Berakhirnya bulan Rajab menunjukkan umat Islam dapat menyambut datangnya bulan Syaban. Pada bulan tersebut ada malam Nisfu Syaban yang biasanya diperingati oleh kaum muslim. Namun, berapa hari lagi malam Nisfu Syaban berlangsung?
Hafidz Muftisany dalam buku 'Ensiklopedia Islam: Mengenal Hujjatul Islam Hingga Mengenal Mukimin Jawi' memberikan informasi terkait pengertian malam Nisfu Syaban. Adapun malam Nisfu Syaban diartikan sebagai malam pada tanggal 15 Syaban. Bagi sebagian kalangan muslim, malam Nisfu Syaban dianggap memiliki keutamaan tertentu.
Salah satu keutamaan malam Nisfu Syaban diungkap dalam sebuah riwayat dari Mu'adz bin Jabal r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada malam Nisfu Syaban, Allah SWT memerhatikan seluruh makhluk-Nya. Dia pun mengampuni seluruh makhluk kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan" (HR. Thabrani, Daruquthni, Baihaqi dan Ibnu Hibban).
Lantas, kapan malam Nisfu Syaban akan berlangsung? Mari hitung mundur waktu tersebut dengan mengetahui informasinya melalui paparan berikut.
Jadwal Malam Nisfu Syaban
Sebelum melakukan hitung mundur, terlebih dahulu mari memahami kapan malam Nisfu Syaban akan berlangsung. Seperti yang telah disampaikan sebelumnya bahwa malam Nisfu Syaban adalah malam yang berlangsung pada 15 Syaban. Untuk mengetahui tanggal pastinya, perlunya melihat penanggalan 15 Syaban dalam versi kalender Masehi yang selama ini digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satunya dengan berpedoman pada kalender Hijriah yang dibagikan secara resmi oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI. Melalui kalender tersebut, dapat diketahui bahwa tahun ini telah memasuki tahun 1446 Hijriah.
Kemudian terkait dengan tanggal 15 Syaban 1446 Hijriah ternyata jatuh pada 14 Februari 2025. Artinya, jadwal malam Nisfu Syaban akan berlangsung di tanggal 13 Februari 2025. Mengapa? Hal ini dikarenakan adanya perbedaan dalam bergantinya hari pada kalender Hijriah dan Masehi.
Dijelaskan dalam buku 'Islam Yang Produktif: Titik Temu Visi Keumatan dan Kebangsaan' karya Prof Dr H Faisal Ismail, MA, bahwa di dalam tahun Masehi, pergantian hari berlangsung saat tengah malam pada pukul 00.00 waktu setempat. Berbeda halnya dengan pergantian hari di tahun Hijriah atau Islam yang terjadi pada waktu matahari terbenam atau Maghrib.
Ini menunjukkan malam Nisfu Syaban atau malam 15 Rajab berlangsung pada waktu matahari terbenam tepat di hari sebelumnya, yaitu 14 Rajab. Apabila mengacu dari kalender Hijriah resmi Kemenag RI, tanggal 14 Rajab 1446 Hijriah jatuh pada 13 Februari 2025. Artinya, malam Nisfu Syaban di tahun ini berlangsung di hari Kamis, 13 Februari 2025 pada waktu matahari terbenam atau Maghrib tiba.
Hitung Mundur Malam Nisfu Syaban
Setelah mengetahui kapan malam Nisfu Syaban, kita dapat menghitung mundur waktu tersebut berlangsung. Apabila merujuk pada hari ini Kamis (30/1/2025), maka malam Nisfu Syaban akan jatuh 14 hari lagi atau berlangsung dalam 2 pekan ke depan.
Oleh karena itu, seseorang yang menantikan malam Nisfu Syaban perlu untuk mengingat-ingat tanggal menuju waktu tersebut berlangsung. Sebagai salah satu acuan, berikut tanggal hitung mundur malam Nisfu Syaban:
- 1 Syaban 1446 Hijriah: Jumat, 31 Januari 2025
- 2 Syaban 1446 Hijriah: Sabtu, 1 Februari 2025
- 3 Syaban 1446 Hijriah: Minggu, 2 Februari 2025
- 4 Syaban 1446 Hijriah: Senin, 3 Februari 2025
- 5 Syaban 1446 Hijriah: Selasa, 4 Februari 2025
- 6 Syaban 1446 Hijriah: Rabu, 5 Februari 2025
- 7 Syaban 1446 Hijriah: Kamis, 6 Februari 2025
- 8 Syaban 1446 Hijriah: Jumat, 7 Februari 2025
- 9 Syaban 1446 Hijriah: Sabtu, 8 Februari 2025
- 10 Syaban 1446 Hijriah: Minggu, 9 Februari 2025
- 11 Syaban 1446 Hijriah: Senin, 10 Februari 2025
- 12 Syaban 1446 Hijriah: Selasa, 11 Februari 2025
- 13 Syaban 1446 Hijriah: Rabu, 12 Februari 2025
- 14 Syaban 1446 Hijriah: Kamis, 13 Februari 2025 (malam Nisfu Syaban, saat matahari terbenam atau waktu Maghrib)
- 15 Syaban 1446 Hijriah: Jumat, 14 Februari 2025 (Nisfu Syaban)
Amalan Malam Nisfu Syaban
Lantas, apa sajakah amalan yang dapat dikerjakan pada malam Nisfu Syaban? Terdapat berbagai amalan sunnah yang bisa dilakukan oleh setiap muslim untuk mengisi malam Nisfu Syaban. Salah satunya dengan memohon ampunan kepada Allah SWT.
Mengacu dari buku 'Dakwah Kreatif: Muharram, Maulid Nabi, Rajab dan Sya'ban' karya Dra Udji Asiyah, MSi, bahwa terdapat sebuah riwayat yang menjelaskan tentang keutamaan malam Nisfu Syaban sebagai waktu bagi Allah SWT untuk mengampuni hamba-Nya. Diriwayatkan bahwa:
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَدْنُوْ مِنْ خَلْقِهِ فَيَغْفِرُ لِمَنِ اسْتَغْفَرَ إِلَّا الْبَغِيَّ بِفَرْجِهَا وَالْعَشَّارَ رواه الطبراني في الكبير وابن عدي عن عثمان بن أبي العاص وقال الشيخ المناوي ورجاله ثقات اهـ التيسير بشرح الجامع الصغير
(١٥٥/١)
Artinya: "Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya (rahmat) Allah mendekat kepada hambanya (di malam Nisfu Syaban), maka mengampuni orang yang meminta ampunan, kecuali pelacur dan penarik pajak'." (HR. Al-Thabrani dalam Al-Kabir dan Ibnu 'Adi dari Utsman bin Abi al-'Ash. Syekh al-Munawi berkata, 'Perawinya terpercaya').
Tidak hanya memohon ampunan kepada Allah SWT, malam Nisfu Syaban juga dapat diisi dengan mengerjakan puasa sunnah. Siti Zamratus Sa'adah dalam buku 'Menggapai Berkah di Bulan-bulan Hijriah' memberikan informasi bahwa memperbanyak puasa di bulan Syaban dianjurkan bagi umat Islam.
Meskipun tidak merujuk secara khusus pada malam Nisfu Syaban, tetapi mengingat waktu tersebut masuk dalam bulan Syaban, maka kaum muslim dapat mengerjakan amalan sunnah yaitu puasa. Terkait dengan anjuran puasa di bulan Syaban salah satunya didasarkan pada riwayat dari Aisyah r.a. bahwa:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ مَا اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْراً قَطَّ إِلَّا شَهْرَ رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرِ أَكْثَرَ صِيَاماً مِنْهُ فِي شَعْبَانَ
Artinya: "Rasulullah SAW tidak pernah berpuasa selama sebulan penuh kecuali bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihatnya berpuasa di suatu bulan, sebanyak puasanya di bulan Syaban" (HR. Al-Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud).
Kemudian berpuasa di bulan Syaban juga memberikan keutamaan berupa termasuk sebagai puasa yang paling afdal setelah puasa Ramadhan. Hal ini senada dengan yang telah disampaikan di dalam sebuah riwayat hadits.
Melalui buku '200 Amalan Ringan Berpahala Istimewa' karya Abdillah F Hasan, dijelaskan bahwa terdapat sebuah riwayat Timidzi bahwa puasa sunnah Syaban termasuk puasa yang paling afdal setelah puasa Ramadhan. Sebagaimana diriwayatkan dari Anas r.a. bahwa beliau pernah bertanya kepada Rasulullah SAW:
"Puasa manakah yang paling afdal setelah puasa Ramadhan? Rasulullah SAW menjawab, 'Puasa Syaban untuk mengagungkan Ramadhan'." (HR. Tirmidzi).
Sementara itu, di dalam riwayat lain turut dijelaskan tentang keutamaan mengisi malam Nisfu Syaban dengan beribadah semata-mata kepada Allah SWT. Masih dijelaskan dalam buku yang sama, bahwa diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib, Rasulullah SAW pernah menyampaikan sabda:
إِذَا كَانَ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُوْمُوْا لَيْلَتَهَا وَصُوْمُوا يَوْمَهَا فَإِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَقُوْلُ : أَلَا مُسْتَغْفِرٍ فَأَغْفِرْ لَهُ، أَلَا مُسْتَرْزِقِ فَأَرْزُقَهُ، أَلَا سَائِلِ فَأُعْطِيْهِ، أَلَا كَذَا حَتَّى يَطْلَعَ الْفَجْرُ.
Artinya: "Jika datang malam Nisfu Syaban maka bangunkanlah malamnya dan berpuasa di siang harinya. Sesungguhnya Allah SWT berfirman, 'Tiadakah orang yang meminta ampun, maka aku akan memberinya ampunan? Tiadakah orang yang meminta rezeki maka aku akan memberinya rezeki? Tiadakah yang meminta, maka aku akan memberinya? Sampai terbitnya fajar" (HR. Ibnu Majah).
Itulah tadi rangkuman penjelasan mengenai hitung mundur malam Nisfu Syaban lengkap dengan jadwal berlangsungnya sekaligus amalan yang bisa dikerjakan. Semoga informasi ini membantu.
(par/rih)