantren di masa kini. Menurutnya, banyak pesantren yang memiliki doktrin keilmuan kuat, tetapi tidak diimbangi dengan sikap dan komitmen yang tegas dalam memperjuangkan nilai-nilai Islam di ruang publik.
"Kadang-kadang doktrinnya bagus, tapi praktiknya tidak bagus. Doktrinnya kuat, tapi perjalanannya tidak sekuat doktrinnya. Bahkan secara politik pesantren kita hampir tidak punya posisi tawar yang memadai, tidak seperti zaman dulu," tegasnya.
Cak Imin pun mengajak para santri dan calon ulama untuk terus berkomitmen menjaga ajaran dan peran pesantren dalam membangun bangsa.
"Anak-anakku, adik-adikku, para calon ulama harus benar-benar menjadi ulama yang memiliki komitmen tinggi dalam mewujudkan Islam, dan menjadikan agama berperan dalam membangun bangsa dan negara," pesannya.
Cak Imin juga menyampaikan apresiasi kepada Forum Percepatan Transformasi Pesantren (FPTP). Mereka disebut berperan penting dalam mendorong pesantren agar terus bertransformasi menghadapi tantangan zaman.
"Saya terima kasih kepada FPTP, Forum Percepatan Transformasi Pesantren, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari upaya membawa pesantren kita agar memiliki peran signifikan dalam kehidupan keumatan, kebangsaan, dan kenegaraan," pungkasnya.
(hnh/inf)












































Komentar Terbanyak
Gus Irfan soal Umrah Mandiri: Pemerintah Saudi Izinkan, Masa Kita Larang?
MUI Surakarta Jelaskan Hukum Jenazah Raja Dimakamkan dengan Busana Kebesaran
Cak Imin Sebut Pesantren Solusi Rakyat, Bisa Tangani Utang dan Kemiskinan