Malam Nisfu Syaban merupakan salah satu momen istimewa bagi umat Muslim karena diyakini penuh dengan ampunan dan keberkahan. Hal ini disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Baihaqi, seperti yang dikutip dalam buku Resep Keselamatan dan Kebahagiaan karya Luqman al-Hakim.
"Malam ini adalah malam Nishfu Syaban, Allah mengawasi hamba-Nya pada malam ini, maka Ia memaafkan mereka yang meminta ampunan, memberi kasih sayang mereka yang meminta kasih sayang dan menyingkirkan orang-orang yang dengki." (HR. Baihaqi)
Salah satu amalan yang dianjurkan untuk menghidupkan malam ini adalah sholat sunnah Nisfu Syaban, yang dapat menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT. Lalu, kapan waktu kita bisa melaksanakan sholat sunnah Nisfu Syaban?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Waktu Sholat Nisfu Syaban
Menukil buku Ensiklopedia Islam karya Hafidz Muftisany, arti malam Nisfu Syaban adalah malam pertengahan bulan Syaban. Maka dari itu, sholat sunnah Nisfu Syaban dilakukan pada pertengahan bulan Syaban.
Bulan Syaban 1446 Hijriah dimulai pada 31 Januari 2025 dan berlangsung selama 29 hari hingga 28 Februari 2025. Oleh karena itu, Nisfu Syaban yang jatuh di pertengahan bulan, yakni tanggal 15 Syaban 1446 Hijriah, bertepatan dengan hari Jumat, 14 Februari 2025.
Maka dari itu, sholat Nisfu Syaban bisa dilakukan pada malam 15 Syaban yang berbarengan dengan hari Kamis, 13 Februari 2025.
Tata Cara Sholat Nisfu Syaban
Untuk mendapatkan keutamaan, sholat Nisfu Syaban perlu dilakukan dengan tata cara yang benar. Mengacu pada buku Ingin Tahu? Sholat karya Abdul Salam Mohd Zain, berikut adalah langkah-langkah pelaksanaannya secara lengkap:
1. Membaca Niat
Berikut niat sholat sunnah Nisfu Syaban:
اُصَلِّىْ سُنَّةً نِصْفُ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Usholli sunnatan nisfu sya'baana rak'ataini lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya berniat sholat sunah nisfu Syaban dua rakaat karena Allah Ta'ala"
2. Takbiratul Ihram
Setelah mengucapkan niat, baik dalam hati maupun secara lisan dengan suara lirih, selanjutnya lakukan gerakan takbiratul ihram sambil mengucapkan "Allahu Akbar."
3. Rakaat Pertama
Di rakaat pertama, bacalah doa iftitah, Surat Al-Fatihah, serta surat pendek, dengan anjuran membaca Surat Al-Kafirun. Setelah itu, lanjutkan dengan rukuk, i'tidal, sujud, serta duduk di antara dua sujud. Pastikan setiap gerakan dilakukan dengan tumaninah, lalu berdirilah kembali untuk melanjutkan rakaat kedua.
4. Rakaat Kedua
Laksanakan gerakan yang sama seperti pada rakaat pertama. Pada rakaat kedua, disarankan membaca Surat Al-Ikhlas setelah Surat Al-Fatihah. Selanjutnya, lanjutkan dengan rukuk, i'tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan tahiyat akhir. Sholat Nisfu Syaban diakhiri dengan mengucapkan salam.
Doa Setelah Sholat Nisfu Syaban
Untuk menyempurnakan ibadah, sholat Nisfu Syaban sebaiknya diakhiri dengan bacaan doa. Mengacu pada buku Doa dan Zikir Makbul yang disusun oleh Abu Hurairah Abdul Salam, berikut adalah doa yang dianjurkan:
اللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ يَاذَا الطُّولِ وَالاِنْعَامِ لاإله إلا أَنْتَ ظَهَرَ اللأَجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَأَمَانَ الخَائِفِينَ
اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُوْمًا أَوْ مَطْرُودًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِّزْقِ فَامْحُ
اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ فِي أُمِّ الْكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَطَرْدِي وَاقْتَارَ رِزْقِي وَأَثْبِتْنِي عِنْدَكَ في أُمّ الكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِي كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ
الهي بِالتَّجَلِي الْأَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرٍ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِي يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيْمٍ وَيُبْرَمُ اِصْرِفْ عَنِّي مِنَ البَلاءِ مَا أَعْلَمُ وَمَا لَا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلامُ
الغُيُوبِ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Bacaan latin: Allaahumma yaa dzal manni walaa yumannu 'alaika ya dzal jalaali wal ikraam, yaa dzath thouli wal in'aam laa ilaaha illaa anta, zhoharul laajiin, wajaarol mustajiiriin, wa amaanal khoo-ifiin. Allaahumma ingkunta katabtanii 'indaka fii ummil kitaabi syaqiyyan awmahruuman awmathruudan awmuqtarron alayya fir rizqi famhu. Allaahumma bifadhlika fii ummil kitaabi syaqoowatii wahirmaanii wathordii waiq taaro rizqii wa atsbitnii indaka fii ummil kitaabi sa'iidam marzuuqom muwaffaqal lil khairaat. Fa innaka qulta waqoulukal haqqu fii kitaabikal munzali 'alaa nabiyyikal mursali, yamhul laahumaa yasyaa-u wayutsbitu wa'indahuu ummul kitaabi. Ilaahii bittajallil a'zhomi fii lailatin nishfi min syahri sya'baanal mukarromillatii yufraqu fiihaa kullu amrin hakiim wayubromu ishrif 'annii minal balaa-i maa a'lamu wamaa laa a'lamu wa anta 'allaamul ghuyuubi birohmatika yaa arhamar raahimiin. Washollallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadiw wa'alaa aalihii washohbihi wasallam.
Artinya: "Ya Allah Tuhanku, yang memiliki anugerah dan tiada yang memberi anugerah kepada-Mu, yang mempunyai keagungan dan kemuliaan, yang mempunyai kekuasaan dan yang memberi nikmat, tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Tempat bernaung bagi orang-orang yang mengungsi, tempat berlindung bagi orang-orang yang memohon perlindungan dan tempat yang aman bagi orang-orang yang ketakutan.
Ya Allah Tuhanku, jika Engkau telah menetapkan diriku di dalam Ummul Kitab (Lauh Mahfuz) yang berada di sisi-Mu sebagai orang yang celaka, terhalang, terusir atau disempitkan rezekinya sudilah kiranya Engkau menghapuskan.
Ya Allah Tuhanku, berkat karunia-Mu apa yang ada dalam Ummul Kitab yaitu perihal diriku sebagai orang yang celaka, terhalang, terusir dan sempit rezeki. Dan sudilah kiranya Engkau menetapkan di dalam Ummul Kitab yang ada di sisi-Mu agar aku menjadi orang yang berbahagia, mendapat rezeki yang banyak lagi beroleh kesuksesan dalam segala kebaikan. Karena sesungguhnya Engkau telah berfirman di dalam kitab-Mu dan firman-Mu adalah benar yang diturunkan melalui lisan Nabi yang Engkau utus, "Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan, dan di sisi-Nya ada Ummul Kitab." Ya Tuhanku, berkat penampilan yang Mahabesar (dari rahmat-Mu) pada malam pertengahan bulan syaban yang mulia ini diperincikanlah segala urusan yang ditetapkan dengan penuh kebijaksanaan. Sudilah kiranya Engkau menghindarkan diriku dari segala bencana yang aku ketahui dan yang tidak aku ketahui serta yang lebih Kau ketahui (daripadaku), dan Engkau Maha Mengetahui segala yang gaib, berkat rahmat-Mu wahai Yang Maha Penyayang. Dan semoga Allah melimpahkan rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya, semoga Dia melimpahkan salam sejahtera (kepada mereka)."
Wallahu a'lam.
(hnh/lus)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!