Tawadhu Sifat Terpuji yang Harus Dimiliki Umat Islam, Kenapa?

Tawadhu Sifat Terpuji yang Harus Dimiliki Umat Islam, Kenapa?

Hanif Hawari - detikHikmah
Kamis, 12 Okt 2023 11:00 WIB
Ilustrasi Muslim
Ilustrasi tawadhu (Foto: Getty Images/iStockphoto)
Jakarta -

Karakter dalam Islam dikenal dengan istilah akhlak, yaitu kondisi lahir dan batin manusia. Akhlak terbagi menjadi akhlak baik dan buruk, salah satu contoh akhlak baik adalah tawadhu.

Secara etimologi, kata "tawadhu" berasal dari akar kata "wadh'a," yang memiliki arti merendahkan. Serta juga berasal dari kata "ittadha'a" dengan arti merendahkan diri.

Imam Ghozali dalam Ihya Ulumudin menjelaskan tawadhu adalah mengeluarkan kedudukanmu atau kita dan menganggap orang lain lebih utama dari kita. Tawadhu menurut Ahmad Athoila dalam Al-Hikam: Menyelam ke Samudera Ma'rifat dan Hakekat adalah sesuatu yang timbul karena melihat kebesaran Allah dan terbukanya sifat-sifat Allah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip buku Kuliah Akhlaq oleh Yunahar Ilyas, tawadhu artinya rendah hati, lawan dari sombong atau takabur. Seseorang yang rendah hati tidak memandang dirinya lebih unggul daripada orang lain.

Dalil Perintah Tawadhu

Di dalam Al-Qur'an tidak ditemukan istilah langsung yang merujuk ke tawadhu, tetapi disebutkan kata yang memiliki kesamaan arti seperti rendah diri, merendah dan tidak sombong. Berikut beberapa firman Allah yang terdapat dalam Al-Qur'an tentang perintah untuk tawadhu:

ADVERTISEMENT

1. Perintah untuk Bertawadhu saat Berdoa

قُلْ مَنْ يُّنَجِّيْكُمْ مِّنْ ظُلُمٰتِ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ تَدْعُوْنَهٗ تَضَرُّعًا وَّخُفْيَةً ۚ لَىِٕنْ اَنْجٰىنَا مِنْ هٰذِهٖ لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الشّٰكِرِيْنَ

Artinya: Katakanlah (Muhammad), "Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencana di darat dan di laut, ketika kamu berdoa kepada-Nya dengan dengan kerendahan hati dan suara yang lembut?" (Dengan mengatakan), "Jika Dia melindungi kami dari bencana ini, pasti kami akan menjadi orang-orang yang bersyukur." (QS Al-An'am: 63)

2. Perintah untuk Bertawadhu kepada Orang Tua

وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِيْ صَغِيْرًاۗ

Artinya: Dan rendahkanlah dirimu di hadapan keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkan, "Ya Tuhanku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka telah merawatku ketika aku masih kecil." (QS Al-Isra: 24)

3. Perintah untuk Bertawadhu kepada Orang Lain

وَاَنْذِرْ عَشِيْرَتَكَ الْاَقْرَبِيْنَ ۙ وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ

Artinya: Dan berilah peringatan kepada kerabat terdekatmu (Muhammad), serta rendahkan dirimu dihadapan orang-orang yang beriman yang mengikuti petunjukmu (QS Asy-Syu'ara: 214)

4. Perintah untuk Bertawadhu dalam Memohon

وَلَقَدْ اَرْسَلْنَآ اِلٰٓى اُمَمٍ مِّنْ قَبْلِكَ فَاَخَذْنٰهُمْ بِالْبَأْسَاۤءِ وَالضَّرَّاۤءِ لَعَلَّهُمْ يَتَضَرَّعُوْنَ

Artinya: Dan sungguh, Kami telah mengutus (para rasul) kepada umat-umat sebelum engkau, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kemelaratan dan kesengsaraan, agar mereka memohon (kepada Allah) dengan kerendahan hati. (QS Al-An'am: 42)

5. Perintah untuk Bertawadhu dalam Berdzikir

وَاذْكُرْ رَّبَّكَ فِيْ نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَّخِيْفَةً وَّدُوْنَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْاٰصَالِ وَلَا تَكُنْ مِّنَ الْغٰفِلِيْنَ

Artinya: Dan ingatlah Tuhanmu dalam hatimu dengan kerendahan hati dan rasa takut, serta jangan mengeraskan suaramu, baik di waktu pagi maupun petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lengah. (QS Al-A'raf: 205)

Keutamaan Tawadhu

Tawadhu adalah salah satu sifat terpuji dalam Islam. Oleh karena itu, memiliki tawadhu membawa beberapa keutamaan, dan itulah mengapa kita harus tetap mempraktikkan sifat rendah hati ini.

Sebagaimana disebutkan dalam buku "Be Excellent: Menjadi Pribadi Terpuji" karya H. Ahmad Yani, berikut beberapa keutamaan tawadhu:

1. Derajatnya terangkat

Allah SWT akan memuliakan dan mengangkat derajat orang-orang yang tawadhu sehingga manusia pun menghormatinya. Rasulullah SAW bersabda,

Tawadhu, tidak ada yang bertambah bagi seorang hamba kecuali ketinggian derajatnya. Oleh karena itu tawadhulah kamu, niscaya Allah akan meninggikan derajatmu. (HR. Dailami)

2. Hamba yang dibanggakan

Orang yang tawadhu dibanggakan sebagai hamba Allah SWT sehingga diapun termasuk hamba yang disayangi. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT,

وَعِبَادُ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى ٱلْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ ٱلْجَٰهِلُونَ قَالُوا۟ سَلَٰمًا

Artinya: Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang adalah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan kerendahan hati dan jika orang-orang jahil menyapa, mereka akan mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. (QS Al-Furqan: 63)

3. Dimasukkan ke dalam surga

Surga adalah milik Allah SWT, Dia senang kepada orang yang tawadhu dan membenci orang yang sombong. Karenanya, Dia akan memasukkan orang tawadhu ke dalam surga. Allah SWT berfirman,

تِلْكَ الدَّارُ الْاٰخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِيْنَ لَا يُرِيْدُوْنَ عُلُوًّا فِى الْاَرْضِ وَلَا فَسَادًا ۗوَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ

Artinya: Negeri akhirat telah Kami sediakan bagi mereka yang tidak sombong dan tidak berbuat kerusakan di bumi. Dan kesudahan (yang baik) adalah hak bagi orang-orang yang bertakwa. (QS Al-Qasas: 83)

Itulah penjelasan mengenai pengertian tawadhu, perintah tawadhu dan keutamaan tawadhu. Penting bagi umat Islam memiliki sikap tawadhu agar dirinya selamat dunia akhirat.




(hnh/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads