Surat Al-Baqarah menjadi surat terpanjang dalam Al-Qur'an. Di dalamnya memuat berbagai persoalan, termasuk firman Allah SWT tentang ketakwaan manusia di dunia.
Surat Al-Baqarah adalah surat ke-2 dalam Al-Qur'an dan tergolong surat Madaniyah. Al-Baqarah menjadi surat terpanjang karena terdiri dari 286 ayat, 6.221 kata dan 25.500 huruf.
Di dalam surat Al-Baqarah ayat 165, Allah SWT berfirman tentang manusia yang menyembah selain Allah SWT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Surat Al-Baqarah Ayat 165
Berikut bacaan lengkap surat Al-Baqarah ayat 165:
وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَندَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ ٱللَّهِ ۖ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَشَدُّ حُبًّا لِّلَّهِ ۗ وَلَوْ يَرَى ٱلَّذِينَ ظَلَمُوٓا۟ إِذْ يَرَوْنَ ٱلْعَذَابَ أَنَّ ٱلْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلْعَذَابِ
Arab-Latin: Wa minan-nāsi may yattakhiżu min dụnillāhi andāday yuḥibbụnahum kaḥubbillāh, wallażīna āmanū asyaddu ḥubbal lillāhi walau yarallażīna ẓalamū iż yaraunal-'ażāba annal-quwwata lillāhi jamī'aw wa annallāha syadīdul-'ażāb
Artinya: "Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)."
Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 165
Merujuk buku Tafsir Al Azhar karya Buya Hamka, ayat 165 berbunyi, "Dan diantara manusia ada yang menyembah selain Allah menjadi tandingan-tandingan, yang mereka cintai mereka itu sebagaimana mencintai Allah." Di dalam ayat disebut tandingan-tandingan itu dengan kata andadan dari kata mufrad niddun. Karena maksud kata andadan itu amat luas. Bukan saja dengan andadan itu orang mempersekutukan Allah dengan memuja dan menyembah, tapi lebih luas. Misalnya ada perintah lain yang lebih dipentingkan daripada perintah Allah.
Mereka mencintai yang lain itu sebagaimana mencintai Allah. Lantaran itu cinta mereka telah terbagi. Kalau cinta telah terbagi, bukanlah Tauhid lagi namanya. Dan lantaran Tauhid tidak ada lagi, niscaya iman telah retak pula.
Kemudian dalam firman, "Tetapi orang-orang yang beriman, terlebih cintalah mereka akan Allah." Meskipun orang yang beriman itu mencintai yang lain juga, namun cintanya kepada yang lain itu, tidak lain hanyalah karena didorong oleh cintanya kepada Allah.
Misalnya mereka mencintai tanah air. Mereka mencintai tanah air sebab tanah airnya itu adalah pemberian Allah. Mereka mencintai anak istri, harta benda dan lain-lain, karena semuanya itu dipandang sebagai amanat Allah yang tidak boleh disia-siakan. Oleh sebab itu jika ditilik cinta mereka, nyatalah bahwa cinta itu hanya satu, tidak terbagi.
Kemudian firman Allah SWT, "Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)."
Jika orang yang zalim itu mengerti bahwa kelak di akhirat akan nyata bahwa segala tandingan-tandingan itu tidak ada kekuatannya sama sekali. Bahkan dengan adanya tandingan-tandingan itu, mereka telah musyrik, maka niscaya azab yang pedihlah yang akan mereka rasakan waktu itu, dan tidak ada satupun tandingan itu yang dapat menolong.
Baca juga: Arti Ayat Kursi, Lengkap dengan Keutamaannya |
(dvs/lus)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI