Surat Al-Baqarah Ayat 2: Al-Qur'an sebagai Petunjuk bagi Orang Bertakwa

Ramadan Update by BRI

Surat Al-Baqarah Ayat 2: Al-Qur'an sebagai Petunjuk bagi Orang Bertakwa

Azkia Nurfajrina - detikHikmah
Jumat, 07 Apr 2023 12:00 WIB
holy book quran black background
Ilustrasi Al-Qur'an surah Al Baqarah ayat 2. Foto: Getty Images/iStockphoto/mgstudyo
Jakarta -

Allah SWT menyatakan bahwa Al-Qur'an merupakan petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa. Dalam Surat Al-Baqarah ayat 2.

Allah SWT berfirman,

ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Latin: Żālikal-kitābu lā raiba fīh(i), hudal lil-muttaqīn(a).

Artinya: "Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan di dalamnya; (ia merupakan) petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa,"

ADVERTISEMENT

Al-Qur'an: Petunjuk bagi Orang Bertakwa

Tafsir Tahlili Kementerian Agama (Kemenag) Jilid 1 menyebut ayat ini menjelaskan tentang Al-Qur'an yang merupakan bimbingan bagi orang bertakwa. Mereka yang mengikuti petunjuk dari kitabullah ini akan mencapai kebahagiaan di dunia maupun di akhirat kelak.

Orang bertakwa pada ayat ini dimaknai sebagai orang yang memelihara dan menjaga dirinya dari azab Allah SWT, serta menjauhi apa yang dilarang-Nya.

Mereka yang bertakwa menurut ayat 2 ini memiliki beberapa tanda, yang juga Allah SWT sebutkan di beberapa ayat setelahnya dari Surat Al-Baqarah ini, tepatnya pada ayat 3-5. Berikut 5 ciri orang bertakwa, yakni;

  • Beriman kepada yang gaib. Termasuk di dalamnya beriman kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya hingga menundukkan diri.

Adapun gaib di sini berarti sesuatu yang tidak dapat dicapai oleh pancaindra. Yang tergolong gaib di antaranya Allah SWT itu sendiri, para malaikat, hari kiamat, surga dan neraka, juga Padang Mahsyar.

  • Melaksanakan salat, dengan artian mengerjakan dan menunaikannya dengan menyempurnakan rukun dan syarat-syaratnya, senantiasa mendirikannya setiap hari sesuai dengan yang diperintahkan Allah SWT, baik lahir maupun batin.

Menunaikan salat secara lahir bermakna mengerjakannya sesuai ketentuan yang telah ditetapkan Rasul SAW. Sementara yang dimaksud mendirikan salat secara batin, adalah melaksanakannya dengan hati khusyuk, dengan segala ketundukan dan kepatuhan terhadap Allah SWT.

  • Menginfakkan sebagian rezeki yang Allah SWT berikan kepada orang-orang yang telah ditentukan oleh agama. Dia memerintahkan untuk mengeluarkan sebagian harta karena terdapat hak yang dimiliki oleh mereka yang membutuhkan.

Dan orang yang menginfakkan rezekinya di sini adalah mereka yang punya kelebihan harta setelah mereka cukup makan dan memiliki pakaian yang dikenakan. Sehingga bukan hanya orang kaya raya yang mesti berinfak, mereka yang terhitung 'kelebihan harta' dari pengertian tersebut juga dianjurkan mengeluarkan kekayaannya untuk orang-orang yang membutuhkan.

  • Beriman kepada kita-kitab Allah SWT. Diketahui Allah SWT telah menurunkan sejumlah wahyu-Nya kepada orang-orang pilihan, yakni Taurat kepada Musa AS, Zabur kepada Daud AS, Injil kepada Isa AS, dan Al-Qur'an kepada Muhammad SAW.

Meyakini turunnya kitabullah ini tak hanya cuma memercayainya, tetapi juga mempelajari isinya seperti umat Islam yang menelaah lebih dalam mengenai isi Al-Qur'an.

  • Beriman terhadap keberadaan akhirat. Yang mana akhirat adalah tempat manusia berada setelah masanya di dunia ini lenyap. Makna meyakini akhirat termasuk benar-benar percaya akan adanya hidup kedua setelah dunia berakhir. Dalam artian hidup di akhirat, bukan adanya lagi dunia baru.

Lebih lanjut Tafsir Tahlili Kemenag Jilid 1 terangkan, bahwa mereka yang mempunyai lima sifat atau tanda tersebut, maka merekalah yang disebut orang bertakwa. Mereka ini pula yang memperoleh petunjuk dan bimbingan Allah SWT.

Juga merekalah yang kelak akan merasakan hasil keimanannya dan mendapat keridaan-Nya. Orang-orang yang demikian telah terjamin surga dan akan menikmati kebahagiaan abadi.




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads