Lauh Mahfudz Artinya Kitab Takdir, Ini Dalil yang Menjelaskannya

Lauh Mahfudz Artinya Kitab Takdir, Ini Dalil yang Menjelaskannya

Rahma Ambar Nabilah - detikHikmah
Rabu, 29 Nov 2023 10:15 WIB
Ilustrasi Lauhul Mahfudz, kitab catatan takdir makhluk Allah SWT.
Ilustrasi Lauhul Mahfudz Foto: Getty Images/iStockphoto/artisteer
Jakarta -

Setiap muslim pasti tidak asing dengan Lauh Mahfudz. Lauh Mahfudz adalah kitab yang berisi catatan mengenai segala peristiwa yang akan terjadi di alam semesta.

Merujuk pada buku Al Ifaadah Aqidah Dasar Salafiyah karya Abu Fawwaz Nasrul Mas'udi bin Mulkan bin Syaakir Hafidhahullah Ta'ala, menurut Imam Kholil Ahmad, Lauh secara bahasa artinya seluruh lembaran yang terbuat dari kayu dan sesuatu dari tulang jika dijadikan tempat untuk menulis. Sedangkan Mahfudz artinya terjaga.

Menurut istilah, Lauh Mahfudz adalah kitab yang berada di tempat yang tinggi yang terjaga dari penambahan, pengurangan, penyimpangan maupun perubahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip buku Kisah-kisah dalam Al-Qur'an karya Hamid Ahmad Ath-Thahir Al-Basyuni, Lauh Mahfudz adalah bentangan yang terbuat dari mutiara putih, panjangnya antara langit dan bumi, dan luasnya antara Timur dan Barat. Kedua tepinya adalah mutiara dan yaqut, kedua sisinya adalah yaqut merah, penanya cahaya, ucapannya terikat ke Arsy, dan aslinya terpelihara di sisi malaikat.

Dalil Tentang Lauh Mahfudz

Lauh Mahfudz telah disebutkan dalam beberapa dalil Al-Qur'an dan hadits. Berikut beberapa dalil yang menjelaskan tentang Lauh Mahfudz:

ADVERTISEMENT

1. Surah Al Buruj ayat 21- 22


بَلْ هُوَ قُرْاٰنٌ مَّجِيْدٌۙ ٢١ فِيْ لَوْحٍ مَّحْفُوْظٍ ࣖ ٢٢

Artinya: "Bahkan, (yang didustakan itu) Al-Qur'an yang mulia yang (tersimpan) dalam (tempat) yang terjaga (Lauh Mahfuz)."

2. Surah Yunus ayat 21

وَمَا تَكُوْنُ فِيْ شَأْنٍ وَّمَا تَتْلُوْا مِنْهُ مِنْ قُرْاٰنٍ وَّلَا تَعْمَلُوْنَ مِنْ عَمَلٍ اِلَّا كُنَّا عَلَيْكُمْ شُهُوْدًا اِذْ تُفِيْضُوْنَ فِيْهِۗ وَمَا يَعْزُبُ عَنْ رَّبِّكَ مِنْ مِّثْقَالِ ذَرَّةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِى السَّمَاۤءِ وَلَآ اَصْغَرَ مِنْ ذٰلِكَ وَلَآ اَكْبَرَ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ ٦١

Artinya: "Engkau (Nabi Muhammad) tidak berada dalam suatu urusan, tidak membaca suatu ayat Al-Qur'an, dan tidak pula mengerjakan suatu pekerjaan, kecuali Kami menjadi saksi atasmu ketika kamu melakukannya. Tidak ada yang luput sedikit pun dari (pengetahuan) Tuhanmu, walaupun seberat zarah, baik di bumi maupun di langit. Tidak ada sesuatu yang lebih kecil dan yang lebih besar daripada itu, kecuali semua tercatat dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuz)."

3. Surah Al Hajj ayat 70

اَلَمْ تَعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ مَا فِى السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِۗ اِنَّ ذٰلِكَ فِيْ كِتٰبٍۗ اِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌ ٧٠

Artinya: "Tidakkah engkau tahu bahwa Allah mengetahui apa yang di langit dan di bumi? Sesungguhnya hal itu sudah terdapat dalam Kitab (Lauh Mahfuz). Sesungguhnya yang demikian sangat mudah bagi Allah."

4. Surah Al Hadid ayat 22

مَآ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْرَاَهَا ۗاِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌۖ ٢٢

Artinya: "Tidak ada bencana (apa pun) yang menimpa di bumi dan tidak (juga yang menimpa) dirimu, kecuali telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sesungguhnya hal itu mudah bagi Allah."

5. Surah Yasin ayat 12

اِنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتٰى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوْا وَاٰثَارَهُمْۗ وَكُلَّ شَيْءٍ اَحْصَيْنٰهُ فِيْٓ اِمَامٍ مُّبِيْنٍ ࣖ ١٢

Artinya: "Sesungguhnya Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati dan Kami (pulalah) yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab induk yang nyata (Lauh Mahfuz)."

6. Surah Al An'am ayat 59

۞ وَعِنْدَهٗ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَآ اِلَّا هُوَۗ وَيَعْلَمُ مَا فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِۗ وَمَا تَسْقُطُ مِنْ وَّرَقَةٍ اِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِيْ ظُلُمٰتِ الْاَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَّلَا يَابِسٍ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ ٥٩

Artinya: "Kunci-kunci semua yang gaib ada pada-Nya; tidak ada yang mengetahuinya selain Dia. Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur yang tidak diketahui-Nya. Tidak ada sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan (tertulis) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuz)."

7. Hadits Riwayat Bukhari

Rasulullah SAW bersabda, "Allah ada di saat tidak ada sesuatu selainnya / sebelumnya dan Arsynya berada di atas air kemudian Allah menulis segala sesuatu di Dzikir (Lauhul Mahfudz) dan menciptakan langit dan bumi (HR Bukhari)

8. Hadits Riwayat Muslim

Ibnu Rajab menukil dari Shahih Muslim bahwasannya disebutkan hadits dari Abdullah bin Amr RA dari Rasulullah SAW yang bersabda:

"Sesungguhnya Allah telah menciptakan takdir-takdir seluruh makhluk lima puluh tahun sebelum menciptakan langit dan bumi." (HR Muslim No. 2653).




(dvs/dvs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads