Menhaj Saudi: Haji 2025 Jadi yang Terbaik dalam 50 Tahun Terakhir

Menhaj Saudi: Haji 2025 Jadi yang Terbaik dalam 50 Tahun Terakhir

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Selasa, 11 Nov 2025 15:30 WIB
Menteri Haji dan Umrah Saudi Tawfiq Al-Rabiah
Menteri Haji dan Umrah Saudi, Tawfiq Al-Rabiah. (Foto: Saudi Gazette)
Jakarta -

Pemerintah Arab Saudi menyebut pelaksanaan haji 2025 atau 1446 Hijriah menjadi yang terbaik dari 50 tahun terakhir. Hal ini dikatakan oleh Menteri Haji dan Umrah Saudi, Tawfiq Al-Rabiah.

"Haji tahun ini merupakan haji terbaik dalam 50 tahun terakhir, dengan kepuasan jemaah mencapai 91 persen," ungkapnya dalam Konferensi dan Pameran Haji, dikutip dari Saudi Gazette pada Selasa (11/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Acara yang diselenggarakan Kementerian Haji dan Umrah Saudi dan Program Pengalaman Jemaah itu berada di bawah naungan Raja Salman, Wali Dua Masjid Suci. Acara dimulai di Jeddah Superdome pada Minggu (9/11/2025) dengan bertemakan "Dari Makkah untuk Dunia" dan menjadi salah satu inisiatif Visi Saudi 2030.

Melalui acara tersebut, ditampilkan juga peresmian edisi perdana Forum Sejarah Haji dan Dua Masjid Suci yang diselenggarakan Yayasan Penelitian dan Arsip Raja Abdulaziz (Darah). Peresmian itu dihadiri jajaran menteri, pejabat senior, perwakilan negara-negara Islam dan kepala kantor urusan haji.

ADVERTISEMENT

Konferensi dan pameran tersebut akan berlangsung hingga 12 November. Nantinya, lebih dari 143 sesi dialog dan lokakarya dengan partisipasi para pakar serta pembicara terkemuka yang berasal dari lebih 150 negara akan hadir.

Wakil Emir Makkah, Pangeran Saud bin Misy'al meresmikan konferensi itu. Melalui pidatonya, Pangeran Saudi juga menegaskan komitmen teguh Saudi untuk melanjutkan upaya penuh berkah yang digagas Raja Abdulaziz dalam melayani Dua Masjid Suci serta merawat para jemaahnya.

Lebih lanjut, dia menekankan dedikasi Saudi untuk terus mengembangkan dan meningkatkan layanan yang diberikan kepada para jemaah serta pengunjung. Dengan begitu, ibadah yang dijalani akan terasa lebih mudah dan nyaman.

Selain itu, Pangeran Saudi turut memuji keberhasilan haji 2025 dan penyelenggaraannya, termasuk layanan yang luar biasa yang mencerminkan upaya dan kolaborasi luar biasa di antara semua lembaga pemerintah.

Dia juga mendoakan agar hasil konferensi tersebut bisa membawa kontribusi pada penguatan kerja sama dan koordinasi bersama yang didasarkan keberhasilan sebagaimana konferensi-konferensi sebelumnya.

Penasihat khusus Penjaga Dua Masjid Suci dan ketua Dewan Direksi Darah, Pangeran Faisal bin Salman yang juga menjadi pembicara dalam konferensi tersebut menyatakan haji tak hanya sekadar ibadah musiman melainkan perjalanan iman yang melintasi sejarah yang mewujudkan perjalanan umat manusia menuju tauhid sejak dahulu.

Sepanjang sejarah Islam, haji menjadi simbol persatuan dan kekuatan umat Islam, terlepas dari berbagai tantangan yang dihadapinya hingga Allah SWT melimpahkan rahmat-Nya kepada Tanah Suci.

Pangeran Faisal juga mengumumkan peluncuran Forum Sejarah Haji dan Dua Masjid Suci yang bekerja sama dengan Kementerian Haji dan Umrah dan Program Doyof Al Rahman.

"Ini merupakan inisiatif yang berfokus pada pendokumentasian sejarah haji dan tahapan-tahapannya sepanjang masa, dari masa pra-Islam hingga era Saudi, secara ilmiah yang menyoroti bukti-bukti sejarah dan mendokumentasikan transformasi serta aspek-aspek perkembangannya," jelasnya.

Pangeran Faisal juga menjelaskan sejak berdirinya negara Saudi pertama, pendekatan kepemimpinan tetap teguh dalam melindungi rombongan haji, mengamankan rute mereka, menghormati dan merawat para jamaah, dan menjadikan pelayanan para jamaah sebagai amanah agama dan tanggung jawab nasional yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Dia menunjukkan kepemimpinan Saudi terus memperhatikan haji dan mengatur urusan para jemaah sejak era Raja Abdulaziz, pendiri Arab Saudi modern, dan putra-putranya, raja-raja yang memberikan perhatian penuh untuk melayani Dua Masjid Suci dan haji, hingga haji, di bawah kepemimpinan Saudi saat ini, telah mencapai tingkat tertinggi dalam hal organisasi, layanan, dan integrasi.

Menteri Al-Rabiah menyatakan konferensi tersebut mencerminkan dukungan kepemimpinan yang bijaksana dan upaya berkelanjutan Kerajaan untuk memajukan sektor layanan haji sejalan dengan Visi 2030, memastikan pengalaman yang lancar, spiritual, dan memperkaya bagi para jamaah.

Menurut catatannya, Kementerian Haji dan Umrah telah memulai persiapan untuk musim haji mendatang sejak tanggal 13 Zulhijah, hari terakhir musim haji 1446 H lalu, bekerja secara sistematis dan dengan kesiapan awal, di bawah pengawasan Komite Haji Agung dan bekerja sama penuh dengan berbagai lembaga pemerintah.

Menhaj Saudi menyebut kontrak dasar untuk lebih dari 60 persen jemaah haji telah difinalisasi, sementara persiapan untuk 50 persen tempat suci telah rampung dan diperkirakan akan sepenuhnya siap pada tanggal 1 Zulkaidah 1447 H mendatang.

"Lebih dari 70 persen bangunan hunian dan hotel juga telah dipersiapkan melalui kerja sama dengan Kementerian Pariwisata," ujarnya.

Menteri Al-Rabiah menambahkan, musim haji ditandai dengan upaya terpadu dan layanan terpadu dari berbagai jenis, yang menghasilkan peningkatan kepuasan jemaah haji yang signifikan dari 74 persen pada tahun 2022 menjadi 91 persen tahun lalu.

Al-Rabiah lebih lanjut mencatat bahwa aplikasi Nusuk telah melampaui 40 juta pengguna di seluruh dunia dan telah memasuki fase pengembangan baru, memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan melalui fitur "Nusuk AI".

Sejumlah kesepakatan dan nota kesepahaman ditandatangani di antara entitas peserta untuk meningkatkan kerja sama dalam teknologi, operasi, dan kualitas layanan bagi para jamaah haji selama konferensi tersebut berlangsung.




(aeb/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads