Hindari Takabur, Sebab Bisa Jadi Penghalang Jalan ke Surga

Hindari Takabur, Sebab Bisa Jadi Penghalang Jalan ke Surga

Hanif Hawari - detikHikmah
Senin, 02 Okt 2023 18:30 WIB
Business concept vector illustration of a businessman with his devil shadow
Ilustrasi takabur (Foto: Getty Images/iStockphoto/rudall30)
Jakarta -

Pangkal semua akhlak tercela ialah kesombongan dan kehinaan, sedangkan pangkal semua akhlak terpuji ialah kedudukan dan hasrat yang luhur. Sombong atau takabur dianggap sebagai sifat dan penyakit hati yang buruk.

Secara harfiah, istilah "takabur" berasal dari kata Arab "takabbara," yang memiliki arti sombong atau merasa lebih tinggi dari yang lain. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, takabur memiliki arti merasa diri mulia, angkuh, dan sombong.

Buya Hamka dalam Tafsir al-Azhar mengatakan, takabur artinya membesarkan diri, atau bergadang diri, karena lupa diri itu siapa. Sedangkan Syeikh Muhammad Nawawi al-Bantani mengatakan, sombong adalah pandangan seorang hamba kepada dirinya sebagai orang mulia dan pandangannya kepada orang lain dengan penghinaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sikap takabur ini perlu dijauhi umat Muslim karena akan menjadi penghalang jalan menuju surga. Perintah untuk menjauhi sifat sombong banyak termaktub dalam Al-Qur'an.

Dalam Surah Al-Isra ayat 37, Allah memperkuat pemahaman tentang kedudukan manusia yang tidak memiliki kekuatan dan otoritas.

ADVERTISEMENT

وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًاۚ اِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الْاَرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُوْلًا

Artinya: "Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan sombong. Sesungguhnya engkau selamanya tidak akan dapat membelah bumi dan tidak akan bisa menembus gunung."

Lalu, dalil lain yang menegaskan larangan bersikap sombong juga tercantum dalam Surat As-Sajdah ayat 15.

اِنَّمَا يُؤْمِنُ بِاٰيٰتِنَا الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِّرُوْا بِهَا خَرُّوْا سُجَّدًا وَّسَبَّحُوْا بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ

Artinya: Orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, hanyalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengannya (ayat-ayat Kami), mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Tuhannya, dan mereka tidak menyombongkan diri.

Macam-Macam Takabur

Menukil perkataan Sa'id Hawwa dalam bukunya Mensucikan Jiwa: Takziyatun Nafs, takabur terbagi menjadi 3 macam. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Sombong kepada Allah SWT

Ini merupakan bentuk kesombongan yang paling keji. Penyebabnya adalah kebodohan dan pembangkangan seperti umat terdahulu yaitu kesombongan Namrud atau kisah lain tentang sekelompok orang bodoh. Kesombongan yang dilakukan manusia kepada Allah yaitu:

  1. Mengaku diri sebagai Tuhan.
  2. Tidak mau mengesankan diri kepada Allah SWT.
  3. Tidak mau beribadah kepada Allah SWT.
  4. Berpura-pura mempertanyakan keberadaan Allah SWT.

2. Kesombongan kepada Rasul

Kesombongan kepada Rasul maksudnya adalah keengganan jiwa untuk mematuhi nabi dan rasul. Pada penjelasan ini, ada salah satu contoh dari kisah nabi Musa AS, yaitu:

  1. Bani Israil menyamakan nabi Musa dengan mereka.
  2. Mengolok-olok, menghina dan merendahkan nabi Musa.
  3. Mendustakan apa yang dibawa nabi Musa.

3. Kesombongan kepada Para Hamba-Nya

Kesombongan kepada hambanya ini adalah dengan menganggap diri sendiri lebih terhormat dan melecehkan orang lain sehingga tidak mau mematuhi kepada perintah orang lain, meremehkan orang lain dan tidak mau sejajar dengan orang lain. Kesombongan ini meskipun lebih rendah dari dua sebelumnya, tetapi tetap berat ganjarannya.

Ciri-Ciri Takabur

Takabur merupakan sifat yang dibenci oleh Allah SWT. Allah bahkan juga menetapkan siksaan bagi mereka yang memperlihatkan sifat tersebut.

Takabur membuat hati seseorang menjadi terkunci sehingga jauh dari rahmat Allah. Untuk menghindarinya, seorang Muslim perlu memahami bagaimana ciri-ciri orang takabur, seperti yang dirangkum dari buku Jiwa yang Lapang oleh AK dan buku Jauhar Al Asisy tulisan Walyatalattaf.

  • Merasa diri paling baik dan benar dari orang lain.
  • Menganggap dirinya tidak pernah salah sehingga tidak bisa menerima masukan orang lain.
  • Merendahkan dan meremehkan orang lain, serta menjadikan seseorang bahan olok-olokan.
  • Mencela keburukan orang lain dan membandingkan dengan kelebihannya.
  • Menyalahkan orang lain atas masalah atau kegagalan yang disebabkan oleh dirinya sendiri.
  • Jarang meminta maaf atas kesalahannya.

Melawan Takabur dengan Tawadhu

Sifat takabur sangat dibenci oleh Allah SWT, maka sebagai umat Muslim alangkah baiknya menghindari sifat tidak terpuji tersebut. Dikutip dari modul Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas X yang diterbitkan oleh Kemdikbud pada tahun 2021, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk menghindari sifat takabur:

  1. Sadar akan kekurangan dan kelemahan yang dimiliki.
  2. Sadar hidup di dunia hanyalah sementara.
  3. Senantiasa berupaya untuk menghormati dan menghargai individu lainnya.
  4. Menanamkan sifat tawadhu atau rendah hati.
  5. Ikhlas dalam beribadah.



(hnh/erd)

Hide Ads