Mengutip buku Pedoman dan Tuntunan Sholat Lengkap oleh Tim Gema Insani, sujud sahwi dilakukan karena lupa atau keliru, sehingga menimbulkan keraguan bagi orang yang sedang melaksanakan sholat. Begini bacaan, tata cara, hingga penyebab dari sujud sahwi.
Bacaan Sujud Sahwi
Mengutip Kitab Shalat Empat Madzhab oleh Syeikh Abdurrahman Al-jaziri, menurut syafi'iyah, sujud sahwi tidak harus dilakukan dikarenakan lupa, tapi juga disebabkan tinggalnya sebagian dari shalat. Terkait bacaan sujud sahwi, sebetulnya tidak ada riwayat yang jelas.
Meski begitu, menurut buku Panduan Muslim Sehari-hari oleh DR KH M Hamdan Rasyid, MA dan Saiful El-Sutha, para ulama fiqih menyepakati doa khusus untuk dbaca dalam sujud sahwi. Doa ini dapat dibaca agar tidak ada kekosongan dalam sujud.
سُبْحَانَ مَنْ لَأَيَنَامُ وَلَا يَسْهُو
Arab Latin: "Subhaana man laa yanaamu wa laa yashuu."
Artinya: "Maha Suci Allah yang tidak pernah tidur dan tidak pernah lupa."
Tata Cara Melaksanakan Sujud Sahwi
Sujud sahwi dilaksanakan sebelum salam atau sesudah salam. Begini ketentuannya mengutip buku Fikih Madrasah Tsanawiyah/SMP kelas VIII oleh Dr. Zainal Muttaqin, MA dan Drs Amir Abyan, MA.
Sebelum Salam
Jika ada penyebab sujud sahwi yang teringat sebelum salam, maka sujud sahwi dilaksanakan setelah membaca tasyahud akhir. Berikut tata caranya:
- Sujud dan membaca doa sujud sahwi 3 kali
- Duduk iftirasy sambil membaca doa duduk di antara dua sujud
- Sujud lagi dengan membaca sujud sahwi sebanyak 3 kali
- Kemudian duduk tawarruk sambil membaca takbir
- Salam
Dalam sebuah hadits,
فَلَمَّا أَتَمَّ صَلَاتَهُ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ فَكَبَّرَ فِي كُلِّ سَجْدَةٍ وَهُوَ جَالِسٌ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ
Artinya: "Setelah beliau menyempurnakan sholatnya, beliau sujud dua kali. Ketika itu beliau bertakbir pada setiap akan sujud dalam posisi duduk. Beliau lakukan sujud sahwi ini sebelum salam." (HR Bukhari-Muslim).
Sesudah Salam
Jika penyebab sujud sahwi teringat setelah salam, maka sujud sahwi dilaksanakan selesai sholat. Caranya sama dengan sujud sahwi sebelum salam, yaitu dilaksanakan sebanyak dua kali, selingi duduk iftirasy di antara dua sujud.
Rasulullah SAW bersabda:
فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ وَسَلَّمَ ثُمَّ كَبَّرَ ثُمَّ سَجَدَ ثُمَّ كَبَّرَ فَرَفَعَ ثُمَّ كَبَّرَ وَسَجَدَ ثُمَّ كَبَّرَ وَرَفَعَ
Artinya: "Lalu beliau sholat dua rakaat lagi (yang tertinggal), kemudian beliau salam. Sesudah itu beliau bertakbir, lalu bersujud. Kemudian bertakbir lagi, lalu beliau bangkit. Kemudian bertakbir kembali, lalu beliau sujud kedua kalinya. Sesudah itu bertakbir, lalu beliau bangkit." (HR Bukhari-Muslim).
Sujud ini ditutup kembali dengan salam, sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits Imron bin Hushain berikut ini
فَصَلَّى رَكْعَةً ثُمَّ سَلَّمَ ثُمَّ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ ثُمَّ سَلَّمَ
Artinya: "Kemudian beliau pun sholat satu rakaat (menambah raka'at yang kurang tadi). Lalu beliau salam. Setelah itu beliau melakukan sujud sahwi dengan dua kali sujud. Kemudian beliau salam lagi." (HR Muslim).
Sebab Sujud Sahwi
Beberapa penyebab sujud sahwi adalah:
- Tidak duduk tasyahud awal
- Tidak membaca tasyahud awal
- Tidak membaca doa qunut saat sholat subuh
- Tidak membaca sholawat pada tasyahud awal
- Kekurangan atau kelebihan bilangan rakaat
- Ragu-ragu bilangan rakaat dalam sholat.
Hukum Sujud Sahwi
Mengutip buku Seri Fiqih Kehidupan 3: Sholat oleh Ahmad Sarwat, menurut jumhur ulama, seperti madzhab syafi'iyah, malikiyah, dan satu riwayat dari hanabilah mengatakan bahwa hukum sujud sahwi adalah sunnah. Dasar pendapat mereka adalah berdasarkan hadits Rasulullah SAW:
إِذَا شَكٍّ أَحَدُكُمْ فِي صَلَاتِهِ فَلْيُلْقِ الشَّكَ وَلْيَيْنِ عَلَى الْيَقِينِ فَإِذَا اسْتَيْقَنَ التَّمَامَ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ فَإِنْ كَانَتْ صَلَاتُهُ تَامَّةٍ كَانَتِ الرَّكْعَةُ نَافِلَةً وَالسَّجْدَتَانِ
Apabila kalian ragu dalam (jumlah bilangan rakaat) shalat, maka tinggalkan keraguan dan pastikan di atas keyakinan. Bila sudah selesai shalat, sujudlah dua kali. Kalau ternyata rakaat shalatnya sudah lengkap, maka rakaat dan dua sujud (sahwi)-nya itu menjadi nafilah (ibadah tambahan). (HR Abu Daud).
Titik tekan hukum sunnah dalam hadits terdapat pada bagian akhir hadits. Rasulullah menyebutkan," maka rakaat dan dua sujud (sahwi)-nya itu menjadi nafilah. Nafilah bermakna tambahan atau sunnah.
(elk/row)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana