Bulan Syaban merupakan salah satu bulan yang istimewa dalam Islam, terletak di antara Rajab dan Ramadan. Di dalamnya terdapat malam Nisfu Syaban, yang diyakini sebagai malam penuh berkah, ampunan, dan pengabulan doa.
Umat Islam dianjurkan untuk memanfaatkan momen ini dengan meningkatkan ibadah dan memperbanyak amal kebaikan. Berbagai amalan baik serta doa khusus menjadi kesempatan untuk meraih rahmat dan ridha Allah SWT di malam yang istimewa ini.
Lalu, apa saja keutamaan malam Nisfu Syaban dan amalan yang dapat dilakukan?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadwal Malam Nisfu Syaban
Menurut Jurnal Institut Agama Islam Negeri Jember berjudul Tradisi Nisfu Syaban di Pondok Pesantren Bintang Sembilan Dukuh Dempok Jember karya Umi Latifatun Nihayah, istilah Nisfu Syaban berasal dari bahasa Arab. Kata "Nisfu" berarti setengah atau pertengahan, sedangkan "Syaban" merujuk pada bulan kedelapan dalam kalender Hijriah.
Maka, Nisfu Syaban memiliki makna pertengahan bulan Syaban, yaitu jatuh pada tanggal 15 di bulan tersebut. Momen ini dinanti umat Islam karena diyakini penuh dengan keutamaan dan keberkahan.
Merujuk kalender Hijriah Indonesia 2025 terbitan Kementerian Agama (Kemenag) RI, Nisfu Syaban 1446 Hijriah jatuh pada Jumat, 14 Februari 2025, yang bertepatan dengan tanggal 15 Syaban. Malam Nisfu Syaban dimulai sejak Kamis, 13 Februari 2025, setelah waktu Maghrib.
Hadits Malam Nisfu Syaban
Terdapat hadits yang menerangkan keistimewaan dan keutamaan malam pertengahan bulan Syaban ini sebagai waktu yang penuh berkah. Malam tersebut diyakini bahwa Allah SWT memberikan ampunan dan rahmat-Nya kepada hamba-hamba-Nya.
Dinukil dari buku Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan oleh Abu Maryam Kautsar Amru, terdapat sebuah hadits yang membahas keutamaan malam Nisfu Syaban. Rasulullah SAW bersabda dalam riwayat Abu Musa al-Asy'ari mengenai keistimewaan malam tersebut.
عن أبي موسى الأشعري عن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : " إن الله ليطلع في ليلة النصف من شعبان فيغفر لجميع خلقه إلا لمشرك شرك أو مشاحن
Artinya: "Dari Abu Musa al-Asy'ari, dari Rasulullah SAW, bahwasanya beliau bersabda, 'Sesungguhnya Allah melihat pada malam pertengahan Syaban. Maka Dia mengampuni semua makhluk-Nya, kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan'." (HR Ibnu Majah/ Syaikh al-Albani menyatakan hasan).
Amalan Malam Nisfu Syaban
Umat Islam dapat mengisi malam Nisfu Syaban dengan berbagai amalan kebaikan, di antaranya:
1. Memperbanyak Doa
Malam Nisfu Syaban menjadi waktu yang istimewa untuk berdoa kepada Allah SWT. Pada malam ini, doa yang dipanjatkan insyaallah akan diterima oleh Allah SWT, sehingga umat Islam dianjurkan untuk memohon ampunan atas dosa-dosa mereka, serta mendoakan diri sendiri, keluarga, dan orang-orang terdekat.
Dalam buku Hujjah Ilmiah Amalan di Bulan Sya'ban karya Buya Yahya dijelaskan bahwa Allah SWT mengabulkan doa hamba-Nya yang bersungguh-sungguh memohon kepada-Nya.
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah dan Imam Baihaqi, Allah SWT memberikan kesempatan kepada hamba-Nya untuk mengajukan permohonan pada malam Nisfu Syaban, dan doa mereka akan dikabulkan.
عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ : إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُوْمُوا لَيْلَهَا وَ صُوْمُوا نَهَارَهَا فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُولُ : أَلا مِنْ مُسْتَغْفِرِ لِي فَأَغْفِرَ لَهُ ! أَلَا مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ : أَلا مُبْتَلَى فَأُعَافِيَهُ : أَلا كَذَا ... أَلا كَذَا ... حَتَّى يَطْلُعَ الفَجْرُ
Artinya: Dari Sayyidina Ali bin Abu Thalib bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Apabila tiba malam Nisfu Syaban, salatlah pada malam harinya dan puasalah di siang harinya karena Allah menyeru hamba-Nya di saat tenggelamnya matahari, lalu berfirman: 'Adakah yang meminta ampun kepada-Ku? niscaya Aku akan mengampuninya, Adakah yang meminta rezeki kepada-Ku? niscaya akan memberinya rezeki. Adakah yang sakit? Niscaya Aku akan menyembuhkannya, Adakah yang demikian (maksudnya Allah akan mengabulkan hajat hambanya yang memohon pada waktu itu).... Adakah yang demikian.... sampai terbit fajar."
2. Memperbanyak Dzikir
Dzikir menjadi salah satu bentuk ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Pada malam Nisfu Syaban, umat Islam dianjurkan memperbanyak bacaan dzikir seperti tasbih, tahlil, tahmid, dan istighfar. Amalan ini bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, baik secara individu maupun bersama-sama.
3. Menunaikan Salat Sunnah
Mengerjakan salat sunnah seperti Tahajud, witir, dan ibadah sunnah lainnya pada malam Nisfu Syaban memiliki keutamaan tersendiri. Salat ini dilakukan dengan niat tulus untuk mendapatkan ridha dan pahala dari Allah SWT.
4. Memperbanyak Membaca Syahadat
Membaca kalimat syahadat dengan penuh keikhlasan dan keyakinan dapat memperkuat keimanan kepada Allah SWT. Pada malam Nisfu Syaban, dianjurkan untuk mengulang-ulang kalimat syahadat sebagai bentuk pengingat akan pentingnya tauhid dan kehidupan akhirat.
5. Melakukan Sedekah
Bersedekah merupakan amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam, terutama pada malam Nisfu Syaban. Umat Islam dapat memberikan sedekah kepada fakir miskin dan mereka yang membutuhkan sebagai wujud kepedulian. Sedekah tidak hanya membersihkan harta tetapi juga mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Doa Nisfu Syaban
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, muslim bisa mengisi malam Nisfu Syaban dengan memanjatkan doa kepada Allah SWT. Dianjurkan untuk memohon ampunan, kebaikan, dan hajat yang diinginkan.
Berikut doa yang bisa dipanjatkan pada malam Nisfu Syaban:
اللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ
اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنَا عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ أَشْقِيَاءَ أَوْ مَحْرُوْمِيْنَ أَوْ مُقَتَّرِيْنَ عَلَيْنَا فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتَنَا وَحِرْمَانَنَا وَاقْتِتَارَ رِزْقِنَا، وَاكْتُبْنَا عِنْدَكَ سُعَدَاءَ مَرْزُوْقِيْنَ مُوَفَّقِيْنَ لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ: "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ
Bacaan latin: Allāhumma yā dzalmanni walā yumannu 'alaika yā dzaljalāli wal ikrām, yā dzal thauli wal in'ām, lā ilāha illā anta zhahral lājīna wajāral mustajīrīna, wa ma'manal khā'ifīn.
Allāhumma in kunta katabtanā 'indaka fī ummilkitābi asyqiyā'a au mahrūmīna au muqattarīna 'alaynā fir rizqi, famhullāhumma fī ummil kitābi syaqāwatanā, wahirmānanā waqtitāra rizqinā, waktubnā 'indaka su'adā'a marzūqīna muwaffaqīna lil khairāt. Fa innaka qulta waqaulukal haqqfī kitābikal munzali 'ala lisāni nabiyyikal mursali "Yamhullāhu maa yasyā'u wayutsbitu wa 'indahū ummul kitāb." Wa shallallāhu 'alā sayyidinā Muhammadin wa 'alā ālihī washahbihī wasallama, walhamdulillāḥi rabbil 'ālamīn.
Artinya: "Wahai Tuhanku yang maha pemberi, Engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemilik kekayaan dan pemberi nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.
Tuhanku, jika Engkau mencatat kami di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezeki kami.
Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata-sementara perkataan-Mu adalah benar-di kitab-Mu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, 'Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.' Allah bersholawat dan bersalam atas Sayyidina Muhammad, keluarga, dan sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam."
(hnh/kri)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana