Sholat tasbih malam Nisfu Syaban menjadi amalan yang sering dikerjakan. Sesuai namanya, dalam sholat ini banyak bacaan tasbih.
Sholat tasbih bisa dikerjakan sebanyak empat rakaat dan dianjurkan membaca tasbih hingga 300 kali.
Dalam buku Dahsyatnya Shalat Tasbih karya Misbahus Surur, sholat tasbih adalah satu dari sekian banyak sholat sunnah yang diamalkan secara turun temurun dari umat terdahulu (masa Nabi Muhammad SAW) sampai sekarang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sholat tasbih menjadi amalan sunnah yang sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Oleh sebagian umat Islam di Indonesia, sholat tasbih menjadi amalan yang dikerjakan di malam Nisfu Syaban.
Dalam hadits yang diriwayatkan Ali bin Abi Thalib RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Jika datang malam pertengahan bulan Syaban, maka lakukanlah qiyamul lail dan berpuasalah di siang harinya, karena Allah SWT turun ke langit dunia saat itu pada waktu matahari tenggelam, lalu Allah berfirman, 'Adakah orang yang meminta ampun kepada-Ku, maka Aku akan ampuni dia. Adakah orang yang meminta rezeki kepada-Ku, maka Aku akan memberi rezeki kepadanya. Adakah orang yang diuji, maka Aku akan selamatkan dia, (Allah berfirman tentang hal ini) sampai terbit fajar'." (HR Ibnu Majah, HR Al Baihaqi).
Hadits di atas diriwayatkan dari jalur Ibnu Abi Sabrah, dari Ibrahim bin Muhammad, dari Mu'awiyah bin Abdillah bin Jafar, dari ayahnya, dari Ali bin Abi Thalib, secara marfu' (sampai kepada Nabi SAW).
Merujuk pada hadits ini, maka sebagian umat Islam mengerjakan sholat tasbih berjamaah.
Merangkum buku Panduan Sholat Rosulullah 2 karya Imam Abu Wafa, sholat tasbih menjadi amalan sunnah yang banyak dikerjakan umat Islam secara berjamaah di masjid pada malam pertengahan bulan Syaban. Terdapat hadits yang menyebutkan keutamaan sholat tasbih. Namun sebenarnya, dalil ini tidak menyebutkan waktu yang dilakukan pada pertengahan malam Syaban.
Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda kepada Abbas bin Abdul Muththalib,
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِلْعَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ يَا عَبَّاسُ يَا عَمَّاهُ أَلَا أُعْطِيكَ أَلَا أَمْنَحُكَ أَلَا أَحْبُوكَ أَلَا أَفْعَلُ بِكَ عَشْرَ خِصَالٍ إِذَا أَنْتَ فَعَلْتَ ذَلِكَ غَفَرَ اللَّهُ لَكَ ذَنْبَكَ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ قَدِيمَهُ وَحَدِيثَهُ خَطَأَهُ وَعَمْدَهُ صَغِيرَهُ وَكَبِيرَهُ سِرَّهُ وَعَلَانِيَتَهُ عَشْرَ خِصَالٍ أَنْ تُصَلِّيَ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ تَقْرَأُ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ فَاتِحَةَ الْكِتَابِ وَسُورَةً فَإِذَا فَرَغْتَ مِنْ الْقِرَاءَةِ فِي أَوَّلِ رَكْعَةٍ وَأَنْتَ قَائِمٌ قُلْتَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ خَمْسَ عَشْرَةَ مَرَّةً ثُمَّ تَرْكَعُ فَتَقُولُهَا وَأَنْتَ رَاكِعٌ عَشْرًا ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ مِنْ الرُّكُوعِ فَتَقُولُهَا عَشْرًا ثُمَّ تَهْوِي سَاجِدًا فَتَقُولُهَا وَأَنْتَ سَاجِدٌ عَشْرًا ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ مِنْ السُّجُودِ فَتَقُولُهَا عَشْرًا ثُمَّ تَسْجُدُ فَتَقُولُهَا عَشْرًا ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ فَتَقُولُهَا عَشْرًا فَذَلِكَ خَمْسٌ وَسَبْعُونَ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ تَفْعَلُ ذَلِكَ فِي أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ إِنْ اسْتَطَعْتَ أَنْ تُصَلِّيَهَا فِي كُلِّ يَوْمٍ مَرَّةً فَافْعَلْ فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي كُلِّ جُمُعَةٍ مَرَّةً فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي كُلِّ شَهْرٍ مَرَّةً فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي كُلِّ سَنَةٍ مَرَّةً فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي عُمُرِكَ مَرَّةً
Artinya: "Wahai Abbas, wahai pamanku, maukah engkau aku beri? Maukah engkau aku kasih? Maukah engkau aku beri hadiah? Maukah engkau aku ajari sepuluh sifat (pekerti)? Jika engkau melakukannya, Allah mengampuni dosamu; dosa yang awal dan yang akhir, dosa yang lama dan yang baru, dosa yang tidak disengaja dan yang disengaja, dosa yang kecil dan yang besar, dosa yang rahasia dan terang-terangan, sepuluh macam (dosa). Engkau shalat empat rakaat. Pada setiap rakaat engkau membaca al-Fatihah dan satu surat (Al-Qur'an). Jika engkau telah selesai membaca (surat) pada awal rakaat, sementara engkau masih berdiri, engkau membaca, 'Subhanallah, walhamdulillah, walaa ilaaha illa Allah, wallahu akbar sebanyak 15 kali. Kemudian ruku', maka engkau ucapkan (dzikir) itu sebanyak 10 kali. Kemudian engkau angkat kepalamu dari ruku', lalu ucapkan (dzikir) itu sebanyak 10 kali. Kemudian engkau turun sujud, ketika sujud engkau ucapkan (dzikir) itu sebanyak 10 kali. Kemudian engkau angkat kepalamu dari sujud, maka engkau ucapkan (dzikir) itu sebanyak 10 kali. Kemudian engkau bersujud, lalu ucapkan (dzikir) itu sebanyak 10 kali. Kemudian engkau angkat kepalamu, maka engkau ucapkan (dzikir) itu sebanyak 10 kali. Maka itulah 75 (dzikir) pada setiap satu rakaatnya. Engkau lakukan itu dalam empat rakaat. Jika engkau mampu melakukan (sholat) itu setiap hari sekali, maka lakukanlah! Jika engkau tidak melakukannya, maka (lakukan) setiap bulan sekali! Jika tidak, maka (lakukan) setiap tahun sekali! Jika engkau tidak melakukannya, maka (lakukan) sekali dalam umurmu." (HR Abu Dawud)
Niat Sholat Tasbih Malam Nisfu Syaban
Berikut bacaan niat sholat tasbih malam Nisfu Syaban dalam tulisan Arab, latin dan artinya:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَسْبِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
Arab latin: Ushallii sunnatat-Tasbiihi rak'ataini lillaahi Ta'aalaa.
Artinya: "Aku berniat melaksanakan sholat sunnah Tasbih, sebanyak dua rakaat semata-mata karena Allah Ta'ala."
Tata Cara Sholat Tasbih
Mengutip Buku Panduan Sholat Lengkap (Wajib & Sunah) karya Saiful Hadi El Sutha, berikut tata cara sholat Tasbih dua rakaat:
1. Membaca niat sholat tasbih
2. Takbiratul Ihram
3. Membaca doa iftitah
4. Membaca surah Al-Fatihah dan surah pendek. Bacaan surah-surahnya bisa dilihat di sini.
5. Membaca kalimat tasbih 15 kali dalam posisi berdiri: Subhanallah walhamdulillah walaa ilaaha illallahu wallahu akbar.
6. Rukuk dan membaca tasbih 10 kali
7. I'tidal dan membaca tasbih 10 kali
8. Sujud pertama dan membaca tasbih 10 kali
9. Duduk di antara dua sujud dan membaca tasbih 10 kali
10. Sujud kedua dan membaca tasbih 10 kali
11. Duduk sebelum bangkit ke rakaat selanjutnya, membaca tasbih 10 kali
12. Mengulangi rakaat kedua dengan tata cara yang sama
13. Tahiyat akhir dengan membaca tasbih 10 kali
14. Salam
Jika mengerjakan sholat tasbih sebanyak empat rakaat maka setelah rakaat kedua dilanjutkan berdiri kembali.
(dvs/kri)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Merapat! Lowongan di BP Haji Bisa untuk Nonmuslim