Surat Al-Baqarah ayat 183 menjelaskan tentang perintah dan keutamaan berpuasa bagi orang yang beriman. Secara keseluruhan, surat Al-Baqarah terdiri dari 286 ayat dan menjadi surat terpanjang yang berada dalam urutan kedua mushaf Al-Qur'an.
Surat Al Baqarah termasuk golongan surat Madaniyah sebab sebagian besar ayat dalam surat ini diturunkan pada permulaan tahun hijrah di Madinah, kecuali ayat 281 yang diturunkan di Mina pada saat peristiwa Haji Wada' atau haji terakhir Rasulullah SAW sebelum wafat.
Nama Al Baqarah artinya sapi betina. Hal ini berkaitan dengan kisah penyembelihan sapi betina yang diperintahkan Allah SWT kepada Bani Israil pada ayat 67-74.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum memahami isi kandungan surat Al-Baqarah Ayat 183, berikut bacaan arab, latin, dan arti dari ayatnya.
Bacaan Surat Al Baqarah Ayat 183
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Arab-Latin: Yā ayyuhallażīna āmanụ kutiba 'alaikumuṣ-ṣiyāmu kamā kutiba 'alallażīna ming qablikum la'allakum tattaqụn
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
Isi Kandungan Surat Al Baqarah Ayat 183
Isi kandungan surat Al Baqarah Ayat 183 intinya menerangkan perintah wajib untuk berpuasa dan keutamaan yang terkandung di dalam ibadah tersebut.
Mengutip dari Tafsir Kemenag, diwajibkannya berpuasa bagi orang yang beriman yaitu untuk mendidik jiwa, mengendalikan syahwat, dan menyadarkan bahwa manusia memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan.
Puasa juga telah diwajibkan atas orang-orang sebelum umat Islam dari umat para nabi terdahulu agar seseorang dapat bertakwa dengan melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allah SWT.
Disebutkan pula dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Allah SWT melalui ayat tersebut telah menerangkan bahwa Dia telah mewajibkan pula perintah berpuasa kepada orang-orang sebelum umat Islam.
Umat para nabi terdahulu menjadi suri teladan dalam hal berpuasa sehingga hendaknya umat muslim dapat bersungguh-sungguh menjalankan kewajiban ini dengan lebih sempurna daripada yang telah dijalankan oleh orang-orang sebelum mereka.
Selain itu, ayat ini juga menyebutkan keutamaan berpuasa, yakni agar kamu (umat Islam yang mengerjakannya) bertakwa. Puasa hakikatnya dapat mensucikan badan dan mempersempit jalan setan.
Dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir turut disebutkan sebuah hadits yang dinukil dari kitab Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ البَاءَةَ فَلْيَتَزَوْجُ، وَ مَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَانَّهُ لَهُ وِجَاء
Artinya: "Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang sudah mampu untuk menikah maka hendaklah ia menikah. Dan barangsiapa belum mampu, maka hendaklah ia berpuasa karena puasa merupakan penawar baginya." (HR Bukhari dan Muslim).
Menambahkan dari buku tafsir Al-Qur'anul Majid An-Nur Jilid 1 karya Prof. Dr. Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, Allah SWT mewajibkan umat muslim berpuasa dalam surat Al Baqarah ayat 183 agar bisa menjadi orang-orang yang bertakwa.
Orang yang bertakwa dimaknai sebagai orang yang mampu meninggalkan keinginan-keinginan nafsu sehingga dengan itu seorang muslim menjadi ringan hati mengikuti perintah-Nya dan mengharapkan pahala-Nya.
Allah SWT mewajibkan puasa kepada umat muslim sebagaimana diwajibkan pada umat-umat terdahulu, sebab puasa merupakan amal perbuatan yang paling besar pengaruhnya bagi ketenangan jiwa. Puasa juga menjadi ibadah yang paling kuat pengaruhnya untuk mematahkan gejolak hawa nafsu.
Demikian penjelasan dari isi kandungan surat Al Baqarah ayat 183 yang menerangkan perintah dan keutamaan berpuasa bagi orang beriman. Semoga bermanfaat ya, detikers!
(dvs/dvs)
Komentar Terbanyak
Rekening Isi Uang Yayasan Diblokir PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tak Bijak
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama dengan Zakat dan Wakaf, Begini Menurut Islam
Ayu Aulia Sempat Murtad, Kembali Syahadat karena Alasan Ini