Nisfu Syaban menjadi momentum yang dinanti-nantikan bagi sebagian kalangan muslim di Indonesia. Berikut akan dipaparkan secara lengkap berbagai informasi seputar Nisfu Syaban 2025 yang akan berlangsung dalam waktu dekat.
Merujuk dari jurnal 'Tradisi Nisfu Sya'ban di Pondok Pesantren Bintang Sembilan Dukuh Dempok Jember' oleh Umi Latifatun Nihayah, dapat diketahui bahwa Nisfu Syaban adalah pertengahan atau tengah-tengah dari bulan Syaban. Adapun bulan Syaban sendiri merupakan bulan ke-8 dalam kalender Hijriah atau Islam.[1]
Kemudian turut dijelaskan mengenai makna istilah Nisfu Syaban. Rupanya Nisfu Syaban adalah kata majemuk yang berasal dari bahasa Arab, yaitu Nisfu dan Syaban. Pada kata Nisfu sendiri berasal dari nashafa, yanshifu, hingga nashfan bahasa Arab yang berarti mencapai tengah-tengah atau setengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, kata Syaban dalam bahasa Arab berarti bulan ke-8 dalam kalender Hijriah atau Islam. Oleh karena itu, Nisfu Syaban dapat dipahami sebagai pertengahan bulan Syaban.
Biasanya sebagian kalangan muslim menyambut Nisfu Syaban dengan penuh makna. Ini karena waktu tersebut dianggap penuh dengan keutamaan. Lantas, kapan Nisfu Syaban yang akan berlangsung pada hari ini? Simak pembahasannya.
Jadwal Nisfu Syaban 2025
Dijelaskan dalam buku 'Kalender Agama Abrahamik: Sejarah dan Sistem Perhitungannya' karya Fathor Rausi, MH, bahwa Nisfu Syaban adalah sebuah perayaan yang berlangsung pada tanggal 15 Syaban. Namun demikian, terdapat tradisi yang juga berkaitan dengan Nisfu Syaban, yaitu malam Nisfu Syaban.[2]
Tidak sedikit kalangan muslim pada malam Nisfu Syaban atau malam 15 Syaban berusaha menghidupkannya dengan melakukan berbagai amalan baik. Ini dikarenakan malam Nisfu Syaban diyakini sebagai waktu bagi Allah SWT untuk mencatat takdir setiap manusia.
Apabila mengacu pada kalender Hijriah Kementerian Agama (Kemenag) RI, dapat diketahui bahwa Nisfu Syaban yang berlangsung di tanggal 15 Syaban 1446 Hijriah jatuh pada 14 Februari 2025. Artinya, malam Nisfu Syaban akan terjadi pada 13 Februari 2025 malam hari. Sebagai pengingat agar tidak ketinggalan menantikan momentum tersebut, berikut uraian jadwalnya:
- Nisfu Syaban: 15 Syaban 1446 Hijriah atau 14 Februari 2025
- Malam Nisfu Syaban: 14 Syaban 1446 Hijriah atau 13 Februari 2025 (malam hari)[3]
Dalil Keutamaan Nisfu Syaban
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, Nisfu Syaban dinanti-nantikan oleh sebagian kalangan muslim karena mampu memberikan keutamaan tersendiri bagi siapa saja yang menghidupkannya dengan malam tertentu. Namun, apa sajakah keutamaan malam Nisfu Syaban?
Menurut buku 'Ensiklopedia Islam: Mengenal Hujjatul Islam Hingga Mengenal Mukimin Jawi' karya Hafidz Muftisany, dapat diketahui bahwa ada keutamaan malam Nisfu Syaban. Dijelaskan dalam sebuah riwayat hadits bahwa keutamaan malam Nisfu Syaban menjadi waktu bagi Allah SWT memberikan ampunan bagi hamba-Nya. Sebagaimana diriwayatkan oleh Mu'adz bin Jabal r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Pada malam Nisfu Syaban, Allah SWT memperhatikan seluruh makhluk-Nya, Dia pun mengampuni seluruh makhluk kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan" (HR. Thabrani, Daruqutni, Baihaqi, dan Ibnu Hibban).[4]
Sementara itu, terdapat riwayat lainnya yang turut menjelaskan tentang keutamaan di malam Nisfu Syaban. Maryani Kusumawati, MSi dalam buku 'Sang Pemenang 'Iedul Fithri' memberikan informasi bahwa terdapat setidaknya tiga riwayat yang menyampaikan tentang keutamaan malam Nisfu Syaban.
Riwayat pertama berasal dari Ibnu Majah r.a. yang menyampaikan bahwa keutamaan malam Nisfu Syaban sebagai waktu penuh ampunan. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
"Allah SWT melihat kepada hamba-Nya pada malam Nisfu Syaban dan mengampuni semua makhluk-Nya, kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan (dengan saudaranya)" (HR. At-Thabrani).
Hal tersebut sejalan dengan sebuah riwayat dari Al-Albani, dari Mu'adz bin Jabal r.a. bahwa terdapat sabda Rasulullah SAW yang menjelaskan:
"Allah SWT turun ke langit dunia pada malam Nisfu Syaban, dan Dia mengampuni dosa lebih banyak daripada jumlah pasir di Tih" (HR. Baihaqi).
Kemudian riwayat lain turut menjelaskan keutamaan malam Nisfu Syaban berupa amalan manusia yang dinaikkan kepada Allah SWT. Melalui riwayat dari Abu Musa Al-Asy'ari r.a., ia berkata bahwa Rasulullah SAW menyampaikan sabda:
"Amalan manusia dinaikkan kepada Allah SWT pada malam Nisfu Syaban" (HR. Daruqutni).[5]
Amalan Nisfu Syaban
Lantas, apa sajakah amalan yang bisa dikerjakan saat Nisfu Syaban? Ada berbagai amalan sunnah yang biasanya menjadi tradisi bagi sebagian kalangan muslim untuk dilakukan, baik itu di malam Nisfu Syaban maupun saat Nisfu Syaban itu sendiri.
Dihimpun dari buku 'Menggapai Berkah di Bulan-bulan Hijriah' oleh Siti Zamratus Sa'adah dan 'Yang Perlu Dilakukan Muslimah Sepanjang Tahun' karya Khayeera Indana Hulwah dan Aliyah Tsurayya, berikut beberapa amalan Nisfu Syaban yang biasanya dikerjakan oleh kaum muslim.
1. Banyak-banyak Berdoa
Amalan Nisfu Syaban pertama adalah dengan memperbanyak berdoa kepada Allah SWT. Biasanya doa Nisfu Syaban dilantunkan pada malam harinya sebagai cara menghidupkan malam Nisfu Syaban. Hal ini dikarenakan malam Nisfu Syaban dianggap sebagai waktu yang penuh dengan ampunan.
Terkait dengan memperbanyak doa, salah satunya didasarkan pada hadits dari Mu'adz bin Jabal r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda:
يَطَّلِعُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى إِلَى خَلْقِهِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرَ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكَ أَوْ مُشَاحِنٍ.
"Allah melihat kepada semua hamba-Nya di malam Nisfu Syaban, kemudian memberikan pengampunan kepada mereka semuanya kecuali kepada musyrik dan orang yang selalu mengajak kepada perselisihan" (HR. An-Nasa'i dan Al-Baihaqi).
2. Melakukan Sholat Tasbih
Selanjutnya Nisfu Syaban juga biasa dimaknai oleh sebagian kalangan muslim dengan mengerjakan sholat tasbih. Adapun jumlah rakaat yang bisa dikerjakan berjumlah empat rakaat dengan dua kali salam di malam hari. Namun demikian, belum ada riwayat yang menjelaskan tentang amalan sunnah ini.
Adapun cara pengerjaan sholat tasbih di malam Nisfu Syaban bisa dilakukan dengan gerakan yang sama seperti sholat sunnah pada umumnya. Hal yang membedakan adalah bacaan niatnya saja.
3. Berpuasa
Amalan selanjutnya yang kerap dilakukan adalah berpuasa sunnah. Seperti yang diketahui, berpuasa sunnah di bulan Syaban merupakan amalan yang dianjurkan. Ini dikarenakan Rasulullah SAW juga turut mengerjakan puasa di bulan Syaban. Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Na'sai bahwa:
"Saya berkata, 'Ya Rasulullah, saya belum pernah melihat Anda berpuasa dalam suatu bulan dari bulan-bulan yang ada seperti puasamu di bulan Syaban', dan beliau menanggapi dengan bersabda, 'Bulan itulah yang manusia lalai pada dirinya darinya antara Rajab dan Ramadhan. Dan merupakan bulan yang di dalamnya diangkat amalan-amalan kepada Rabbul 'Alamin. Dan saya menyukai amalan saya diangkat, pada waktu itu saya dalam keadaan berpuasa" (HR. Nasa'i).[6][7]
Doa Nisfu Syaban
Seperti yang telah diungkap sebelumnya, berdoa di malam Nisfu Syaban menjadi amalan yang bisa dikerjakan mengingat waktu tersebut penuh dengan ampunan. Namun demikian, ada berbagai versi bacaan doa yang dikenal luas di kalangan muslim. Salah satu bacaan doa yang bisa diamalkan adalah sebuah doa yang dilantunkan oleh Rasulullah SAW saat menyambut datangnya bulan Rajab.
Seperti diungkap dalam buku 'Dakwah Kreatif: Muharram, Maulid Nabi, Rajab dan Sya'ban' karya Dra Udji Asiyah, MSi, saat menyambut datangnya bulan Rajab, Rasulullah SAW akan memanjatkan doa agar diberikan keberkahan. Tidak hanya di bulan Rajab, tetapi juga bulan-bulan selanjutnya, yaitu Syaban dan Ramadhan.
Adapun hal tersebut telah diterangkan di dalam sebuah riwayat. Sebagaimana diriwayatkan bahwa:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ رَجَبٌ قَالَ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَارِكْ لَنَا فِي رَمَضَانَ
Artinya: "Dari Anas bin Malik berkata, bahwa Rasulullah SAW jika masuk bulan Rajab, dia berkata: 'Allahumma barik lanaa fii Rajaba wa Syaban wa barik lanaa fii Ramadhan' (Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Syaban dan berkahilah kami di bulan Ramadhan)" (HR. Ahmad Nomo 2228).
Sebagai acuan bagi kaum muslim yang hendak mengamalkan doa tersebut, berikut bacaannya secara lengkap:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
"Allahumma baarik lanaa fii rajab wa sya'ban wa ballighna ramadhana."
Artinya: "Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Syaban, dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan."[8]
Niat Sholat Nisfu Syaban
Kemudian sholat sunnah tasbih juga biasanya dikerjakan oleh sebagian kalangan muslim di malam Nisfu Syaban. Adapun jumlah rakaat yang dikerjakan sebanyak 4 rakaat dengan 2 kali salam. Merujuk dari buku 'Tuntunan Lengkap 99 Salat Sunnah Superkomplet' oleh Ibnu Watiniyah, berikut bacaan niatnya:
أُصَلَّى سُنَّةَ التَّسْبِيحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى اللَّهُ أَكْبَرْ
Ushalli sunnatat tasbihi rak'ataini mustaqbilal qiblati lillähi ta'älä. Allâhu Akbar.
Artinya: "Saya niat salat sunnah Tasbih dua rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Ta'ala. Allahu Akbar."[9]
Niat Puasa Nisfu Syaban
Terkait dengan puasa Syaban, tidak ada anjuran yang mengkhususkan dilakukan pada Nisfu Syaban maupun malam Nisfu Syaban. Sebaliknya, terdapat puasa sunnah yang bertepatan dengan Nisfu Syaban, sehingga bisa menjadi acuan untuk mengerjakannya.
Puasa sunnah yang dimaksud adalah Ayyamul Bidh yang bisa dikerjakan pada tanggal 13, 14, dan 15 Syaban. Seperti yang telah disampaikan sebelumnya Nisfu Syaban berlangsung pada 15 Syaban 1446 Hijriah atau 14 Februari 2025. Sementara itu, malam Nisfu Syaban terjadi di tanggal 14 Syaban 1446 Hijriah atau 13 Februari 2025.
Artinya, dua hari tersebut dapat dimaknai dengan mengerjakan puasa Ayyamul Bidh. Ustadz Ali Amrin al-Qurawy dalam buku 'Koleksi Doa & Dzikir Sepanjang Masa' memberikan informasi terkait bacaan niat puasa Ayyamul Bidh. Berikut bacaan lengkapnya:
نَوَيْتُ صَوْمَ يوم الْبِيْضُ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى.
Nawaitu shauma yaumul biidh sunnatal lillaahi-ta'aalaa.
Artinya: "Saya niat berpuasa sunnah Yaumul Bidh (Hari Putih) karena Allah Ta'ala."[10]
Selain mengamalkan puasa Ayyamul Bidh, tidak jarang ada sebagian kalangan muslim yang hendak mengerjakan puasa sunnah Nisfu Syaban. Oleh karena itu, bacaannya dapat diniatkan untuk puasa Nisfu Syaban atau pertengahan bulan Syaban. Menurut buku 'Yang Perlu Dilakukan Muslimah Sepanjang Tahun' oleh Khayeera Indana Hulwah dan Aliyah Tsurayya, berikut bacaan niat puasa Nisfu Syaban:
نَوَيْتُ صَوْمَ نِصْفُ شَعْبَانَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma nishfu sya'bana sunnatan Illahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat puasa pertengahan Syaban sunnah karena Allah Ta'ala."[11]
Demikian tadi rangkuman lengkap mengenai Nisfu Syaban 2025. Semoga informasi ini membantu.
Sumber Rujukan:
[1] Jurnal Tradisi Nisfu Sya'ban di Pondok Pesantren Bintang Sembilan Dukuh Dempok Jember karya Umi Latifatun Nihayah
[2] Kalender Agama Abrahamik: Sejarah dan Sistem Perhitungannya karya Fathor Rausi, MH
[3] Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 Kementerian Agama (Kemenag) RI
[4] Ensiklopedia Islam: Mengenal Hujjatul Islam Hingga Mengenal Mukimin Jawi karya Hafidz Muftisany
[5] Sang Pemenang 'Iedul Fithri karya Maryani Kusumawati, MSi
[6] Menggapai Berkah di Bulan-bulan Hijriah karya Siti Zamratus Sa'adah
[7] Yang Perlu Dilakukan Muslimah Sepanjang Tahun karya Khayeera Indana Hulwah dan Aliyah Tsurayya
[8] Dakwah Kreatif: Muharram, Maulid Nabi, Rajab dan Sya'ban karya Dra Udji Asiyah, MSi
[9] Tuntunan Lengkap 99 Salat Sunnah Superkomplet karya Ibnu Watiniyah
[10] Koleksi Doa & Dzikir Sepanjang Masa karya Ustadz Ali Amrin al-Qurawy
[11] Yang Perlu Dilakukan Muslimah Sepanjang Tahun oleh Khayeera Indana Hulwah dan Aliyah Tsurayya
(sto/apu)