Sujud sahwi dilakukan ketika seseorang lupa atau ragu tentang jumlah rakaat dalam salat atau bacaan yang dilafalkan. Rasulullah SAW mengajarkan dan mencontohkan tata cara sujud sahwi.
Menurut Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi dalam Fikih Empat Madzhab Jilid 2, kata 'sahwi' memiliki arti 'an-nisyanu', yaitu lupa. Sujud sahwi didefinisikan sebagai sujud yang dilakukan sebanyak dua kali karena seseorang telah lupa atau mengabaikan salah satu rukun atau kewajiban dalam salat.
Al Allamah Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin, dalam bukunya yang berjudul "Lupa dalam Shalat", menjelaskan bahwa sujud sahwi dilakukan dalam tiga kondisi yaitu menambah, mengurangi, atau merasa ragu dalam salat fardhu atau sunnah karena lupa. Artinya, sujud sahwi tidak hanya berlaku untuk salat lima waktu saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rasulullah SAW pernah menganjurkan kepada umat Muslim untuk melakukan sujud sahwi ketika merasa ragu dalam salat, terutama dalam hal menghitung jumlah rakaat salat. Beliau bersabda,
"Apabila salah seorang dari kalian ragu dalam salatnya dan tidak tahu apakah sudah salat tiga atau empat rakaat, maka tinggalkan keraguan tersebut dan ambillah yang diyakini. Kemudian, lakukanlah dua sujud sebelum salam. Jika ternyata dia salat lima rakaat, maka sujud sahwi tersebut telah melengkapi salatnya. Namun jika salatnya memang empat rakaat, maka sujud sahwi tersebut merupakan penghinaan bagi setan." (HR Muslim)
Dalam buku Fikih Ibadah oleh Hasan Ayub, disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah lupa dalam salat sehingga beliau menambah atau mengurangi rakaat. Setelah itu, beliau melakukan sujud sahwi. Nabi SAW juga mengajarkan kepada para sahabat bagaimana cara mengatasi lupa dalam salat, dan beliau bersabda: "Sesungguhnya aku hanyalah manusia biasa seperti kalian, aku lupa seperti halnya kalian lupa. Jika salah satu dari kalian lupa, hendaklah ia melakukan dua sujud." (HR Muslim)
Menurut Wahbah az-Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adilatuhu Jilid 2, sujud sahwi dianjurkan bagi mereka yang lupa atau ragu dalam salat, dengan tujuan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.
Tata Cara Sujud Sahwi
Menurut Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi dalam Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq, sujud sahwi dilakukan dengan dua kali sujud seperti sujud pada akhir salat sebelum salam.
Hal ini didasarkan pada sabda Nabi SAW dari Abu Sa'id Al-Khudri: "Jika salah seorang dari kalian bimbang dalam salat dan tidak tahu apakah sudah salat tiga atau empat rakaat, maka buanglah keraguan tersebut dan ambillah yang diyakini. Kemudian, pada akhir salat, lakukan dua sujud sahwi sebelum salam. Jika ternyata salatnya lima rakaat, sujud sahwi itu akan melengkapi salatnya. Namun, jika salatnya sudah empat rakaat, sujud sahwi tersebut membuat setan marah." (HR Muslim & Ahmad)
Dalam Panduan Muslim Sehari-hari oleh KH. M. Hamdan Rasyid & Saiful Hadi El-Sutha, tidak ada riwayat yang jelas tentang bacaan yang dilafalkan saat sujud sahwi. Namun, para ulama fikih sepakat bahwa ada doa khusus yang bisa dibaca saat melaksanakan sujud sahwi agar tidak ada kekosongan dalam sujud yang dilakukan dan tetap bisa khusyuk.
Berikut adalah lafaz bacaan yang dapat diucapkan saat sujud sahwi.
سُبْحَانَ مَنْ لَأَيَنَامُ وَلَا يَسْهُو
Arab Latin: "Subhaana man laa yanaamu wa laa yashuu."
Artinya: "Mahasuci Allah yang tidak pernah tidur dan tidak pernah lupa."
Demikian tata cara dan bacaan sujud sahwi sesuai sunnah. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi setiap hamba-Nya agar ibadahnya khusyuk tanpa gangguan setan.
(dvs/dvs)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026